Korban kapal feri tenggelam di Tanzania bertambah jadi 224 orang
Merdeka.com - Jumlah korban tewas kapal feri tenggelam di Tanzania bertambah menjadi 224 orang. Kapal feri MV Nyerere itu tenggelam di Danau Victoria pada Jumat (21/9) lalu. Saat menyebrang melintasi danau, kapal itu diyakini membawa lebih dari 300 penumpang.
Harapan akan adanya lebih banyak korban selamat telah memudar seiring dengan ditemukannya semakin banyak jenazah penumpang dalam pencarian selama tiga hari. Terlebih rupanya banyak penumpang terjebak dalam kapal yang sudah terbalik tersebut.
"Saat ini tercatat bahwa korban tewas mencapai 224 orang, di mana 126 di antaranya adalah perempuan dewasa, 71 pria dewasa, 17 anak perempuan, dan 10 anak laki-laki. Hanya 41 orang yang selamat," kata Perdana Menteri Kassim Majaliwa, dikutip dari Channel News Asia, Senin (24/9).
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Mengapa kapal Vasa tenggelam? Sayangnya, kapal ini memiliki cacat konstruksi yang signifikan, sehingga tenggelam hanya dalam jarak pendek sejauh 1.300 meter setelah diluncurkan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
Majaliwa menuturkan bahwa dirinya akan memimpin 'pemakaman nasional' di Pulau Ukara, tempat kapal tersebut berlabuh. Para jenazah yang tak terindentifikasi akan dikumpulkan dalam peti dan dikubur bersamaan.
Sementara itu, sisa jenazah yang sudah diakui pihak keluarga, akan dikembalikan untuk dikuburkan secara tersendiri.
Meski sebagian besar korban sudah ditemukan, namun Majaliwa mengatakan bahwa para penyelam akan tetap melanjutkan pencarian di sekitar kapal. Kapal feri tersebut juga akan diangkat.
Sementara itu, Menteri Transportasi Isack Kamwelwe menyatakan bahwa penyebab utama tenggelamnya kapal adalah kelebihan beban. Oleh karena itu, dia pun akan menyelidiki orang-orang yang ada kaitannya dengan kecelakaan.
"Kami sudah mengamankan orang-orang yang bertanggung jawab atas operasi dan pengawasan kapal MV Nyerere. Saat ini proses interogasi baru dimulai," ungkapnya.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaNakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaAda dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.
Baca Selengkapnya94 Orang Tewas Tenggelam karena Kapal Feri Terbalik, Dipicu Kepanikan Wabah Penyakit
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengirimkan doa dan berbelasungkawa kepada korban dan keluarga. Demikian juga dengan Penjabat Gubernur, Bahtiar Baharuddin.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaDaya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya