Di Hari Ulang Tahunnya, Pelajar SMA di California Lepas Tembakan di Kelas
Merdeka.com - Seorang pelajar SMA di California Selatan membunuh dua teman sekelasnya dan melukai tiga siswa lainnya, mengeluarkan pistol kaliber 0,45 kaliber dari ranselnya dan melepaskan tembakan dalam hitungan detik saat baru memasuki kelas. Dia menyisakan satu peluru untuk dirinya sendiri. Saat kejadian, pelajar ini sedang berulang tahun ke-16.
Pelajar bersenjata, yang namanya tak disebutkan polisi, selamat dari luka tembak setelah menembak kepalanya, namun demikian kondisinya disebut kritis di rumah sakit, kata pejabat penegak hukum.
Kapten Kent Wegener dari Departemen Kepolisian Wilayah Los Angeles menyampaikan kepada reporter, insiden keseluruhan, terekam dalam rekaman video, butuh 16 detik ketika pemuda itu berdiri di satu tempat dan menembaki siswa satu demi satu.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
"Tepat dari dimana dia berdiri, dia tak mengejar siapapun, dia menembak dari tempat dia berdiri sampai dia menembak dirinya sendiri," kata Wagener, dilansir dari Reuters, Jumat (15/11).
Insiden di SMA Saugus itu mengingatkan sejumlah insiden tembakan massal di sekolah AS, termasuk di SMA Marjory Stoneman Douglas di Parkland, Florida, dimana seorang mantan siswa di sekolah itu menembakkan senjatanya dan menewaskan 17 orang pada 14 Februari 2018 lalu.
Insiden ini adalah kasus ke 85 penembakan di sekolah tahun ini, menurut Everytown, sebuah kelompok advokasi pengendalian senjata. Insiden ini akan kembali menyalakan perdebatan kontrol senjata dalam pemilihan presiden 2020.
Wagener mengatakan pelaku mengunggah pesan di salah satu akun Instagram sebelum melakukan aksinya yang berisi: "Saugus bersenang-senang di sekolah besok."
Namun juru bicara Instagram mengatakan kepada Reuters bahwa akun itu bukan milik pelaku. Unggahan itu beserta akunnya telah dihapus Instagram.
Dua siswa yang menjadi korban tewas yaitu 16 tahun perempuan dan 14 tahun laki-laki. Ada tiga korban luka yaitu gadis berusia 14 dan 15 tahun dan laki-laki 14 tahun.
Motif Belum Diketahui
Penyelidik mengatakan mereka tak tahu apa yang membuat pelaku melepaskan tembakan di sekolahnya yang berlokasi 65 kilometer utara Los Angeles itu.
Polisi mengatakan pelaku beraksi sendirian. Penyelidik mendatangi rumah keluarganya, menutup jalan. Mereka tak menemukan benda yang berbahaya di rumah tersebut.
Tetangga pelaku, seorang perawat Jared Axen (33), mengatakan pelaku terlihat sebagai sosok introvert, pendiam dan murung, diduga karena kehilangan ayahnya akibat serangan jantung pada Desember 2017.
Axen mengatakan anak itulah yang menemukan ayahnya saat meninggal, tak lama setelah ayahnya berhasil sembuh dari ketergantungan alkohol.
"Saya bisa katakan dia terluka dan tak bisa meminta pertolongan," kata Axen tentang tersangka, yang adalah atlet atletik di sekolahnya, terlibat kegiatan Pramuka dan menyukai alam bebas, kerap pergi berburu dengan teman ayahnya.
Anak itu memiliki darah campuran, ibunya berdarah Jepang dan ayah kulit putih, dengan seorang kakak perempuan yang menjadi perawat dan pindah tempat tinggal.
"Saya sering bertanya kepadanya bagaimana sekolahnya, dia tidak pernah memunculkan tanda kekhawatiran tentang perisakan atau menjadi penyendiri di sekolahnya," kata Axen.
Belum ada pernyataan dari mana anak itu mendapatkan senjata.
Bagaimana kita keluar dari tragedi? Kita perlu mengatakan 'Tidak boleh lagi!' Ini adalah peristiwa yang tragis. Terlalu sering terjadi, "kata Kapten Robert Lewis dari Kepolisian Santa Clarita Valley, dalam konferensi pers.
Insiden Penembakan Sekolah Terbaru
Siswa SMA Saugus, Pamela (16) kepada Reuters mengatakan, dia sedang berada di kelas paduan suara ketika beberapa siswi berlari ke dalam ruangan dan mengatakan sedang ada penembakan."Guru kami secepatnya mengambil pemadam api dan menyuruh kami masuk ke ruangannya dan mengunci pintu," kata Pamela, menambahkan salah satu gadis ditembak di pundaknya.Taylor Hardges melaporkan melihat orang-orang berlari di lorong dan berteriak, "Lari!". Dia lari ke dalam kelas, dimana seorang guru memblokade ruangan tersebut. Ayahnya, Terrence Hardges, mengatakan dia merasakan jantungnya berdebar kencang setelah Taylor mengirim SMS kepadanya dari dalam kelas dengan pesan: Aku mencintaimu. Saya sembunyi di sebuah ruangan. Kami terkunci."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penembakan kembali terjadi di sebuah SMA di Negara Bagian Atlanta, Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKasus bullying memang sangat sering terjadi, termasuk di Indonesia. Belum lama ini viral anak SMA di Banjarmasih menikam teman sekelas yang kerap membullynya.
Baca SelengkapnyaEmosi pelaku memuncak saat korban memfoto dan mengolok-oloknya saat salat Jumat.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu terjadi di Jalan Tanjung Pura 2 RT 03/04, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, pada Senin, 5 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berusia 32 tahun melepaskan tembakan di kampusnya hingga menewaskan dua orang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan empat buah sajam jenis celurit dan satu benda tumpul berupa stick golf.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui telah melakukan penusukan di luar sekolah kejuruan di China, dan polisi menyatakan ia tidak ragu-ragu dalam melakukannya.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaPenambakan brutal yang menewaskan tiga orang terjadi di Rotterdam, Belanda. Pelakunya merupakan seorang mahasiswa.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap 17 pelajar pascatewasnya seorang remaja dan satu luka-luka akibat sabetan senjata tajam di Jalan Raya Mustikasari, Rawalumbu, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca Selengkapnya