Hapus Teori Evolusi Darwin di Buku Sekolah, India Malah Ciptakan Teori Evolusi Baru

Merdeka.com - Pemerintah India dikabarkan telah menghapus referensi teori evolusi Darwin di beberapa buku pelajaran sekolah, khususnya buku pelajaran sains SMP untuk kelas sembilan dan sepuluh di sekolah umum India.

Keputusan mengejutkan ini diumumkan oleh National Council of Educational Research and Training (NCERT). Ini adalah organisasi pemerintah yang bertugas untuk memilih buku teks dan kurikulum untuk 256 juta siswa di India.

Penghapusan ini dilakukan oleh pemerintahan nasionalis Hindu, yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi.

Sebelumnya, soal evolusi Darwin dihapus dari ujian kelas sembilan dan sepuluh pada tahun ajaran 2021-22, meskipun topiknya tetap diajarkan. Namun, tahun ini teori evolusi Darwin benar-benar dilarang untuk diajarkan di India.

Reaksi Para Ilmuwan

Ilmuwan di India sontak menentang apa yang mereka anggap sebagai politisasi sains oleh Modi, yang sejalan dengan gerakan nasionalis Hindu yang menolak evolusi dengan alasan agama.

Sebanyak 4.000 ilmuwan dan peneliti telah mengumpulkan tanda tangan dalam sebuah surat terbuka. Mereka meminta NCERT untuk mengembalikan teori evolusi ke daftar materi pelajaran siswa SMP.

Menurut perwakilan Pusat Penelitian Ilmiah Lanjutan Jawaharlal Nehru, Amitabh Joshi, penghapusan teori evolusi dari buku pelajaran sains adalah sebuah ejekan terhadap gagasan pendidikan menengah secara menyeluruh.

"Evolusi mungkin adalah bagian terpenting dari biologi yang harus disadari oleh semua warga negara yang berpendidikan," kata Joshi.

Teori Baru yang Ingin Diciptakan

Pemerintah India yang bergabung dalam Kelompok Nasionalis Hindu ingin mempromosikan teori evolusi alternatif yang memandang berbagai bentuk kehidupan hewan dan manusia sebagai avatar, atau perwujudan hidup, dewa pencipta Hindu Wisnu.

Upaya membentuk kurikulum baru yang selaras dengan prinsip Hindu dan nasionalis India tidak berhenti di situ. NCERT juga membuat perubahan pada buku pelajaran lain, seperti penghapusan pada buku ilmu politik dan sejarah yang sekiranya bisa membuat nasionalis Hindu tidak nyaman.

Kaum Nasionalis Hindu ingin sejarah ilmiah ditulis ulang. Mereka ingin memasukkan cerita tentang bagaimana para ilmuwan Hindu kuno melakukan penelitian sel punca dan menemukan mesin yang dapat terbang ke luar angkasa sebelum ilmu pengetahuan modern menemukannya.

Selain itu, kelompok ini juga ingin memasukkan cerita fiksi di kurikulum sekolah tentang umat Hindu yang secara historis ditekan oleh minoritas muslim India yang populasinya hanya 14 persen dari keseluruhan populasi di India.

Reporter magang: Yobel Nathania