Media China Tuding Perusahaan Kereta Dukung Demonstran Hong Kong

Merdeka.com - Media yang dikelola Pemerintah China ramai-ramai menuding perusahaan jaringan kereta di Hong Kong memberikan dukungan kepada para demonstran.
Ratusan ribu demonstran di kota yang menjadi pusat pusat keuangan Asia itu menggelar unjuk rasa yang memasuki bulan ketiga untuk menuntut reformasi demokrasi, seperti dikutip dari laman Channel News Asia (23/8).
Pada Kamis(22/8), media-media yang didukung oleh pemerintah China menuduh perusahaan Mass Transit Railway (MTR) 'menghasut' demonstran dengan menawarkan kereta gratis dan "eksklusif" untuk menghindari polisi.
"MTR mengoperasikan kereta eksklusif untuk pengunjuk rasa di Hong Kong, dan gratis," cuit kantor berita resmi China, Xinhua, dalam bahasa Inggris.
Alih-alih bekerja sama dengan polisi, sistem kereta Hong Kong membantu demonstran "kabur", tulis harian Global Times dalam tajuk rencana mereka.
Global Times juga memaparkan, MTR memberitahu masyarakat Hong Kong bahwa para demonstran radikal yang telah melakukan tindakan kekerasan tidak hanya dapat menghindari penangkapan oleh polisi tetapi pada akhirnya dapat menikmati perlakuan khusus secara gratis.
Tetapi perusahaan MTR, yang saham dimiliki mayoritas pemerintah Hong Kong, kemarin mengatakan kereta hanya membantu penumpang yang terlantar.
Untuk memastikan keselamatan, perusahaan MTR mengatakan telah mengatur kereta agar penumpang tidak berhenti di stasiun di mana ada "aksi polisi untuk membubarkan kerumunan".
Minggu lalu, CEO maskapai penerbangan Hong Kong Catchy Pasific mengumumkan pengunduran diri yang mengejutkan karena mendapat kecaman dari Beijing setelah beberapa karyawan maskapai mendukung aksi protes Hong Kong.
Selama pemogokan massal di awal bulan, beberapa dari 27.000 karyawan ikut berdemo termasuk serikat kerja yang mewakili pramugari maskapai.
Badan Penerbangan China kemudian bereaksi dengan meminta Cathay mencegah karyawan yang ikut demo terbang ke China atau melintasi wilayah udara China.
Media pemerintah China juga menulis serangkaian kecaman kepada Cathay dengan mengatakan maskapai itu tidak cukup keras menghukum pekerjanya.
Reporter Magang: Ellen RiVeren
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya