ISIS dikatakan mulai incar Mesir sebagai target berikutnya
Merdeka.com - Setelah kemajuan pesat dilancarkan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada musim panas ini, para pakar di Mesir mengatakan kelompok ekstremis itu, yang bertujuan untuk menggambar ulang peta Timur Tengah, mungkin sedang mengincar Negeri Sungai Nil itu.
"Pasti ada ancaman dari ISIS ke Mesir," ujar Mohammed Badr, seorang profesor ilmu politik di Universitas Jerman. Dia menjelaskan kelompok tersebut memasukkan Mesir dalam "garis pandang" mereka, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Sabtu (13/9).
"Semua kelompok ekstremis merupakan bahaya bagi Mesir," kata Badr. "ISIS, Ikhwanul Muslimin, Ansar Bayt al-Maqdis (sebuah kelompok militan Islam) semua berbahaya bagi Mesir namun tingkat ancaman mereka berbeda."
-
Siapa yang memimpin serangan Mesir? Jenderal Ali bertanggung jawab merencanakan penyerbuan ke Israel.
-
Apa tujuan utama serangan Mesir? Presiden baru Mesir, Anwar Sadat bertekad membalas kekahahan tersebut.
-
Siapa yang mengancam serang Rafah? Setelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Mengapa Mpox menjadi ancaman serius? Dengan ancaman serius yang ditimbulkan oleh Mpox, Indonesia harus bersiap untuk mencegah penyebaran yang lebih luas.
-
Siapa yang mengancam warga? 'Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka,' ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
Dalam beberapa pekan terakhir, kelompok Islam mulai menunjukkan tanda-tanda penting yang mungkin tertarik dalam memperluas pengaruhnya di Mesir.
Dugaan itu muncul setelah militan ISIS menggunakan media sosial untuk memperingatkan warga Mesir bahwa mereka akan segera mendapat "kejutan".
"Kecuali kejutan di Mesir dalam beberapa hari," tulis diduga anggota ISIS, Abu Siyaf al-Masry, di akun Twitter pribadinya, menurut koran berbasis di Kairo Al-Masry Al-Youm.
Ancaman di dunia maya ini dilihat oleh beberapa analis sebagai sarana untuk menandai kehadiran mereka di Mesir, meskipun mereka tidak hadir di lapangan.
"Mereka tidak memiliki kehadiran di Mesir sampai sekarang, itulah sebabnya mereka menggunakan Internet dan media sosial untuk berinteraksi dengan orang Mesir dan menyebarkan pengaruh mereka," ujar Mohssen al-Faham, seorang analis politik dan pengulas untuk koran berbasis di Kairo Al-Gomhuria, kepada Al Arabiya News.
Dalam upaya untuk memperluas kehadirannya di Mesir, ISIS telah mulai berkomunikasi dengan dan melatih Ansar Bayt al-Maqdis, kelompok militan mematikan di Mesir, dan berbagi saran dengan mereka tentang cara membuat jaringan-jaringan rahasia.
"ISIS dan Ansar Bayt al-Maqdis terkait pada tingkat ideologis meskipun kelompok itu tidak diyakini secara resmi terkait dengan pemberontak ISIS," kata Badr. "Pertukaran mereka adalah tanda lain yang menunjukkan ancaman jelas ke Mesir dari ISIS."
Pekan lalu, Ansar Bayt al-Maqdis, yang berbasis di Semenanjung Sinai mengaku telah memenggal empat orang yang dituduh sebagai mata-mata badan intelijen Israel Mossad dalam sebuah video yang tampaknya telah terinspirasi oleh metode ISIS.
Namun, kemungkinan serangan ISIS diremehkan oleh Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mesir Hany Abdellatif, yang mengatakan bahwa Al-Qaidah dan Ikhwanul Muslimin adalah dua organisasi teroris utama yang mengancam Mesir.
"ISIS tidak dapat mencapai negara seperti Mesir mengingat perpaduan yang kokoh antara rakyat dan kesatuan bangsa," kata Abdellatif. "Tapi kami (Kementerian Dalam Negeri) masih mendapatkan ancaman terorisme dan harus tetap waspada karena kawasan ini terang benderang." (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaKelompok pemberontak Suriah akhirnya berhasil menggulingkan rezim Bashar al-Assad setelah upaya dilakukan sejak 2011.
Baca SelengkapnyaAjakan ke Suriah sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab
Baca SelengkapnyaIsrael sampai saat ini masih memborbardir Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaSerangan Hamas merupakan balasan terhadap serangan kekerasan Israel di Masjid Al-Aqsa. Hamas, yang memiliki organisasi sayap bernama Brigade Al-Qassam
Baca SelengkapnyaHamas, yang memiliki organisasi sayap bernama Brigade Al-Qassam, dipimpin Mohammed Deif.
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca Selengkapnya