KBRI Kuala Lumpur: WNI Meninggal Saat Antre Paspor Punya Penyakit Jantung Kronis
Merdeka.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur mengatakan WNI yang meninggal saat mengantre paspor di kedutaan kemarin sore waktu setempat memiliki riwayat penyakit jantung kronis.
Meninggalnya Tamam bin Arsyad (56) asal Bawean juga mengejutkan pihak KBRI, terlebih, situasi antrean saat itu "tidak dalam kondisi yang berdesak-desakan", kata pejabat kedutaan.
"Tolong dipahami, almarhum meninggal karena penyakit jantung kronis," kata Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya (Pensosbud) KBRI Kuala Lumpur, Yusron B Ambary kepada Liputan6.com, Jumat (1/11).
-
Kenapa almarhum meninggal? Almarhum meninggal dunia setelah sakit yang dideritanya dalam jangka waktu lama.
-
Di mana almarhum meninggal? Kabar duka datang dari Mekkah, Arab Saudi.
-
Kenapa orang meninggal karena penyakit jantung ? Menurut data yang disampaikan Prima, setiap tiga detik ada orang yang meninggal karena penyakit jantung koroner atau stroke di dunia. Di Indonesia, satu dari sepuluh kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner, dan pada tahun 2016, biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung mencapai Rp7,4 triliun, angka tertinggi dibandingkan penyakit lainnya.
-
Siapa yang meninggal? Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, telah meninggal dunia.
"Saat itu juga tidak ada desak-desakan antrean. Hanya ada segelintir WNI, termasuk beliau yang sedang duduk santai menunggu pintu antrean dibuka," lanjut Yusron.
"Kami sungguh sangat berduka dengan wafatnya almarhum," tambahnya.
WNI Residen Malaysia dan Sudah Dimakamkan
Almarhum dan istri adalah permanent resident di Malaysia, sementara tiga anaknya (29, 25, dan 15 tahun) semuanya sudah menjadi warga negara Malaysia, kata Yusron.
"Semalam di RS Kuala Lumpur, istri dan keluarga langsung hadir ke RS dan menyampaikan data rawatan sakit jantung kronis almarhum. Data rawatan diperlukan, sehingga almarhum tidak perlu diotopsi dan dapat dapat langsung dibawa pulang oleh keluarga."
"Jenazah sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di Pemakaman Islam Kuang, Sungai Buloh, Selangor," kata Yusron.
Dia menjelaskan bahwa pihak kedutaan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan memudahkan para WNI di Malaysia.
"Dalam hal pelayanan dokumen sebagai langkah awal upaya pelindungan, rata-rata 900 dokumen pelayanan diterbitkan KBRI setiap hari. Sejak Awal tahun 2017, beberapa inovasi telah dikembangkan KBRI untuk menciptakan layanan yang Nyaman, Pasti, Banyak Opsi, dan Aman," bunyi pernyataan tertulis KBRI Kuala Lumpur yang diterima Liputan6.com.
Pengembangan infrastruktur juga menjadi langkah utama yang dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan pelayanan.
"Melalui renovasi ruang pelayanan imigrasi, jumlah loket yang tadinya 15 buah, ditambah menjadi 21 loket. KBRI juga membangun ruang pelayanan baru untuk pelayanan Konsuler, Pendidikan, Perdagangan, dan Perhubungan," jelas KBRI.
KBRI juga mendorong banyak opsi dalam memberikan pelayanan keimigrasian bagi para WNI, seperti:
Pihak kedutaan juga menjelaskan bahwa KBRI Kuala Lumpur "selalu buka 24 jam dan membuka pintu bagi seluruh WNI yang hendak mengurus dokumen keimigrasian."
"Sebelumnya banyak pemohon yang datang dari jauh, terpaksa harus bermalam di trotoar depan KBRI untuk menunggu bukanya pintu KBRI di pagi hari."
"Dengan buka 24 jam, pemohon yang datang di malam hingga dini hari dapat langsung masuk dan beristirahat di dalam KBRI sambil menunggu bukanya loket pelayanan di pagi hari. Fasilitas WC, Musholla, dan Warung Saya Mau Sukses memungkinkan mereka untuk dapat memenuhi hajat dan kewajibannya."
Menurut Yusron, seluruh personel laki-laki di KBRI, dari Dubes hingga staff mendapat kewajiban piket setiap malam.
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban diduga melompat dari Peron 1 Stasiun Sudirman saat KRL melintas dari arah Tanah Abang,
Baca SelengkapnyaTenaga honorer K2 Pemkot Makassar, Muh Mulkan (54) meninggal dunia sesaat sebelum disumpah sebagai ASN PPPK di Lapangan Karebosi Makassar, Senin (1/4).
Baca SelengkapnyaWarga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).
Baca SelengkapnyaKetua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia (PSIK Indonesia) Yudi Latif mengaku keget mendengar kabar sahabatnya berpulang.
Baca SelengkapnyaKorban sebelumnya sempat pingsan. Saat dicek denyut nadinya, ternyata sudah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMujib mendapat kabar rekannya itu dilarikan ke IGD Rumah Sakit YK Madira Palembang.
Baca SelengkapnyaNamun, belum dipastikan secara pasti kapan Prabowo akan mengunjungi rumah Bambang yang berada di kawasan Bangka, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut disampaikan langsung oleh Krishna Murti melalui unggahan di akun instagram pribadinya.
Baca SelengkapnyaKamaluddin (53) terjatuh dan meninggal dunia saat ingin melihat konvoi Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaProsesi pemakaman Donny Kesuma berlangsung hari Rabu (20/3/2024) di TPU Tanah Kusir. Donny meninggal dunia setelah menjalani perawatan karena lemah jantung.
Baca SelengkapnyaPenyebab pasti kematian Romo Benny apakah terkait dengan diabetes yang diidap atau hal lain, Alissa belum mendapat penjelasan detail.
Baca Selengkapnya