Iran bantah tembak mati dua demonstran
Merdeka.com - Wakil Gubernur Provinsi Lorestan, Habibollah Khojastehpour, membantah polisi menembak mati dua pengunjuk rasa saat terjadi demonstrasi antipemerintah di kota Dorud kemarin malam.
"Bentrokan antara aparat dan pendemo terjadi saat unjuk rasa di Dorud hari Sabtu. Sayangnya, dua orang tewas akibat bentrokan itu. Namun, tidak ada peluru yang ditembakkan oleh polisi dan petugas keamanan," kata Khojastehpour saat wawancara di televisi pemerintah, seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu (31/4).
Khojastehpour mengatakan kedua pengunjuk rasa itu tewas karena ditembak agen mata-mata asing bukan oleh polisi sebagaimana dilaporkan sebelumnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Di mana kerusuhan terjadi? Kerusuhan anti-Yahudi terjadi pada 7–8 Juni 1948, di kota Oujda dan Jerada, di protektorat Prancis di Maroko sebagai tanggapan terhadap Perang Arab-Israel tahun 1948 yang diikuti dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada tanggal 14 Mei.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
"Kami telah menemukan bukti musuh revolusi, kelompok Takfiri dan agen asing dalam bentrokan ini," ungkapnya.
Takfiri sendiri merupakan istilah untuk militan Sunni, khususnya dari Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Sebagaimana diketahui, gelombang protes terus mewarnai sejumlah kota di Iran sejak kemarin. Para pendemo memprotes kenaikan harga dan korupsi di negara tersebut. Selain itu, mereka juga menyuarakan kekhawatiran akan keterlibatan Iran dalam konflik di Suriah dan Irak.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan ratusan drone dan rudal yang dilancarkan Iran terhadap musuh bebuyutannya, Israel, mendapat dukungan dari warganya.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaTel Aviv Chaos, Demonstran Anti-Pemerintah Desak Netanyahu Mundur
Baca SelengkapnyaSerangan Israel yang menargetkan markas militer di beberapa lokasi.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaMedia AS yang pertama melaporkan Israel menyerang Iran.
Baca SelengkapnyaGelombang aksi protes Benjamin Netanyahu pada pekan ke-28 ini semakin memanas setelah PM Israel jatuh sakit.
Baca SelengkapnyaLedakan tersebut terjadi saat sebuah prosesi digelar dekat Masjid Saheb al-Zaman di Kota Kerman, Iran.
Baca SelengkapnyaMereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaSikap tegas Iran ini disampaikan setelah Israel mengebom Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza, menewaskan sedikitnya 500 orang.
Baca SelengkapnyaIni merupakan kasus penembakan paling mematikan dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Selengkapnya