Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon Berasal dari 2.700 Ton Amonium Nitrat
Merdeka.com - Ledakan di Beirut, Lebanon menewaskan 73 orang dan melukai 3.700 warga itu. Kepala Keamanan Umum Lebanon Abbas Ibrahim mengungkap pemicu ledakan dahsyat.
Berdasarkan hasil investigasi, ungkap Ibrahim, ledakan itu berasal dari 2.700 ton amonium nitrat. Bahan kimia tersebut disimpan di pelabuhan Beirut sebelum dikirim ke Afrika, seperti dikutip dari Aljazeera, Rabu, (5/8/2020).
Hasil investigasi tersebut telah dilaporkan Ibrahim kepada Dewan Pertahanan Tinggi Lebanon yang berisi presiden dan semua lembaga keamanan utama negara. Otoritas Lebanon berjanji akan memberi hukuman paling berat ke pihak yang bertanggung jawab.
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Dimana suara ledakan terdengar? Di Ganges Delta dan Teluk Bengal, fenomena ini dikenal sebagai Barisal guns, di Shikoku Jepang disebut 'yan', dan di Belgia dinamai 'mistpouffers' atau letusan kabut.
-
Dimana ledakan terjadi di Morowali? Ledakan tungku di fasilitas pengolahan nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel di kawasan yang dikelola oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Minggu (24/12) dilaporkan telah menyebabkan 13 pekerja meninggal dan 39 pekerja terluka.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang menjadi korban serangan di Palestina? Puluhan ribu warga Palestina telah menjadi korban, termasuk perempuan dan anak-anak sejak 7 Oktober 2023.
-
Siapa saja yang menjadi korban letusan Marapi? Data 75 orang pendaki itu merupakan data dari pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat berdasarkan sistem booking online.
Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hassan mengatakan jumlah korban tewas akibat ledakan di Beirut, Lebanon, pada Selasa waktu setempat, 4 Agustus 2020, mencapai 73 orang. Lebih dari 3.700 orang terluka.
Seperti Ledakan Bom Nuklir
Ledakan besar mengguncang Beirut, Lebanon pada Selasa 4 Agustus 2020 sore setelah pukul 18.00 waktu setempat. Ribuan orang dilaporkan terluka akibat peristiwa tersebut.
Mengutip Sky News, Rabu (5/8/2020), para saksi mata mengatakan sejumlah orang terluka selama kehancuran yang meluas di seluruh kota. Ada penduduk melapor langit-langit bangunan runtuh dan jendela-jendela hancur.Kolom asap besar terlihat menjulang di atas kota setelah ledakan.
Orang-orang yang terluka terlihat tergeletak di tanah dekat pelabuhan Beirut, menurut seorang fotografer di tempat kejadian. Editor Sky News Timur Tengah Zein Ja'far, yang berada di pusat kota Beirut pada saat ledakan Selasa 4 Agustus sore waktu setempat mengatakan ledakan besar itu menyebabkan jendela runtuh dan membentuk seperti gua.
"Ledakan ini merobek fasad bangunan tempat kami berada, dan begitu debu mereda, kami dan orang lain di blok ini bergegas ke luar. Benar-benar pemandangan yang mengkhawatirkan," kata Zein Ja'far.
"Suara sirene brigade pemadam kebakaran, ambulans, polisi dan juga militer telah cukup gencar selama 45 menit terakhir dan sejumlah besar layanan darurat dan pasukan keamanan bergegas ke daerah itu sekarang," ungkap Zein Ja'far.
"Banyak orang yang sangat linglung, sangat berlumuran darah berjalan-jalan mencoba mengumpulkan sikap mereka," tutur Zein.
Seorang warga setempat bernama Fady Roumieh, berdiri di tempat parkir sebuah pusat perbelanjaan sekitar 2 km (1,2 mil) timur ledakan. Dia berkata: "(Itu) seperti bom nuklir. Kerusakan begitu luas dan parah di seluruh kota".
"Beberapa bangunan sejauh 2 km sebagian runtuh. Ini seperti zona perang. Kerusakannya ekstrem. Tidak ada satu pun jendela kaca yang utuh," imbuh Fady Roumieh.
Ketika malam tiba, api masih menyala di distrik pelabuhan Lebanon itu, dan suara sirene ambulans terdengar di seluruh kota.
Reporter: Raden Trimutia Hatta (Liputan6.com) (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ribuan pager milik pejuang Hizbullah meledak secara serentak pada Selasa. Ledakan ini diduga didalangi badan mata-mata Mossad Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel di Lebanon selatan semakin brutal hingga mengakibatkan ratusan korban penduduk sipil tewas.
Baca SelengkapnyaMedia Israel menyebut rudal Hizbullah yang mengenai pusat kota Tel Aviv itu adalah Fateh 110.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel semakin intens menggempur Lebanon hingga meratakan gedung-gedung.
Baca SelengkapnyaTempat ibadah dan fasilitas publik selalu menjadi sasaran kebrutalan Israel.
Baca SelengkapnyaTeror pager di Lebanon pekan lalu membunuh lebih dari 30 orang dan melukai 3.000 orang.
Baca SelengkapnyaDahsyatnya serangan ini “membentuk semacam sabuk api” di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaInsiden ini berselang sehari setelah ledakan pager menewaskan belasan orang dan melukai 2.800 warga.
Baca SelengkapnyaIsrael diduga kuat berada di balik teror pager ini, yang meledak bersamaan selama dua hari di berbagai tempat di Lebanon.
Baca SelengkapnyaLedakan pager juga terjadi di Suriah dan Israel diduga berada di balik serangan sistematis ini.
Baca SelengkapnyaSerangan udara Israel di Lebanon telah membunuh hampir 500 warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Baca SelengkapnyaJumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah karena kerusakan yang ditimbulkan cukup parah.
Baca Selengkapnya