Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

China Larang Warga Menolak Transaksi Uang Tunai

China Larang Warga Menolak Transaksi Uang Tunai yuan. shutterstock

Merdeka.com - Bank Sentral China awal pekan ini menyerukan warga untuk tidak menolak uang tunai sebagai bentuk pembayaran.

Dalam pernyataan resminya, Bank Sentral China mengatakan menolak pembayaran uang tunai pada akhirnya dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan pada uang fisik, dan memperlebar jurang ketidakadilan bagi mereka yang tidak terbiasa dengan pembayaran elektronik.

Dilansir dari laman Channel News Asia pada Senin (10/12), imbauan resmi tersebut disampaikan via akun resmi pemerintah di jejaring sosial Wechat dan Weibo.

Orang lain juga bertanya?

Imbauan itu menyoroti perkembangan pesat penggunaan uang elektronik di China via aplikasi Alipay dari Alibaba Group atau WeChat dari Tencent Holdings, yang penggunaannya telah meluas hingga ke transportasi umum dan membeli barang di toko kelontong.

Kemudahan transaksi via pembayaran elektronik berarti membuat beberapa vendor, terutama di kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai, tidak lama lagi akan berhenti menerima uang tunai.

"Pembayaran elektronik telah memberi kami cara baru untuk membayar, tetapi itu tidak harus menggantikan pembayaran tunai," kata imbauan Bank Sentral China.

"Seiring waktu, hal ini bisa menjadi kebiasaan yang mengurangi kepercayaan publik terhadap penggunaan uang tunai," lanjut imbauan terkait.

Ditambahkan bahwa sangat tidak adil bagi orang tua dan orang-orang yang tinggal di pedalaman China untuk menguasai proses pembayaran elektronik. Bagi mereka uang tunai sangat penting dalam aktivitas niaga setempat.

Salah satu perusahaan financial technology atau industri teknologi keuangan (fintech) di China menyebutkan meskipun saat ini pertumbuhan fintech tengah berada di puncaknya karena penggunaan sistem pembayaran lewat internet yang luas, industri fintech belum mencapai potensi maksimal.

Berdasarkan laporan dari konsultan EY pada 2017 menyebutkan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut mengadopsi fintech sudah cukup tinggi.

Laporan tersebut menyebutkan 69 persen konsumen digital yang aktif di China merupakan pengguna pelayanan fintech. Jumlah itu lebih tinggi dibanding di Amerika Serikat (AS) yang hanya 33 persen.

Namun, Co-founder dan Chairman dari Rong360, David Ye menuturkan pertumbuhan terbesar untuk adoptasi fintech itu berasal dari sistem pembayaran.

"China memang unggul dalam fintech seperti halnya pembayaran. China jauh terdepan dibanding negara-negara lainnya dalam hal pembayaran yang mana penetrasinya mencapai 60 hingga 70 persen," tutur dia, seperti dikutip dari situs web CNBC.

Meski begutu, David Ye menambahkan, fintech antara lain kredit online, kartu kredit, kredit infrastruktur dan akses asuransi masih jauh di bawah penetrasi. Oleh karena itu, fintech terhadap akses keuangan itu masih punya ruang untuk tumbuh.

"Ini mengapa kami harapkan seluruh sektor dengan pertumbuhan double digit, atau mungkin di sektor lain bisa high double digit dalam waktu 5 sampai 10 tahun ke depan," ujarnya.

Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekonomi Sedang Lesu, Pemerintah China Bikin Regulasi Larangan Pamer Harta
Ekonomi Sedang Lesu, Pemerintah China Bikin Regulasi Larangan Pamer Harta

Industri keuangan China sedang mengalami perombakan signifikan.

Baca Selengkapnya
Banyak Warung Tolak Transaksi Uang Tunai, Bank Indonesia Beri Peringatan Keras
Banyak Warung Tolak Transaksi Uang Tunai, Bank Indonesia Beri Peringatan Keras

Uang tunai rupiah merupakan alat transkasi yang sah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Uang Logam Makin Ditinggalkan, Ditolak Hingga Dianggap Tak Laku
Uang Logam Makin Ditinggalkan, Ditolak Hingga Dianggap Tak Laku

Setiap pecahan rupiah termasuk uang logam merupakan mata uang yang menggambarkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca Selengkapnya
Transaksi Jual-Beli Tinggal Scan Barcode QRIS, Bagaimana Nasib Uang Fisik?
Transaksi Jual-Beli Tinggal Scan Barcode QRIS, Bagaimana Nasib Uang Fisik?

Transaksi secara non tunai hanya dengan scan barcode QRIS pun merupakan kondisi yang lumrah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Ternyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal

Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.

Baca Selengkapnya
Kenapa Pemerintah Tidak Mencetak Uang untuk Membayar Utang? Ini Penjelasannya
Kenapa Pemerintah Tidak Mencetak Uang untuk Membayar Utang? Ini Penjelasannya

Untuk mencetak sebuah mata uang harus didahului dengan perencanaan uang Rupiah

Baca Selengkapnya
Bukti Ekonomi China Makin Suram
Bukti Ekonomi China Makin Suram

Daya beli masyarakat China tetap lemah meski pemerintah telah menggelontorkan sejumlah insentif.

Baca Selengkapnya
Uang Tak Langsung Cair, Pedagang Tanah Abang Ogah Transaksi Pakai QRIS
Uang Tak Langsung Cair, Pedagang Tanah Abang Ogah Transaksi Pakai QRIS

Pedagang Pasar Tanah Abang enggan melakukan transaksi menggunakan QRIS karena uang tidak langsung diterima pada hari yang sama.

Baca Selengkapnya
China Larang PNS dan Pejabat Gunakan iPhone, Saham Apple Anjlok
China Larang PNS dan Pejabat Gunakan iPhone, Saham Apple Anjlok

Pembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.

Baca Selengkapnya
Ramai-ramai Rupiah Digital, Pakar Ekonomi Unair Ungkap Tantangan Implementasinya Terkendala Akses Internet Belum Merata
Ramai-ramai Rupiah Digital, Pakar Ekonomi Unair Ungkap Tantangan Implementasinya Terkendala Akses Internet Belum Merata

BI menegaskan rupiah digital tidak akan menggantikan uang kertas dan koin yang ada saat ini

Baca Selengkapnya
China Mengaku Belum Keluarkan Aturan Resmi Melarang Warganya Pakai iPhone
China Mengaku Belum Keluarkan Aturan Resmi Melarang Warganya Pakai iPhone

Sebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.

Baca Selengkapnya
Pemerintah China Siapkan Anggaran Ribuan Triliun Demi Buka Lapangan Kerja
Pemerintah China Siapkan Anggaran Ribuan Triliun Demi Buka Lapangan Kerja

"Ketenagakerjaan, menyangkut kepentingan vital rakyat."

Baca Selengkapnya