Jepang hukum mati pemimpin sekte kiamat

Merdeka.com - Jepang telah mengeksekusi tujuh kultus kiamat Aum Shinrikyo yang melakukan serangan gas sarin pada 1995 di kereta bawah tanah Tokyo. Namun, tak diketahui tanggal pasti kapan eksekusi tersebut dilakukan.
Menurut Menteri Kehakiman Jepang Yoko Kawakami, yang dikutip dari CNN, Jumat (6/7), pemimpin kultus kiamat Shoko Asahara, yang memiliki nama asli Chizuo Matsumoto telah dieksekusi minggu ini bersama enam anggota lainnya dengan cara digantung. Mereka adalah Tomomasa Nakagawa, Tomomitsu Niimi, Kiyohide Hayakawa, Yoshihiro Inoue, Seiichi Endo dan Masami Tsuchiya.
Jepang adalah negara yang masih menerapkan hukuman mati. Hukuman mati di negara itu dilakukan secara tertutup tanpa pemberitahuan kepada keluarga atau perwakilan hukum mereka. Sering kali tahanan baru mengetahui waktu eksekusi beberapa jam sebelumnya.
Shoko Asahara ©2018 REUTERS
Seorang keluarga korban serangan gas sarin, Shizue Takahashi mengaku terkejut dengan kabar eksekusi itu. "Sebagai keluarga yang ditinggalkan. Kami berharap lebih banyak mendengar kabar mereka. Sangat disayangkan kami tidak mendengar kabar sama sekali," kata dia.
Dalam sebuah pernyataan, Amnesti Internasional mengatakan hukuman mati bagi Asahara dan anggota Aum Shinrikyo tidak akan memberikan keadilan bagi korban serangan.
serangan gas sarin 1995 yang mematikan di kereta bawah tanah Tokyo, telah dieksekusi, kata pejabat Jepang, Jumat.
Kelompok itu melakukan serangan gas beracun sarin di di stasiun kereta bawah tanah Kasumigaseki, Tokyo, Jepang pada 20 Maret 1995 pada saat jam sibuk. Serangan itu menyebabkan belasan orang tewas dan ribuan lainnya terluka.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya