Menlu siapkan strategi perlindungan WNI jika situasi Qatar memburuk

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia sudah mempersiapkan strategi khusus jika kondisi Qatar memburuk sebagai dampak pemutusan hubungan diplomatik oleh negara-negara Teluk Arab. Jumlah warga negara Indonesia (WNI) yang terdaftar di KBRI Doha lebih dari 29.000. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengaku sudah berkomunikasi dengan perwakilan pemerintah Indonesia di Qatar.
"Kemarin saya melakukan kunjungan kenegaraan ke Abuja, Nigeria, dan sengaja transit di Doha, serta bertemu dengan Duta Besar RI di Qatar, membahas perkembangan situasi di sana dan memastikan kondisi WNI kita," ujar Menlu Retno, saat ditemui usai acara Pejambon Iftar di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat (9/6).
Menlu mengaku sudah mempersiapkan strategi khusus untuk perlindungan para WNI. "Saya minta Pak Dubes untuk membuat mekanisme ekstra, just in case situasi memburuk, kita sudah siapkan semua dengan baik. Pak Dubes juga sudah membuat Satgas Perlindungan WNI dan hotline, semuanya berfungsi dengan baik," imbuhnya.
Menlu perempuan pertama di Indonesia ini juga telah berkomunikasi dengan para duta besar Indonesia yang ada di kawasan Teluk Arab, Mesir dan lainnya. Komunikasi dilakukan melalui video conference. Komunikasi ditujukan untuk mengetahui kondisi terkini WNI di negara terdampak krisis politik dan diplomasi tersebut.
"Tanggal 5 Juni itu, saya dari Abuja langsung melakukan video conference dengan Duta Besar Indonesia yang ada di kawasan (Teluk Arab) plus Mesir, dan sebagainya. Kita update situasi, kondisi WNI di sana, dan saya juga memberikan poin pada Dubes-Dubes kita di sana mengenai posisi yang kita ambil," tukasnya.
Lantaran jumlah WNI cukup banyak, perwakilan pemerintah sudah ditugaskan menjangkau titik perkumpulan masyarakat. Ini untuk mengantisipasi situasi memburuk, sehingga WNI dan perwakilan Indonesia di Qatar bisa bekerja sama dengan baik.
Selain itu, Retno juga telah berkomunikasi dengan menteri luar negeri dari negara-negara terkait. Dalam komunikasi via telepon, Retno menawarkan bantuan Indonesia, sebagai negara berpenduduk Muslim terbanyak, untuk menengahi konflik yang tengah terjadi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya