Di KTT G20, Jokowi beberkan cara ampuh hadapi terorisme dunia
Merdeka.com - Pendekatan seimbang menggunakan cara lunak dan cara keras menjadi strategi ampuh Indonesia menanggulangi dan memberantas terorisme. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hamburg, Jerman, Sabtu (8/7).
Dia juga memamerkan keberhasilan Indonesia dalam menangani masalah terorisme dengan program deradikalisasi. Menurut Jokowi, dengan adanya program ini, terungkap hanya tiga dari 560 mantan aktor teroris yang ingin melakukan serangan teror lagi.
Karenanya, lanjut dia, Pemerintah Indonesia telah merekrut para pengguna akun media sosial untuk menyebarkan pesan damai.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Siapa yang mendampingi Presiden Jokowi ke KTT G20? Selain ibu negara Iriana Jokowi, presiden juga didampingi sejumlah menteri termasuk Menko Perekonomian, AIrlangga Hartato.
-
Siapa yang Jokowi temui? Jokowi bersama Ibu Negara Iriana terlebih dahulu menyapa anak-anak di tenda pengungsian. Jokowi dan Iriana membagikan makan siang, susu, makanan ringan, hingga buku kepada anak-anak yang ada di posko tersebut.
-
Apa yang dipesan Jokowi ke TNI-Polri? 'TNI Polri harus berani masuk ke hal-hal yang berkaitan dengan teknologi. Pesawat tempur perlu, iya. Tank perlu, iya. Tapi hati-hati juga dengan drone.' kata Jokowi.
-
Siapa yang Jokowi instruksikan untuk menggandeng pihak lain? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
"Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama juga berperan penting dalam menyebarkan perdamaian dan ajaran Islam yang toleran," ujar Jokowi, seperti dikutip dari situs Sekretariat Presiden, setkab.go.id.
"Sejarah telah mengajarkan kita bahwa senjata dan kekuatan militer tidak bisa memberantas terorisme. Pikiran sesat hanya bisa dikoreksi dengan cara berpikir yang benar," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengangkat kasus Marawi, kota di Filipina yang dikuasai kelompok berbaiat ke Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Jokowi menegaskan, kasus Marawi merupakan panggilan bagi dunia jika ISIS telah menyebar dan berafiliasi dengan teroris lokal.
Dia juga menyampaikan upaya pencapaian solusi terhadap Marawi dengan inisiatif perundingan trilateral dengan Malaysia dan Filipina.
"Ke depan, ASEAN juga akan bekerja sama dengan Australia dalam pemberantasan terorisme di kawasan," tutur mantan Wali Kota Solo tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga menyampaikan beberapa pandangannya dalam upaya memberantas ancaman terorisme. Pertama, imbauan kepada G20 untuk meningkatkan pengawasan terhadap aliran dana jaringan kelompok radikal dan teroris. Kedua, G20 harus menjadi kekuatan pendorong dalam penyebaran kontra naratif dengan penekanan pada gerakan moderasi dan penyebaran nilai-nilai damai dan toleran.
“Apakah kita menyerah kepada teror? Apakah kita akan tetap diam? Kita tidak boleh menyerah, kita tidak boleh tinggal diam, kita harus bersatu untuk memerangi ancaman terorisme,” tegas Jokowi dalam sambutannya. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolri lebih dulu melakukan kegiatan preventif untuk mengamankan agar tidak adanya ancaman dari pelaku terorisme.
Baca SelengkapnyaSigit menyebut bahwa ada kelompok yang terafiliasi dengan teroris menumpang aksi saat terjadi perbedaan pendapa
Baca SelengkapnyaBelum diketahui terduga teroris itu masuk jaringan mana.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, saat ini korupsi semakin canggih dan kompleks, serta menggunakan teknologi mutakhir.
Baca Selengkapnya"Dampak perang Israel-Palestina tentunya juga membangkitkan sel-sel yang terafiliasi dengan teroris,
Baca SelengkapnyaPuan mengapresiasi penangkapan 3 terduga pelaku teroris di Kota Batu, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKarena sejauh ini anggotanya masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap para pelaku.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, dengan kemajuan teknologi saat ini kejahatan lintas negara berkembang semakin masif dan cara-caranya semakin kompleks.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan bahwa Indonesia berharap agar dunia menjadi sebuah keluarga besar yang saling membangun
Baca SelengkapnyaJokowi berharap dunia menjadi satu keluarga besar yang saling membangun dan memiliki tujuan bersama menciptakan kehidupan damai.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya menjaga kelestarian bumi.
Baca Selengkapnya