Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dibalut Hujan, Demonstran Hong Kong Tetap Jalankan Pawai

Dibalut Hujan, Demonstran Hong Kong Tetap Jalankan Pawai Aksi demo di Hong Kong. ©AFP/HECTOR RETAMAL

Merdeka.com - Di tengah hujan lebat yang mengguyur Hong Kong, ribuan orang berbaris di pusat kota, Sabtu (31/8). Mereka turun ke jalan, bergabung dengan 'Pawai Kristen' dari Distrik Wan Chai menuju kantor pemerintah di hilir distrik.

Aksi ini memperpanjang rangkaian protes terhadap pemerintah China yang sudah berlangsung selam berminggu-minggu. Rangkaian protes yang disebut sebagai krisis politik terburuk yang pernah melanda Hong Kong.

Sebelumnya, polisi sempat melarang pawai tersebut digelar. Namun, ribuan pengunjuk rasa masih bersikukuh melangsungkan pawai, sesuai rencana.

Pawai tersebut dilakukan untuk menandai ulang tahun ke lima keputusan China untuk membatasi reformasi demokratis di Hong Kong.

Sejumlah orang berlindung di bawah payung mereka, sambil terus berjalan menuju kantor pemerintahan di hilir distrik Wan Chai. Sebagian lainnya terlihat berbaris di distrik perbelanjaan Causeway Bay, memakai kain hitam yang menutupi wajahnya.

Sambil berjalan, mereka kompak menyerukan 'berdirilah untuk Hong Kong' dan 'berjuang untuk kebebasan'.

Dilansir dari laman Reuters, unjuk rasa di Hong Kong akhir-akhir ini berakhir ricuh. Aksi yang semula berjalan damai, belakangan ini diwarnai dengan kekerasan. Para demonstran menargetkan bandara, kantor legislatif, dan kantor penghubung pemerintah China sebagai lokasi demo.

"Kami berdoa di berbagai pos pemeriksaan dan berdoa agar keadilan tiba," ungkap Sally Yeung (27), peserta aksi pawai Kristen, seperti yang dikutip dari Reuters, Sabtu (31/8).

Lebih lanjut, Yeung menegaskan bahwa Hong Kong memiliki kebebasan beragama, sehingga "jika mereka menuntut kami hanya karena kami berdoa, mereka melanggar kebebasan beragama."

Sementara Eric (22), peserta aksi yang berada di luar kantor pemerintahan, merasa bahwa memperjuangkan demokrasi adalah tugas warga Hong Kong. Menurutnya, melarang warga untuk melakukan protes, sama saja menyuruh mereka berhenti bernapas.

"Mungkin kita menang, mungkin kita kalah, tapi kita telah berjuang," imbuhnya.

Reuters melaporkan, polisi telah menyiapkan plastik-plastik berisi air di sekitar gedung utama pemerintah. Ada pula dua meriam air yang digunakan polisi untuk pertama kalinya akhir pekan lalu, dalam protes yang sebelumnya di dekat kantor penghubung dengan pemerintah China.

Akibat pawai ini, sejumlah layanan stasiun MTR (kereta bawah tanah) ditangguhkan. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko kerusuhan.

Sebelum pawai diadakan, polisi sempat menangkap sejumlah aktivis dan politisi yang menyerukan aksi pro-demokrasi. Termasuk di dalamnya yaitu aktivis muda, Joshua Wong dan Agnes Chow dari Partai Demosisto.

Penangkapan tersebut, membuat aksi kali ini seakan kehilangan pemimpin. Karenanya, mereka menyerukan slogan baru, "jadilah seperti air", artinya fleksibel.

Menanggapi aksi protes warga Hong Kong terhadap pemerintahannya, China meyakini ada campur tangan asing di balik demo berlarut-larut di Hong Kong. Tuduhan utama China, ditujukan ke Amerika Serikat dan Inggris. Keduanya dianggap mendukung aksi demo Hong Kong. Sebaliknya, pihak China menolak tuduhan bahwa mereka ikut campur soal krisis politik di Hong Kong.

Pembelaan polisi Hong Kong

"Banyak orang dari luar berpikir bahwa polisilah yang pertama kali meningkatkan (kekerasan)," kata seorang polisi. "Ini tidak benar," tegasnya.

Hampir pada setiap kerusuhan yang terjadi di Hong Kong, pihak kepolisian akan menjadi pihak yang paling disudutkan. Polisi dianggap terlalu berlebihan menanggapi demonstran. Hal tersebut dinilai dari penggunaan gas air mata dan peluru karet yang sering melukai warga.

Setelah polisi melarang aksi pawai demonstran, banyak aktivis mengalami kejadian tidak mengenakan. Mulai dari penahanan, hingga pemukulan oleh orang tidak dikenal.

Meski demikian, menurut kepolisian Hong Kong, anggota kepolisian pun sempat mengalami hal yang sama. Seorang polisi yang sedang tidak bertugas dikabarkan diserang oleh orang tidak di kenal, di pelabuhan Kwai Chung. Akibatnya, anggota polisi itu menderita luka tusuk di badan dan punggungnya. Berita ini tak ayal menjadi topik paling populer di Weibo, media sosial China yang serupa Twitter.

Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sempat Memanas, Massa Demo di Depan Gedung DPR Dibubarkan Paksa Polisi
Sempat Memanas, Massa Demo di Depan Gedung DPR Dibubarkan Paksa Polisi

Massa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI

Baca Selengkapnya
Ada Demo May Day, Simak Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Monas
Ada Demo May Day, Simak Rekayasa Lalu Lintas Sekitar Monas

Salah satu kawasan yang menerapkan rekayasa lalu lintas adalah Medan Merdeka.

Baca Selengkapnya
Situasi Terkini Demo Tolak UU Pilkada Disahkan Memanas, Massa Jebol Pagar DPR
Situasi Terkini Demo Tolak UU Pilkada Disahkan Memanas, Massa Jebol Pagar DPR

Di sisi kanan, massa membakar ban bekas dan melemparkan botol-botol ke arah barikade petugas yang berada di dalam kawasan Gedung DPR/MPR.

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Demo Tolak Revisi UU Pilkada Masih Memanas hingga Malam Hari, Pengunjuk Rasa Tembakan Petasan ke Aparat
FOTO: Aksi Demo Tolak Revisi UU Pilkada Masih Memanas hingga Malam Hari, Pengunjuk Rasa Tembakan Petasan ke Aparat

Hingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.

Baca Selengkapnya
1.872 Personel Polri Amankan Demo Tolak Tapera
1.872 Personel Polri Amankan Demo Tolak Tapera

Masyarakat diimbau tidak melintas di Jalan Merdeka Barat lantaran adanya demo ini.

Baca Selengkapnya
FOTO:  Pawai Global Climate Strike, Komunitas Peduli Lingkungan Suarakan Dampak Krisis Iklim
FOTO: Pawai Global Climate Strike, Komunitas Peduli Lingkungan Suarakan Dampak Krisis Iklim

Pawai Global Climate Strike di Taman Menteng dilakukan untuk menangani krisis iklim dan kelestarian lingkungan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Situasi Depan KPU, Kapolres di Atas Mobil Komando Minta Pendemo Bubar
VIDEO: Situasi Depan KPU, Kapolres di Atas Mobil Komando Minta Pendemo Bubar

Massa pun akhirnya membubarkan diri. Akses jalan depan KPU kembali dibuka.

Baca Selengkapnya
Ribuan Buruh dan Petani akan Demo, TNI Polri Amankan 3 Lokasi
Ribuan Buruh dan Petani akan Demo, TNI Polri Amankan 3 Lokasi

Ribuan buruh dan petani akan menggelar aksi peringatan Hari Tani Nasional ke-64 hari ini, Selasa (24/9).

Baca Selengkapnya
Kades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini
Kades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini

Kades APDESI Kembali Demo DPR, Pengendara Diimbau Hindari Ruas Jalan Ini

Baca Selengkapnya
Komisi III Apresiasi Kinerja Polisi Amankan Demo Buruh Tolak Omnimbus Law
Komisi III Apresiasi Kinerja Polisi Amankan Demo Buruh Tolak Omnimbus Law

Massa dari Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) menggelar demonstrasi

Baca Selengkapnya
FOTO: Aksi Bakar Ban hingga Poster Warnai Demo Tolak Putusan MK di Patung Kuda
FOTO: Aksi Bakar Ban hingga Poster Warnai Demo Tolak Putusan MK di Patung Kuda

Aksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.

Baca Selengkapnya
3.286 Polisi Kawal Unjuk Rasa Protes Revisi UU Pilkada Hari Ini
3.286 Polisi Kawal Unjuk Rasa Protes Revisi UU Pilkada Hari Ini

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, 3.286 personel gabungan disebar di sekitar Patung Kuda dan Gedung DPR.

Baca Selengkapnya