Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukti kekejaman sudah jelas, Myanmar masih menyangkal kekerasan terhadap Rohingya

Bukti kekejaman sudah jelas, Myanmar masih menyangkal kekerasan terhadap Rohingya pengungsi rohingya. ©2017 REUTERS/Damir Sagolj

Merdeka.com - Para pengungsi Rohingya di Bangladesh masih belum bisa melepaskan kenangan buruk yang mereka alami di desa ketika militer Myanmar menyerbu dan membumihanguskan rumah mereka. Serangkaian kisah kekejaman militer Myanmar sudah mereka ungkapkan ke publik lewat laporan media massa. Yang teranyar adalah temuan lima kuburan massal oleh jurnalis kantor berita the Associated Press (AP) Kamis lalu.

AP mengatakan penemuan kuburan massal itu diperoleh melalui wawancara lebih dari 24 penyintas di kamp pengungsi Bangladesh dan rekaman video ponsel lengkap dengan keterangan waktu. Hasilnya terungkap pembantai terjadi di Desa Gu Dar Pyin, Kota Buthidaung di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.

AP mengutip para pengungsi Rohingya yang mengatakan militer Myanmar melancarkan serangan ke desa pada akhir Agustus dengan bantuan massa Buddha.

Orang lain juga bertanya?

Hampir setiap penduduk desa yang diwawancara AP mengaku melihat tiga kuburan massal besar di Gu Dar Pyin di jalan masuk sebelah utara dekat jalan utama, tempat ketika tentara menghabisi warga Rohingya. Saksi lain membenarkan adanya dua kuburan massal berikutnya di perbukitan dan sisanya tersebar di sekitar desa.

Rekaman ponsel video dari penyintas memperlihatkan pemandangan mengerikan, mayat-mayat tanpa kepala dan bagian tubuh lain terserak di tanah.

Pejabat setempat yang dihubungi AP mengatakan mereka tidak tahu sama sekali mengenai kuburan massal dan pemerintah Myanmar berulang kali menyangkal kekerasan terhadap orang Rohingya.

militer myanmar

militer myanmar ©2017 AFP Photo

"Tentara merencanakan serangan yang terjadi pada 27 Agustus dan dengan sengaja ingin menyembunyikan perbuatan mereka. Mereka membantai tidak hanya dengan senapan, pisau, peluncur roket, dan granat, tapi juga sekop buat menggali tanah dan air keras untuk merusak wajah serta tangan supaya jenazah tidak dikenali," ujar para penyintas seperti dikutip AP.

Seperti yang sudah-sudah, pemerintah Myanmar masih membantah laporan AP itu. Myanmar mengatakan mereka hanya membunuh 'teroris' dan semua mayat mereka 'dikuburkan dengan layak'.

Dalam pernyataan komite informasi kemarin pemerintah Myanmar mengatakan 17 pejabat, termasuk Polisi Penjaga Perbatasan sudah mengunjungi Gu Dar Pyin untuk menyelidiki temuan AP dan menurut penduduk desa dan para tokoh di sana 'tidak ada temuan semacam itu.'

Menurut pernyataan pemerintah, sekelompok 'teroris' Rohingya cekcok dengan pasukan keamanan di desa itu ketika terjadi 'operasi pembersihan' oleh militer. Sekitar 500 penduduk desa menyerang pasukan keamanan dengan pisau, tongkat, dan tombak kayu. Pasukan keamanan membalas dengan melepaskan tembakan bela diri.

Mereka mengatakan 19 'teroris tewas dan mayat mereka dikuburkan dengan layak' oleh pasukan keamanan.

"Pemerintah Myanmar tidak akan menyangkal setiap pelanggaran hak asasi dan akan menyelidiki kasusnya jika ada bukti kuat. Dan jika terbukti ada pelanggaran hak asasi setelah penyelidikan maka jaksa akan mengambil langkah hukum," kata pernyataan pemerintah.

Terkait laporan soal Desa Gu Dar Pyin, "hasil penyelidikan awal membuktikan laporan AP itu salah," kata pernyataan pemerintah.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bareskrim Tegaskan Kasus Rocky Gerung Tetap Dilanjutkan Meski 13 Laporan Dicabut
Bareskrim Tegaskan Kasus Rocky Gerung Tetap Dilanjutkan Meski 13 Laporan Dicabut

Bareskrim Polri memastikan tetap mengusut kasus dugaan penyebaran berita bohong pengamat politik, Rocky Gerung.

Baca Selengkapnya
Gubernur Kepri dan UNHCR Bantah Pulau Galang jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya
Gubernur Kepri dan UNHCR Bantah Pulau Galang jadi Tempat Penampungan Pengungsi Rohingya

Sebelumnya UNHCR menyatakan tidak pernah meminta tempat atau pulau untuk pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya
Panji Gumilang Belum Tersangka, Kapolri: Butuh Kecermatan, Bukan Masalah Kecepatan
Panji Gumilang Belum Tersangka, Kapolri: Butuh Kecermatan, Bukan Masalah Kecepatan

Listyo memastikan, pada saatnya nanti Polri akan membuka ke publik terkait status hukum Panji Gumilang.

Baca Selengkapnya
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Digugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini

Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai

Baca Selengkapnya
Saat Barisan Para Jenderal TNI AD Angkat Suara Jelaskan 'Ulah' Prajurit di Tanah Papua
Saat Barisan Para Jenderal TNI AD Angkat Suara Jelaskan 'Ulah' Prajurit di Tanah Papua

Buntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat
TNI Respons Kritikan Terkait Penyiksaan Anggota KKB: Kami Bukan Malaikat

Kapuspen TNI, Mayjen TNI Nugraha Gumilar mengakui penyiksaan terhadap anggota KKB itu adalah sebuah pelanggaran.

Baca Selengkapnya
Kasus Dugaan Penembakan Warga Bangkal Seruyan, Tim Advokasi Ungkap Belum Terima Hasil Uji Balistik
Kasus Dugaan Penembakan Warga Bangkal Seruyan, Tim Advokasi Ungkap Belum Terima Hasil Uji Balistik

Tim advokasi melaporkan kasus dugaan penembakan tersebut ke Bareskrim Polri lantaran tak ada perkembangan dari Polda Kalimantan Tengah.

Baca Selengkapnya
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua
Amnesty Internasional Indonesia Desak Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Dugaan TNI Aniaya Warga Papua

Amnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.

Baca Selengkapnya
Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya
Heboh UNHCR Minta Pulau Kosong untuk Tampung Pengungsi Rohingya, Cek Faktanya

Beredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong

Baca Selengkapnya
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng
Bareskrim Tolak Laporan Keluarga Korban Dugaan Penembakan di Seruyan, Minta Tunggu Penyidikan Polda Kalteng

Laporan ke Bareskrim Polri dilakukan keluarga korban setelah tidak ada perkembangan penyidikan dari Polda Kalteng.

Baca Selengkapnya
Polemik Etnis Rohingya di Aceh, JK: Tanggung Jawab UNHCR
Polemik Etnis Rohingya di Aceh, JK: Tanggung Jawab UNHCR

JK mencontohkan konflik yang terjadi di Ambon dan Papua yang membuat warga mengungsi.

Baca Selengkapnya