Duterte beberkan alasan beli senjata dari Israel, bukan dari AS

Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte hari ini mengatakan kepada Presiden Israel Reuven Rivlin, negaranya kini hanya ingin membeli senjata dari Israel karena tidak ada aturan batasan jumlah yang dibolehkan.
Duterte kini tengah berada di Yerusalem dalam kunjungan kenegaraan.
Menurut pernyataan dalam bahasa Ibrani, Duterte memuji Israel karena mendukung Filipina memerangi terorisme dan mengatakan Negeri Bintang Daud telah beberapa kali membantu dalam segi intelijen.
Dilansir dari laman The Times of Israel, Duterte menyebut dia sudah memerintahkan pejabat militernya untuk membeli senjata dan perlengkapan militer secara eksklusif dari Israel.
"Amerika Serikat itu teman baik, tapi kalau kita mau beli ada batasan jumlah, begitu pula dengan Jerman dan China," kata Duterte.
Kedatangan dirinya ke Israel memang sebelumnya diduga akan membahas soal kerja sama pembelian senjata. Duterte pernah mengatakan Israel adalah negara alternatif pemasok senjata setelah Amerika Serikat dan negara lain menolak menjual senjata ke Filipina karena alasan pelanggaran hak asasi.
"Kami bekerja sama dengan negara mana saja yang mau memerangi terorisme. Kita memegang teguh prinsip demokrasi dan kesetaraan," ujar Rivlin memuji hubungan Israel dan Filipina.
Menurut data Kementerian Pertahanan, Israel termasuk salah satu negara pemasok senjata terbesar. Hampir 60 persen ekspor persenjataan Israel adalah ke wilayah Asia-Pasifik.
Filipina menjadi salah satu pembeli senjata yang cukup signifikan pada 2017 dengan pembelian radar dan peralatan anti-tank senilai total USD 21 juta.
Israel sempat menuai kecaman internasional lantaran pada 2017 lalu memasok senjata ke Myanmar di tengah gencarnya kekerasan terhadap etnis minoritas muslim Rohingya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya