Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Empat Orang Diduga Sengaja Meracuni Warga di Kuil India Hingga 15 Orang Tewas

Empat Orang Diduga Sengaja Meracuni Warga di Kuil India Hingga 15 Orang Tewas ilustrasi mysore. ©Royal Mysore Walks

Merdeka.com - Polisi India kemarin mengatakan empat orang didakwa sebagai pembunuh dalam insiden tewasnya 15 orang akibat makan nasi beracun di Kuil Kicchukatti Maramma, Distrik Chamraj Nagar, Negara Bagian Karnataka.

Dalam peristiwa itu juga sekitar 100 orang harus dirawat di rumah sakit.

Polisi mengatakan ada kongkalikong antara seorang peramal, perempuan kekasih gelap si peramal, suami dari perempuan itu, dan seorang pendeta Hindu, yang merancang cara untuk menguasai proyek perluasan kuil dari dana sebesar Rp 708 juta.

Dilansir dari laman the Telegraph, Kamis (20/12), keempat orang itu berencana membunuh pesaing mereka dalam proyek itu.

Polisi mengumumkan mereka telah menahan Mahadeva, sang peramal berusia 52 tahun, Ambika (35), jemaah perempuan diduga selingkuhannya, Madesha (46), suami Ambika sekaligus pengurus kuil, dan Doddaiah, 35 tahun, pendeta Hindu.

Polisi memastikan racun di dalam nasi yang dimakan jemaah itu adalah pestisida mematikan mengandung Monochrotophos yang dilarang penggunaannya di banyak negara, kecuali di India. Racun itu bisa mematikan bagi manusia, hewan, dan burung.

"Lebih dari dua orang yang melakukan. Kami fokus untuk mencari tahu apa yang telah mereka lakukan. Kami yakin ini adalah perbuatan meracuni," kata Inspektur Polisi KV Sharath Chandra.

Penyelidikan awal menyatakan ada cekcok antara dua kubu di kuil. Satu kubu dipimpin Mahadeva dan satu lagi oleh Chinnappi, ketua dewan kuil yang selamat dari insiden ini.

Menurut polisi, Mahadeva diduga mengatakan kepada rekan-rekannya inisiden peracunan ini akan membuat malu keluarga Chinnapi dan berharap dia tewas diracun, tapi tidak masalah jika 'tiga-empat orang ikut tewas'.

Ambika mendapatkan racun pestisida itu dari kerabatnya yang bekerja sebagai pejabat departemen pertanian. Dia diduga disuruh Mahadeva.

Pejabat departemen pertanian yang belum diungkap identitasnya mengatakan kepada polisi, dia memberikan Amvika dua botol pestisida 500 mililiter setelah dia mengatakan akan memakainya untuk keperluan berkebun. Ketika kabar insiden ini muncul dia langsung menghubungi polisi.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP