Jauh Sebelum Piramida Dibangun, Begini Wajah Orang Mesir 30.000 Tahun Lalu
Merdeka.com - Jauh sebelum Piramida dibangun dan munculnya peradaban Mesir kuno, wilayah tersebut telah dihuni sekelompok manusia prasejarah.
Baru-baru ini ada proyek yang membuat rekonstruksi wajah dari sisa kerangka manusia berusia 30.000 tahun yang ditemukan di Lembah Nil.
Rekonstruksi wajah dilakukan arkeolog Moacir Elias Santos dan desainer 3D, Cicero Moraes, keduanya berasal dari Brasil. Santos dan Moraes melakukan proyek ini berdasarkan kerangka hampir utuh yang ditemukan tahun 1980 di situs prasejarah Mesir, Nazlet Khater 2.
-
Kapan manusia purba tinggal di wilayah ini? Temuan di lereng timur gua memberikan informasi yang lebih tepat bagi para peneliti dalam hal ekskavasi, membawa mereka kembali ke 86.000 tahun yang lalu.
-
Di mana peradaban kuno itu ditemukan? Di dalam perairan Danau Huron, salah satu dari lima danau besar atau Great Lakes di Amerika Utara tersembunyi rahasia peradaban kuno yang kini baru terkuak.
-
Kapan permukiman kuno ini didirikan? Permukiman kuno yang ditemukan berasal dari berbagai periode, tertua berusia 6.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Mesir Kuno? Pada awal milenium pertama, banyak mumi di Mesir ditemukan dengan potret seperti aslinya yang memperliahatkan mata mumi yang cerah, gaya rambut, dan perhiasannya.
-
Dimana piramida Mesir dibangun? Temuan Dari Luar Angkasa Ungkap Piramida Mesir Dibangun Menggunakan Air Ilmuwan mengungkap piramida-piramida Mesir lokasinya dekat dengan jalur air di masa lalu.
-
Di mana permukiman kuno ditemukan? Arkeolog menemukan bukti adanya pemukiman sejak 3.000 tahun lalu di dekat Waduk Abberton, dekat Colchester, Inggris, ketika melakukan penggalian sebelum pembangunan pipa air sepanjang 19,5 km.
Kerangka itu milik seorang pria muda, kemungkinan berusia akhir belasan tahun atau 20 tahunan. Tinggi keranhka itu sekitar 165 cm.
Awalnya tim kesulitan menentukan usia kerangka tersebut, salah satunya karena teknologi penanggalan radiokarbon yang tersedia pada awal 1980-an masih tidak terlalu canggih. Untungnya, sebuah kapak batu ditemukan di dekat kerangka tersebut, yang diperkirakan berusia antara 35.000 dan 30.000 tahun.
Dikutip dari IFL Science, tengkorak itu dianggap "modern", diperkirakan pria muda itu memiliki potensi kemampuan kognitif yang mirip dengan manusia saat ini. Namun peneliti menekankan kerangka itu memiliki karakteristik "purba", khususnya rahang yang lebih lebar dibandingkan manusia modern Homo sapiens.
Setelah memotret bentuk tengkorak melalui pencitraan fotogrammetri, bagian-bagian tengkorak yang hilang disatukan menggunakan teknik penjajaran ilmiah. Setelah bentuk tengkorak itu sempurna, peneliti menentukan di mana letak jaringan lunak di dalam tengkorak tersebut.
Tindakan rekonstruksi wajah hanya menggunakan tengkorak tidak cukup, sehingga diperlukan lisensi artistik. Ini karena bentuk tengkorak hanya dapat memberikan wawasan terbatas tentang bagaimana jaringan lunak, seperti otot, dan lemak, akan benar-benar muncul di wajah seseorang.
Dengan demikian, kedua ahli tersebut menciptakan dua gambar terakhir: "satu lebih objektif dan ilmiah dan yang lainnya lebih subyektif dan artistik."
Gambar "ilmiah" menampilkan wajah tanpa sentuhan fitur lainnya, gambar "artistik" menampilkan rambut, janggut tipis, dan mata ekspresif.
“Meskipun mengandung unsur spekulatif tentang penampilan individu, karena ini adalah karya yang akan dipresentasikan kepada masyarakat umum, ini memiliki unsur-unsur yang diperlukan untuk humanisasi yang utuh, sangat sulit dicapai hanya dengan pemaparan tengkorak dan kekurangan gambar objektif dalam skala abu-abu dengan mata tertutup,” tulis para peneliti di makalah mereka.
Pria ini dulunya diperkirakan seorang pemburu-pengumpul, di dalam melakukan aktivitasnya hanya menggunakan perkakas batu dan otaknya. Pada tahun 6000 SM, sekitar 25.000 tahun setelah pria muda itu hidup, permukiman permanen mulai muncul di seluruh Mesir.
Hasil penelitian Santos dan Moraes ini diterbitkan dalam OrtogOnline.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan peninggalan kerajaan Mesir kuno berusia sekira 3500 tahun ditemukan para arkeolog di situs arkeologi Tel Habwa di Kawasan Arkeologi Sinai Utara.
Baca SelengkapnyaSejak lama, Gunung Padang yang ada di Provinsi Jawa Barat dianggap sebagai struktur megalitik yang menduduki posisi istimewa.
Baca SelengkapnyaKerangka manusia purba ini, yang dikenal sebagai tulang Jebel Irhoud, ditemukan di Maroko
Baca SelengkapnyaBeberapa kilometer dari piramida Giza ada piramida tertua di Mesir yaitu piramida Djoser.
Baca SelengkapnyaAllard Pierson dari sebuah museum di Amsterdam menampilkan potret Fayum dalam pamerannya yang bertajuk Face to Face : The People Behind Mummy Portraits.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengungkap dampak pembangunan piramida Gizza bagi masyarakat biasa di sekitar lokasi itu.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap wawasan baru tentang evolusi dan perkembangan historis populasi manusia di kawasan tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya diperkirakan Homo sapiens pertama kali muncul sekitar 195.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
Baca SelengkapnyaKota ini diyakini telah menjadi pemukiman bagi sejumlah peradaban manusia, dari Bizatium sampai Ottoman.
Baca SelengkapnyaPenemuan menarik ini dimulai ketika radar Amerika Serikat tiba-tiba mendeteksi struktur aneh di dasar Danau Huron.
Baca SelengkapnyaPiramida Mesir yang menjulang tinggi di atas lanskap pasir yang luas, membuat banyak orang beranggapan daerah tersebut merupakan gurun pasir.
Baca Selengkapnya