Ilmuwan Jelaskan Misteri Partikel Alpha Centauri dalam Galaksi Bima Sakti.
Sistem bintang biner Alpha Centauri A dan B saling mengorbit satu sama lain dengan periode sekitar 79,91 tahun.

Alpha Centauri adalah sistem bintang yang terletak paling dekat dengan Bumi, berjarak sekitar 4,37 tahun cahaya dari tata surya kita. Sistem ini terdiri dari tiga bintang utama, yaitu Alpha Centauri A, Alpha Centauri B, dan Proxima Centauri. Alpha Centauri A dan B berfungsi sebagai sistem bintang biner yang saling mengorbit dengan periode sekitar 79,91 tahun, sementara Proxima Centauri adalah bintang katai merah yang lebih kecil dan redup, mengorbit pada jarak yang lebih jauh dari pasangan utamanya.
Saat ini, sistem ini bergerak mendekati Bumi dengan kecepatan sekitar 79.000 km per jam. Diperkirakan dalam waktu kurang lebih 28.000 tahun, Alpha Centauri akan berada pada titik terdekatnya dengan Tata Surya, yakni sekitar 3,26 tahun cahaya.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Planetary Science Journal, mengeksplorasi kemungkinan material dari Alpha Centauri telah sampai ke Tata Surya kita. Meskipun sistem bintang yang matang seperti Alpha Centauri biasanya tidak banyak melepaskan material, keberadaan tiga bintang serta beberapa planet di dalamnya meningkatkan kemungkinan terjadinya hamburan gravitasi yang dapat melepaskan partikel dari sistem tersebut, sebagaimana dilansir Science Alert, Senin (17/2),
Partikel-partikel ini bisa berasal dari berbagai sumber, termasuk tabrakan antar asteroid, aktivitas komet, atau bahkan sisa-sisa planet yang mengalami disrupsi akibat gaya gravitasi yang ekstrem di Alpha Centauri. Jika partikel-partikel ini memiliki kecepatan yang cukup tinggi, mereka bisa terlepas dari sistem dan bergerak menuju ruang antar bintang.
Model yang digunakan dalam penelitian menunjukkan jumlah partikel dari Alpha Centauri yang berukuran lebih dari 100 meter dan telah memasuki Awan Oort—wilayah paling luar Tata Surya yang dipenuhi benda es—dapat mencapai 1 juta. Namun, mendeteksi objek-objek ini merupakan tantangan tersendiri karena jaraknya yang sangat jauh dari Matahari dan rendahnya tingkat refleksi cahaya mereka. Selain itu, para ilmuwan juga menyelidiki kemungkinan partikel yang lebih kecil dapat mencapai atmosfer Bumi dan muncul sebagai meteor.
Namun, perjalanan partikel dari Alpha Centauri ke Bumi bukanlah hal yang sederhana. Partikel-partikel kecil ini harus melewati berbagai rintangan, seperti medan magnet antarbintang, hambatan dari medium antarbintang, serta potensi kerusakan akibat tabrakan dengan partikel lain atau efek sputtering (proses erosi akibat tumbukan partikel berenergi tinggi).
Deteksi 10 Partikel Alpha Centauri
Menurut penelitian, hanya partikel dengan ukuran minimal 3,3 mikrometer yang dapat bertahan dalam perjalanan dari Alpha Centauri menuju Bumi. Partikel yang lebih kecil dari ukuran tersebut kemungkinan besar akan mengalami degradasi sebelum mencapai atmosfer Bumi.
Dari perhitungan yang dilakukan, diperkirakan sekitar 10 partikel dari Alpha Centauri dapat terdeteksi sebagai meteor di atmosfer Bumi setiap tahunnya. Jumlah ini dapat meningkat hingga 10 kali lipat dalam 28.000 tahun ke depan, ketika Alpha Centauri mencapai titik terdekatnya dengan Tata Surya.
Jika hasil penelitian ini terbukti akurat, maka partikel dari Alpha Centauri yang jatuh ke Bumi dapat menjadi bahan studi yang sangat berharga untuk memahami lingkungan sistem bintang lain, komposisi material antarbintang, serta sejarah dinamika Tata Surya kita dalam interaksinya dengan objek-objek dari luar sistem ini. Selain itu, adanya kemungkinan material dari sistem bintang lain telah mencapai Tata Surya juga membuka wawasan baru mengenai pertukaran material antarbintang, yang berimplikasi pada studi asal usul kehidupan.