Desa Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di China, Ada Alat Ramalan Sampai Jepit Rambut
Merdeka.com - Reruntuhan desa berusia lebih dari 3.000 tahun ditemukan di Provinsi Hebei, China utara. Penemuan ini diungkapkan arkeolog setempat.
Desa kuno yang berada di Desa Zhaoyao, Kota Wu'an ini memiliki luas 220.000 meter persegi. Dikutip dari laman China.org, Minggu (4/6), desa ini dibangun di masa pertengahan Dinasti Shang (1600-1046 SM).
Di desa kuno ini para arkeolog juga menemukan reruntuhan jalan, parit, tempat pembakaran dari tanah liat, ruang bawah tanah dan rumah-rumah petak.
-
Dimana desa kuno ditemukan? Arkeolog menemukan desa kuno yang yang telah lama hilang, yang berada di jantung Mexico City.
-
Di mana desa zaman purba ditemukan? Di Cap d’Erquy, di sepanjang pantai utara Perancis, satelit berhasil menangkap gambaran struktur potensial yang terkubur di dalam kawah.
-
Siapa yang mendiami desa kuno? “Temuan ini mengejutkan,“ kata arkeolog di Direktorat Penyelamatan Arkeologi Institut Nasional Sejarah dan Antropologi Meksiko (INAH), Juan Carlos Campos-Varela, dikutip dari Live Science, Senin (14/8).
-
Kapan desa purba ini ditemukan? Arkeolog baru-baru ini menemukan sebuah desa berusia 14.000 tahun di Pulau Triquet, Kanada.
-
Siapa yang menemukan desa purba itu? Tim arkeolog dari Institut Nasional untuk Penelitian Arkeologi e-realistis (INRAE) telah melakukan penelitian yang mendalam menggunakan teknologi LiDAR.
-
Dimana desa kuno berada? Danau Terbesar di Dunia Danau Van atau Van Gölü dalam bahasa Turki memiliki luas 3.712 kilometer persegi dan menjadi danau terbesar di Turki dan terbesar kedua di Timur Tengah.
Ditemukan juga berbagai benda kuno seperti keramik, tembikar, jepit rambut berukir dari tulang dan potongan kulit kura-kura yang digunakan untuk meramal.
Di dalam rumah, arkeolog menemukan sistem pemanas, yang diyakini sebagai prototipe dari kang China tradisional, atau alas tidur dari batako yang dapat dipanaskan.
Desa ini ditemukan ketika para arkeolog melakukan penggalian di Reruntuhan Zhaoyao antara tahun 2020 dan 2022.
Menurut kepala departemen penelitian arkeologi Dinasti Shang dan Zhou di Institut Relik Kebudayaan dan Arkeologi Provinsi Hebei, Wei Shuguang, desa tersebut kemungkinan menjadi ibu kota sebuah bangsa atau suku atau kerajaan pada saat itu.
Wei menyatakan, tata letak reruntuhan desa tersebut beralasan, sistem pemanas dapat membantu para peneliti memahami perubahan lingkungan pada pertengahan Dinasti Shang serta langkah-langkah yang diambil di China utara untuk membantu lingkungan tetap hangat.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para arkeolog juga menemukan berbagai artefak serta sisa makanan.
Baca SelengkapnyaArkeolog di Prancis menemukan bekas permukiman permanen yang memberikan wawasan langka tentang struktur sosial masa lalu.
Baca SelengkapnyaPenemuan terbaru telah terjadi di dunia arkeologi Tiongkok ketika para ahli menemukan slip tertulis pertama yang terkait dengan kalender kuno dalam makam kuno.
Baca SelengkapnyaTemuan ini membuat gempar para sejarawan, mengungkap karya seni kuno yang menakjubkan.
Baca SelengkapnyaArkeolog juga menemukan liang lahat yang berisi kerangka hewan.
Baca SelengkapnyaDi zaman modern ini, perlahan demi perlahan peninggalan-peninggalan zaman kuno dulu berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaMenggali di Dalam Gua, Arkeolog Temukan Jarum Jahit dan Peniti dari Tulang Berusia 13.000 Tahun
Baca SelengkapnyaMasih banyak ditemukan peninggalan pondasi rumah dan perabotan rumah tangga di bekas desa yang hilang itu
Baca SelengkapnyaDi makam ini juga ditemukan ratusan artefak mulai dari batu giok sampai tulang hewan.
Baca SelengkapnyaDinasti Xia adalah salah satu dinasti paling awal di China yang disebut dalam legenda.
Baca SelengkapnyaKesimpulan ini dicapai berdasarkan hasil analisis baru terkait jarum jahit bermata paling awal di dunia.
Baca SelengkapnyaDi lokasi pembangunan kebun binatang di Guangzhou, China, ditemukan 148 makam kuno berusia sampai 2.100 tahun.
Baca Selengkapnya