Jual Rahasia AS ke China, Eks Mata-Mata CIA Divonis 19 Tahun Penjara
Merdeka.com - Mantan anggota Badan Intelijen Amerika Serikat atau CIA dihukum 19 tahun penjara oleh hakim federal di Virginia pada Jumat 22 November 2019. Hukuman tersebut dijatuhkan setelah Jerry Chun Shing Lee (55) mengaku bersalah karena berkonspirasi menjadi mata-mata bagi China.
Jerry Chun Shing Lee meninggalkan CIA pada 2007 dan pindah ke Hong Kong. Beberapa tahun kemudian, pada 2010, ia didekati oleh dua perwira intelijen Tiongkok yang menawarkan untuk membayarnya US$ 100 ribu dan merawatnya "seumur hidup" untuk informasi yang diperolehnya sebagai seorang perwira CIA.
Ratusan ribu dolar kemudian dibayarkan ke rekening bank pribadi Lee antara 2010 dan 2013, sebagai imbalan jasanya.
-
Siapa agen CIA yang menyamar? Seorang wanita muda yang cantik menemui Presiden Sukarno. Dia mengaku keluarganya adalah pendukung kemerdekaan Indonesia. Bung Karno pun menerimanya dengan tangan terbuka.
-
Siapa yang menerima hukuman penjara terlama di Amerika? Charless Scott Robinson dijatuhi hukuman penjara selama 30.000 tahun pada tahun 1994 karena terbukti melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis berusia tiga tahun.
-
Siapa yang dijerat kasus oleh pemerintah? Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh mengungkapkan, keheranannya atas kasus yang menjerat eks timses Anies Baswedan yakni Tom Lembong.
-
Siapa yang dihukum 29 tahun penjara? Gayus Divonis 29 Tahun Penjara Gayus menyalahgunakan wewenang saat menangani keberatan pajak PT SAT.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
-
Kapan agen CIA itu masuk ke Istana? Tidak ada kecurigaan apa-apa dari intelijen dan para pengawal Bung Karno. Identitasnya dipastikan aman. Mahasiswa asal AS ini pun leluasa masuk Istana dan bergaul akrab di sana.
"Daripada memikul tanggung jawab dan menghormati komitmennya untuk tidak mengungkapkan informasi pertahanan nasional, Lee menjual negaranya, berkonspirasi untuk menjadi mata-mata bagi pemerintah asing, dan kemudian berulang kali berbohong kepada penyelidik tentang perilakunya," Zachary Terwilliger, Jaksa AS untuk Distrik Timur Virginia, mengatakan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (24/11).
Menurut Kementerian Kehakiman AS (DoJ), FBI melakukan pencarian di kamar hotel Lee di Hawaii pada Agustus 2012 dan mendapati bahwa ia memiliki buku alamat dan perencana harian yang berisi catatan tulisan tangan yang dibuatnya selama menjabat sebagai petugas kasus CIA sebelum 2004.
Catatan tersebut mencakup intelijen yang sangat sensitif dan rahasia, seperti nama aset CIA, lokasi pertemuan operasional, nomor telepon, dan detail fasilitas rahasia.
Lee Berbohong Pada FBI
Lee kemudian berbohong kepada FBI ketika dia dikonfrontasi.
Ia mengaku bersalah pada Mei 2019 dengan berkonspirasi untuk memberikan informasi pertahanan keamanan nasional untuk membantu pemerintah asing.
Pada Mei 2019, Asisten Direktur Kontra-Intelijen FBI, John Brown, menyatakan bahwa tindakan Lee ini berbahaya.
"Dengan kesadaran memberikan bantuan kepada pemerintah asing, Lee menimbulkan risiko serius bagi keamanan nasional dan mengancam keamanan personel keamanan yang tak bersalah, termasuk para mantan rekan intelijennya," tutur Brown.
Sebelumnya, Direktur FBI, Christopher Wray, sudah mengatakan bahwa China kini memiliki ancaman intelijen paling serius bagi AS.
"Mereka melakukannya melalui jaringan intelijen China, melalui perusahaan-perusahaan milik negara, perusahaan swasta, pelajar dan peneliti, dan pelaku-pelaku lainnya yang bekerja untuk China," katanya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mantan pejabat CIA dijatuhi hukuman penjara 10 tahun karena menjadi mata-mata untuk negara lain.
Baca SelengkapnyaPenyidikan pun masih terus berlanjut, sampai mengarahkan penyidik ke Dubai.
Baca SelengkapnyaBuronan interpol asal China tersebut diduga menipu ribuan korbannya melalui skema ponzi.
Baca Selengkapnyakasus bermula dari 189 laporan polisi tersebar di sejumlah Polda.
Baca SelengkapnyaPeranan tersangka dalam sindikat kriminal internasional ini selain mencari korban, juga penerjemah bahasa Mandarin, mengurus dokumen, rekening dan lain-lain,
Baca SelengkapnyaDua tersangka berinisial WJ (43) dan WC (41) ditangkap saat sedang santap malam di sebuah restoran kawasan Pluit, Jakarta Utara pada Jumat (29/9).
Baca SelengkapnyaSanksi yang diberikan kepada perusahaan maupun individu asal Amerika Serikat (AS) susah sesuai dengan aturan.
Baca SelengkapnyaDokumen intelijen rahasia dibocorkan secara daring.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) mendeteksi pesawat luar angkasa China melontarkan objek misterius ke orbit.
Baca SelengkapnyaOtaki Penipuan Online dengan Korban 800 Orang, WN China Ditangkap Bareskrim
Baca SelengkapnyaShou lahir dan besar di Singapura. Dia bahkan sempat menjalani masa paling melelahkan di Kalimantan saat mengikuti wajib militer.
Baca SelengkapnyaLY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca Selengkapnya