Desa warga Rohingya dibuldoser hingga rata dengan tanah
Merdeka.com - Dalam sebuah operasi penghancuran besar-besaran beberapa pekan terakhir, Pemerintah Myanmar meratakan puluhan desa di Negara Bagian Rakhine. Kini semua desa yang pernah dihuni penduduk Muslim Rohingya telah rata dengan tanah.
Bukan hanya rumah-rumah yang dihancurkan, pohon-pohon juga tak lagi terlihat. Dalam sebuah gambar satelit dirilis oleh DigitalGlobe yang berbasis di Colorado, desa-desa tersebut kini terlihat jauh berbeda dibanding sebelumnya. Penghancuran itu membuat wilayah tersebut seolah-olah tak pernah memiliki kehidupan sebelumnya.
Pemerintah Myanmar mengklaim, penghancuran itu dilakukan karena mereka berusaha membangun kembali wilayah yang hancur.
-
Mengapa rumah warga Palestina dihancurkan? Di Yerikho, pembongkaran dilakukan atas dasar rumah-rumah tersebut dibangun tanpa izin dari Israel.
-
Mengapa tembok kota dihancurkan? Namun, seiring berjalannya waktu, tembok kota mulai kehilangan relevansinya pada abad ke-16 hingga ke-17, dan akhirnya sebagian besar tembok tersebut dihancurkan pada abad ke-19 saat kota mengalami ekspansi.
-
Di mana rumah-rumah warga Palestina dihancurkan? Pasukan penjajah Israel menghancurkan 17 rumah warga Palestina di Tepi Barat yang dijajah pada Rabu (26/6).
-
Siapa yang membangun kembali kehidupan setelah bencana? Kisah letusan Gunung Vesuvius tidak lagi hanya tentang pemusnahan, namun juga mencakup kisah mereka yang selamat dari letusan dan kemudian membangun kembali kehidupan mereka.
-
Bagaimana Israel menghancurkan rumah warga Palestina? Buldoser mengobrak-abrik tanah, mencabut banyak sel surya, tangki air, dan pagar, serta pepohonan.
-
Siapa yang menghancurkan rumah warga Palestina? Pasukan penjajah Israel menghancurkan 17 rumah warga Palestina di Tepi Barat yang dijajah pada Rabu (26/6).
"Tentu saja kita menggunakan mesin seperti penggerus tanah dan bulldozer karena kita harus membersihkan lahan terlebih dahulu sebelum membangun rumah baru," kata administrator pemerintahan di Maungdaw, Myint Khine, dikutip dari laman the Guardian, Sabtu (24/2).
Meski demikian, sejumlah kalangan dari Kelompok Hak Asasi Manusia menilai bahwa hal itu sengaja dilakukan untuk menghancurkan bukti kekejaman pasukan pemerintah dan massa terhadap minoritas Muslim Rohingya sebelum dilakukan investigasi yang kredibel.
Di sisi lain, rakyat Rohingya meyakini bahwa pemerintah sengaja menghancurkannya untuk membuat sisa-sisa kebudayaan mereka hilang. Sehingga mereka tidak mungkin pernah kembali.
Seorang pengungsi Rohingya baru saja mengunjungi rumahnya di desa Myin Hlut. Saat tiba di sana, dia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Sebagian besar rumah yang telah dibakar tahun lalu, kini sudah hilang tak tersisa.
"Semuanya hilang. Bahkan pohon saja tidak ada yang tersisa. Mereka membuldoser semuanya dan saya hampir tidak lagi mengenali daerah ini," katanya.
Perempuan 18 tahun itu juga mengatakan rumah-rumah lain di daerah yang ditinggalkan namun tidak dirusak, kini sudah diratakan.
"Semua kenangan yang saya miliki telah hilang. Mereka sudah menghapus semuanya," ujarnya.
Foto-foto satelit itu pertama kali dipublikasikan pada 9 Februari lalu oleh Duta Besar Uni Eropa untuk Myanmar, Kristian Schmidt. Schmidt menyebut foto itu sebagai daerah yang dibuldoser secara luas.
Dari citra satelit yang dirilis tersebut setidaknya 28 desa atau dusun hancur dalam radius 50 kilometer di sekitar Maungdaw antara Desember sampai Januari. Di beberapa area yang telah dibersihkan, kru konstruksi telah mendirikan bangunan baru dan helipad.
Pemerintah sendiri mengungkapkan rencana untuk membangun kembali wilayah tersebut. Kini pemerintah setempat tengah sibuk mengembangkan jalan, memperbaiki jembatan, dan membangun tempat penampungan di dekat perbaasan Bangladesh. Kamp penampungan itu ditujukan bagi pengungsi Rohingya yang kembali, namun tidak ada satupun pengungsi yang mau datang ke kamp tersebut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengungsi Rohingya membangun rumah di atas gunung dan dibongkar oleh pemerintah, setelahnya mereka membangun kembali rumah semi permanen.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaSebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaAksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
Baca SelengkapnyaKasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Israel secara terbuka mengonfirmasi Israel memiliki rencana untuk mencaplok Tepi Barat.
Baca SelengkapnyaMenteri AHY akan menertibkan kawasan Puncak Bogor dari bangunan liar tak berizin.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel Buldoser Kuburan di Gaza, Mayat-mayat Dimutilasi
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaJika pemerintah terlambat mengambil kebijakan bisa jadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan di kemudian hari.
Baca Selengkapnya