Mahasiswa AS Gugat TikTok karena Kirim Data Pengguna ke China

Merdeka.com - Pembuat aplikasi video TikTok digugat di Amerika Serikat. Aplikasi itu dianggap telah mengirim "data pengguna" dalam jumlah besar ke China.
Gugatan yang berisi tudingan terhadap perusahaan "diam-diam" mengambil konten tanpa persetujuan pengguna.
Perusahaan Bytedance pemilik aplikasi berbasis di Beijing ini memiliki jumlah pengguna yang fantastis di AS.
Tiktok adalah aplikasi yang digunakan untuk membuat video berdurasi 15 detik, biasanya melibatkan sinkronisasi bibir ke lagu, komedi, dan trik mengedit yang berbeda.
Popularitas platform ini sebenarnya telah meledak dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar penggunanya adalah kalangan remaja - dewasa berkisar umur 20 tahunan.
Pengumpulan Data Pribadi
TikTok diprediksi memiliki sekitar setengah miliar pengguna aktif di seluruh dunia.
Namun, platform ini sedang menghadapi tekanan di Amerika Serikat terkait masalah pengumpulan data pribadi dan sensor.
Dilansir BBC, Gugatan diajukan di pengadilan California minggu lalu mengklaim TikTok "secara diam-diam...disedot dan ditransfer ke server di China sejumlah besar data pengguna pribadi dan yang dapat diidentifikasi secara pribadi."
Hal ini diduga bahwa data tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi profil serta melacak pengguna di AS "sekarang dan di masa yang akan datang."
Seorang mahasiswa yang berasal dari California, Misty Hong, menjadi penggugat dalam kasus ini. Hong mengklaim dia mengunduh aplikasi pada tahun ini, tetapi tidak bisa membuat akun TikTok.
Beberapa bulan kemudian dia menuduh firma itu telah membuat akun untuknya, dan "diam-diam" mengambil draft video yang dia buat tetapi tidak pernah bermaksud untuk mempublikasikannya.
Data itu dikirim ke dua server di China, didukung oleh Tencent dan Alibaba.
Gugatan tersebut juga berisi argumentasi TikTok yang mendapat untung dengan cara yang tidak adil dari "pengambilan rahasia' data pribadi. Kemudian data itu digunakan untuk mendapatkan "pendapatan dan laba iklan bertarget besar."
TikTok tidak langsung menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
Rabu kemarin, pihak TikTok meminta maaf kepada remaja asal Amerika Serikat karena telah menghapus videonya.
Reporter Magang: Denny Adhietya
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya