Menengok Pengalaman Kebiri Kimia Alan Turing dan Wayne Dumond

Merdeka.com - Alan Mathison Turing, seorang ilmuwan dan ahli komputer asal Inggris ditangkap dan diadili pada 31 Maret 1952. Dia ditahan setelah polisi mengetahui hubungan seksualnya dengan seorang pria muda di Manchester.
Perilaku homoseksual Turing pada saat itu dianggap pelanggaran pidana di Inggris. Homoseksual ketika itu dianggap penyakit kejiwaan dan bisa diobati dengan kebiri kimiawi. Turing kemudian memilih disuntik kebiri kimiawi selama satu tahun dibandingkan masuk penjara.
Turing lalu mengalami efek samping dari kebiri kimia yaitu pembesaran payudara dan tubuhnya menggembung. Dia meninggal dua tahun kemudian.
Kebiri Kimia yang dialami Alan Turing juga pernah dialami oleh Wayne Dumond di Amerika Serikat, namun pada kasus yang berbeda.
Pada 2007 Wayne Dumond seorang pemerkosa dan pembunuh dihukum kebiri lebih dari satu dekade sebelumnya dan dia mengatakan hal ini sebagai serangan kekerasan.
Namun kandidat presiden dari Partai Republik Mike Huckabee pada saat itu membantu memberikan pembebasan bersyarat kepada Dumond.
Dikutip dari Slate, setelah Dumond dibebaskan pada 1999, dia kembali melakukan aksi pemerkosaan dan membunuh setidaknya satu wanita.
Namun, muncul pertanyaan mengapa seseorang yang dikebiri masih bisa memperkosa?
Orang yang dikebiri masih bisa ereksi. Secara umum, setelah kebiri dilakukan pria akan mengalami penurunan hasrat untuk melakukan hubungan seks karena tubuh mereka memiliki kadar hormon testoteron sangat rendah. Hal ini menurunkan frekuensi, kekuatan, dan durasi ereksi, dan menyebabkan rasa panas, vertigo, kerontokan rambut, dan pertumbuhan payudara.
Namun hal ini tergantung pada individu, itu memungkinkan baginya untuk menjadi terangsang dan bahkan ejakulasi, meskipun ereksinya mungkin sederhana dan tidak akan ada sperma dalam air mani.
Seorang pria yang mengalami kebiri bisa saja mengembalikan kekuatan ereksi sementara dengan menggunakan testosteron. Pemerkosa tidak harus didorong oleh hasrat seksual. Dorongan seksual yang rendah tidak menafikan keinginan memperkosa karena motif kuasa pria atas wanita.
Menurut sebuah studi dari era 1960-an, sekitar 1.000 penjahat kelamin di Jerman yang telah dikebiri, 65 persen pria langsung merasakan libido mereka menurun, tetapi 18 persen mampu melakukan hubungan seks 20 tahun kemudian. Berdasarkan sejumlah kecil data yang ada pada subjek ini, antara nol dan 10 persen, pelaku kebiri bisa kembali melakukan kejahatan mereka.
Psikiater Amerika Serikat sejak 1960-an telah menggunakan obat-obatan untuk mengobati para penjahat kelamin. Di masa sekarang pengebirian menggunakan bahan kimia sedikit lebih umum daripada operasi.
Reporter Magang: Ellen RiVeren
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Setuju Atau Tidak Paedofil Dihukum Kebiri Kimia? Klik disini
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya