Mereka yang berprestasi dunia dengan keterbatasan fisik
Merdeka.com - Tubuh tak sempurna bagi sebagian orang bisa pertanda akhir dunia. Mereka merasa bakal terbatasi dengan keadaan yang menimpa mereka. Namun hal itu tidak berlaku bagi lima manusia mengagumkan ini. Nama kelimanya tersohor sejagat padahal mereka cacat.
Keterbatasan fisik tidak menghalangi kelimanya untuk mencipta dan membuat karya mengagumkan. Hingga kini pemikiran mereka masih lekat di ingatan banyak orang di pelbagai belahan dunia.
Dilansir dari situs biography.com, berikut lima pesohor dengan cacat mereka derita.
-
Kenapa keterbatasan fisik bukan alasan untuk berhenti bermimpi? Keterbatasan fisik bukan alasan untuk berhenti bermimpi dan berusaha.
-
Bagaimana cara menjadikan keterbatasan sebagai kekuatan? Jadikan keterbatasanmu sebagai kekuatan untuk terus maju.
-
Bagaimana siswa berkebutuhan khusus membuat karya seni? 'Persiapannya sebenarnya cukup sebentar, tapi prosesnya butuh waktu lama. Tapi anak langsung paham, sehingga mereka bisa menghasilkan karya-karya sesuai dengan yang saya harapkan,' kata Endaryanti, salah seorang guru Sekolah Luar Biasa (SLB) yang siswa-siswanya mengikuti lomba karya seni itu, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (6/5).
-
Apa kemampuan manusia yang luar biasa? Menurut penelitian, manusia pada dasarnya adalah atlet dengan daya tahan yang luar biasa, bahkan mampu mengalahkan kekuatan kuda dalam jarak puluhan kilometer.
-
Apa yang membuat kata-kata tentang bakat menjadi menarik? Kata-kata bijak tentang bakat dapat memotivasi kita untuk terus mengembangkan potensi diri.
-
Siapa yang punya bakat seni? Terlihat jelas bahwa ia mewarisi bakat besar dalam dunia seni dari ibunya yang terkenal, Kris Dayanti.
Stephen William Hawking
Stephen William Hawking lahir di Kota Oxford, Inggris 8 Januari 1942. Seorang ahli fisika teoritis dan profesor di bidang matematika. Lulus dari Universitas Cambridge dengan nilai sempurna, dia juga anggota dewan kehormatan kampus. Dia tersohor dengan teori fisika kuantum dan lubang hitam.Pada 1974 dia mengalami tetraplegia atau kelumpuhan sebab sindrom sklerosis lateral amiotrofik yakni penyakit saraf menyerang neuron yang mengendalikan otot lurik. Satu dekade setelah terserang penyakit itu dia juga terkena pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi hingga seumur hidupnya dia harus duduk di kursi roda dan tidak bisa berbicara. Namun rekannya di Cambridge menciptakan alat yang membantu Hawking menterjemahkan pikirannya dan ditransformasikan lewat komputer bersuara.
John Forbes Nash
John Forbes Nash lahir pada 13 Juni 1928 di Amerika Serikat. Dia seorang ilmuwan matematika mengkhususkan diri pada strategi hitungan untuk membuat keputusan. Ini ilmu matematika mampu memecahkan konflik dan korelasinya dengan keputusan logika atau teori keseimbangan.Meski brilian dia mengalami kesehatan mental yang buruk. Paranoid ekstrem, dan schizophrenia. Dia kerap mendengar suara-suara aneh dan ganjil berhubungan dengan teori matematikannya. Namun pada 1970-an suara itu tidak terdengar lagi.
Frida Kahlo de Rivera
Frida Kahlo de Rivera lahir di Meksiko pada 6 Juli 1907 merupakan perupa perempuan paling tersohor sejagat. Dia lahir tepat di hari revolusi Meksiko pecah dan memasuki masa modern. Kahlo juga dikenal pegiat feminin serta tangguh memperjuangkan hak-hak perempuan.Lukisan kahlo membawa aliran tersendiri yakni surealis. Di balik kehebatannya melukis Kahlo ternyata penyandang cacat permanen. Dia mengalami kecelakaan pada 1925 saat naik bus dan bertabrakan dengan mobil pengangkut barang. Kahlo mengalami luka serius termasuk patah tulang belakang, leher, rusuk, panggul, kaki kanan-kiri, serta pergeseran bahu. Paling parang sebatang besi menusuk perut hingga akhirnya dia harus kehilangan rahim.Meski mengalami komplikasi medis dan kerusakan tubuh permanen namun dia tak berhenti melukis hingga karya-karyanya mendunia.
Ludwig van Beethoven
Komposer Ludwig van Beethoven lahir pada 17 Desember 1770 di Kota Bonn, Jerman. Dia musisi klasik paling tersohor di zamannya. Karyanya berjudul simfoni kelima dan kesembilan serta gubahan piano Fur Elise hingga kini dihormati sebagai maha karya tak tergantikan.Berkemampuan hebat dan bisa menciptakan komposisi musik bercita rasa tinggi tak banyak tahu jika Beethoven menderita sakit pendengaran alias tuli. Namun dia masih bisa mendengar samar-samar dan masih sanggup bermain piano. Akhirnya pada 1817 dia tuli sepenuhnya dan jarang lagi bermain dalam konser tetapi kemampuannya menciptakan musik masih sangat hebat.
Helen Adams Keller
Helen Adams Keller lahir di Amerika Serikat pada 27 Juni 1880. Dia seorang pegiat politik, penulis, dan dosen. Dia juga tersohor pengarang buku terkenal yakni The World I Live In dan The Story of My Life tang menjadi literatur klasik di Negeri Adidaya itu. Bukunya bahkan diterjemahkan dalam 50 bahasa.Ternyata di balik kemampuan luar biasa dalam menulis Keller telah mengalami kebutaan sejak kanak-kanak. Awalnya dia sulit berkomunikasi hingga akhirnya dengan bimbingan gurunya bernama Anne Sullivan dia mengenal huruf Braille dan sejak itu tekun belajar. Pada usia 11 tahun Keller telah menulis buku pertamanya dan satu dekade kemudia menulis sendiri otobiografi dirinya sendiri. Dia penulis terbaik mendapat pengakuan sejagat. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Simak kata bijak tentang keterbatasan fisik yang inspiratif dan berisi pesan mendalam.
Baca SelengkapnyaAtlet disabilitas Indonesia berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang kejuaraan olahraga tingkat nasional maupun internasional.
Baca SelengkapnyaDi tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.
Baca SelengkapnyaKetidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi pasutri ini untuk produktif. Keduanya sukses berbisnis sablon dan jadi atlet profesional.
Baca SelengkapnyaSiapa saja anak selebritis berkebutuhan khusus yang berprestasi bahkan ada yang lulus S2 dari kampus ternama? Ini potret mereka
Baca SelengkapnyaKeterbatasan fisik tak jadi alasan untuk tetap jadi polwan, siswi Sepolwan asal Bangka Belitung ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaBerkat ketekunan Faris, dia berhasil mendapatkan banyak tawaran kerja meski dengan keterbatasan fisik.
Baca SelengkapnyaNur Fatia tinggal melangkah satu tahapan lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (polwan).
Baca SelengkapnyaSejak usia sekitar 2 tahun, Dika, sapaan akrabnya didiagnosa menderita celebral palsy (CP).
Baca SelengkapnyaMemulai perjalanan hidup yang tidak selamanya mulus, Evi tidak pantang menyerah.
Baca SelengkapnyaMeski tidak menjadi peraih IPK paling tinggi di wisuda kali ini, wanita bernama Januarti Mukti ini mengaku sangat senang.
Baca SelengkapnyaKini, Fatoni disibukkan dengan kegiatan mengajar Qori' di 22 lembaga TPQ maupun Pondok Pesantren di wilayah Kecamatan Pasirian dan Candipuro.
Baca Selengkapnya