Duterte ancam bakar markas PBB di New York
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte dikenal dengan ucapannya yang keras dalam menanggapi suatu isu. Kali ini Duterte menanggapi kritik dunia internasional terhadap tindakannya memerangi para pecandu dan pengedar narkoba.
"Kalian silakan mengajukan keberatan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), saya akan bakar markas PBB kalau itu yang kalian mau," kata Duterte di Zamboanga, seperti dikutip koran the New York Times dan dilansir Russia Today, Ahad (25/12)/
"Saya akan bakar kalau saya ke Amerika," jelas dia.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Siapa yang menjadi juru bicara Indonesia di PBB? Untuk memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia melalui jalur diplomasi, Presiden Soekarno meminta LN Palar untuk menjadi juru bicara Indonesia di pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
-
Bagaimana cara Gustavo Petro tanggapi perang narkoba Amerika? Gustavo Petro, presiden Kolombia yang pertama kali terpilih dari kalangan kiri, mengkritik kebijakan antinarkoba yang diterapkan oleh AS. Ia berpendapat bahwa kebijakan tersebut telah menyebabkan 'genosida' terhadap warga Amerika Latin, karena lebih berfokus pada 'penindasan' ketimbang pencegahan dan kesehatan masyarakat.
-
Kenapa PBB di Jakarta dikorting? Kebijakan ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menciptakan keadilan dan pemerataan dalam pemungutan pajak.
-
Bagaimana DPR ingin polisi tangani narkoba? Mengomentari hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni berharap polisi terus melakukan pembaruan terhadap modus-modus yang digunakan pelaku kejahatan, dalam hal ini penyalahgunaan narkoba. 'Nah ini nih, makin ke sini para pengedar narkoba itu makin banyak akalnya. Momen mudik Lebaran pun dipakai untuk aji mumpung. Karenanya, polisi harus cerdik dalam mengungkap setiap modusnya. Harus berpikir out of the box dalam menebak cara-cara mereka'.
Kamis lalu Duterte menyebut Komisioner Hak Asasi Manusia PBB Zeid Ra'ad Al Hussein sebagai idiot dan brengsek setelah pejabat PBB itu menganjurkan dilakukan pemeriksaan terhadap Duterte setelah dia mengaku pernah membunuh penjahat ketika menjabat wali kota Davao.
"Orang ini pelawak atau gila," ujar Duterte mengejek Zeid. Beberapa kali dia juga menyebut Zeid orang bodoh.
"Kalian, para pejabat PBB, duduk di sana, kami yang menggaji kalian. Dasar bodoh, jangan beritahu apa yang harus saya lakukan. Memangnya siapa Anda?" kata Duterte seperti dikutip Reuters.
"Sekolah lagi sana. Kalian PBB, tidak tahu soal diplomasi. Kalian tidak tahu cara bersikap sebagai pegawai PBB. Jangan bicara seperti itu dengan saya, brengsek," kata dia.
Sejak Duterte menjadi presiden Mei lalu diperkirakan sudah 2.400 orang tewas dibunuh aparat terkait kasus dugaan keterlibatan narkoba.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Duterte mengklaim penggantinya tersebut sedang merencanakan amandemen undang-undang untuk menghapus batas masa jabatan presiden.
Baca SelengkapnyaAasa depan yang disusun saat ini berada di bawah bayang-bayang kerusakan akibat senjata nuklir.
Baca SelengkapnyaKaryoto mengatakan TNI - Polri bersama dengan pemerintah daerah terkait tengah gencar-gencarnya melakukan pencegahan kasus narkoba
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dunia harus segera mencari solusi dan tak hanya berpangku tangan.
Baca SelengkapnyaPrabowo dengan tegas mengatakan Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina yang berdaulat.
Baca SelengkapnyaJenderal bintang dua Polri mengultimatum ke para bandar narkoba agar bertobat sebelum ditangkap.
Baca SelengkapnyaDia juga menginstruksikan anak buahnya untuk menembak mati pengedar narkoba sesuai mekanisme
Baca SelengkapnyaSeorang warga Bekasi Selatan YRS (23) ditangkap polisi karena diduga menyebarkan pesan bernada provokasi untuk menyerang petugas.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaAndi Rian menyebut peredaran narkoba saat ini cukup meresahkan. Kondisi itu akibat banyaknya permintaan.
Baca SelengkapnyaMartinus menyebut, ketika struktur aparat terlibat dalam peredaran narkoba, maka kekuatan jaringan itu akan semakin kuat.
Baca Selengkapnya