Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mereka yang berprestasi dunia dengan keterbatasan fisik

Mereka yang berprestasi dunia dengan keterbatasan fisik Ilustrasi wanita melukis. ©Shutterstock.com/George Dolgikh

Merdeka.com - Tubuh tak sempurna bagi sebagian orang bisa pertanda akhir dunia. Mereka merasa bakal terbatasi dengan keadaan yang menimpa mereka. Namun hal itu tidak berlaku bagi lima manusia mengagumkan ini. Nama kelimanya tersohor sejagat padahal mereka cacat.

Keterbatasan fisik tidak menghalangi kelimanya untuk mencipta dan membuat karya mengagumkan. Hingga kini pemikiran mereka masih lekat di ingatan banyak orang di pelbagai belahan dunia.

Dilansir dari situs biography.com, berikut lima pesohor dengan cacat mereka derita.

Stephen William Hawking

Stephen William Hawking lahir di Kota Oxford, Inggris 8 Januari 1942. Seorang ahli fisika teoritis dan profesor di bidang matematika. Lulus dari Universitas Cambridge dengan nilai sempurna, dia juga anggota dewan kehormatan kampus. Dia tersohor dengan teori fisika kuantum dan lubang hitam.Pada 1974 dia mengalami tetraplegia atau kelumpuhan sebab sindrom sklerosis lateral amiotrofik yakni penyakit saraf menyerang neuron yang mengendalikan otot lurik. Satu dekade setelah terserang penyakit itu dia juga terkena pneumonia dan harus dilakukan trakeostomi hingga seumur hidupnya dia harus duduk di kursi roda dan tidak bisa berbicara. Namun rekannya di Cambridge menciptakan alat yang membantu Hawking menterjemahkan pikirannya dan ditransformasikan lewat komputer bersuara.

John Forbes Nash

John Forbes Nash lahir pada 13 Juni 1928 di Amerika Serikat. Dia seorang ilmuwan matematika mengkhususkan diri pada strategi hitungan untuk membuat keputusan. Ini ilmu matematika mampu memecahkan konflik dan korelasinya dengan keputusan logika atau teori keseimbangan.Meski brilian dia mengalami kesehatan mental yang buruk. Paranoid ekstrem, dan schizophrenia. Dia kerap mendengar suara-suara aneh dan ganjil berhubungan dengan teori matematikannya. Namun pada 1970-an suara itu tidak terdengar lagi.

Frida Kahlo de Rivera

Frida Kahlo de Rivera lahir di Meksiko pada 6 Juli 1907 merupakan perupa perempuan paling tersohor sejagat. Dia lahir tepat di hari revolusi Meksiko pecah dan memasuki masa modern. Kahlo juga dikenal pegiat feminin serta tangguh memperjuangkan hak-hak perempuan.Lukisan kahlo membawa aliran tersendiri yakni surealis. Di balik kehebatannya melukis Kahlo ternyata penyandang cacat permanen. Dia mengalami kecelakaan pada 1925 saat naik bus dan bertabrakan dengan mobil pengangkut barang. Kahlo mengalami luka serius termasuk patah tulang belakang, leher, rusuk, panggul, kaki kanan-kiri, serta pergeseran bahu. Paling parang sebatang besi menusuk perut hingga akhirnya dia harus kehilangan rahim.Meski mengalami komplikasi medis dan kerusakan tubuh permanen namun dia tak berhenti melukis hingga karya-karyanya mendunia.

Ludwig van Beethoven

Komposer Ludwig van Beethoven lahir pada 17 Desember 1770 di Kota Bonn, Jerman. Dia musisi klasik paling tersohor di zamannya. Karyanya berjudul simfoni kelima dan kesembilan serta gubahan piano Fur Elise hingga kini dihormati sebagai maha karya tak tergantikan.Berkemampuan hebat dan bisa menciptakan komposisi musik bercita rasa tinggi tak banyak tahu jika Beethoven menderita sakit pendengaran alias tuli. Namun dia masih bisa mendengar samar-samar dan masih sanggup bermain piano. Akhirnya pada 1817 dia tuli sepenuhnya dan jarang lagi bermain dalam konser tetapi kemampuannya menciptakan musik masih sangat hebat.

Helen Adams Keller

Helen Adams Keller lahir di Amerika Serikat pada 27 Juni 1880. Dia seorang pegiat politik, penulis, dan dosen. Dia juga tersohor pengarang buku terkenal yakni The World I Live In dan The Story of My Life tang menjadi literatur klasik di Negeri Adidaya itu. Bukunya bahkan diterjemahkan dalam 50 bahasa.Ternyata di balik kemampuan luar biasa dalam menulis Keller telah mengalami kebutaan sejak kanak-kanak. Awalnya dia sulit berkomunikasi hingga akhirnya dengan bimbingan gurunya bernama Anne Sullivan dia mengenal huruf Braille dan sejak itu tekun belajar. Pada usia 11 tahun Keller telah menulis buku pertamanya dan satu dekade kemudia menulis sendiri otobiografi dirinya sendiri. Dia penulis terbaik mendapat pengakuan sejagat. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
120 Kata Bijak tentang Keterbatasan Fisik yang Menginspirasi
120 Kata Bijak tentang Keterbatasan Fisik yang Menginspirasi

Simak kata bijak tentang keterbatasan fisik yang inspiratif dan berisi pesan mendalam.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Atlet Disabilitas Indonesia yang Meraih Juara Nasional hingga Internasional, Prestasinya Bikin Bangga
FOTO: Potret Atlet Disabilitas Indonesia yang Meraih Juara Nasional hingga Internasional, Prestasinya Bikin Bangga

Atlet disabilitas Indonesia berhasil menorehkan prestasi gemilang di ajang kejuaraan olahraga tingkat nasional maupun internasional.

Baca Selengkapnya
Kembalinya Tawa Sukarno, Dulu Minder Kaki Diamputasi Kini Bangkit Sabet Medali
Kembalinya Tawa Sukarno, Dulu Minder Kaki Diamputasi Kini Bangkit Sabet Medali

Di tengah keterbatasan, sosok Sukarno begitu menginspirasi di Pekan Paralimpiade Nasional (PEPARNAS) XVII Solo 2024.

Baca Selengkapnya
Couple Goals Banget, Pasutri Difabel Asal Gunungkidul Ini Sukses Jalankan Bisnis Sablon dan Jadi Atlet Profesional
Couple Goals Banget, Pasutri Difabel Asal Gunungkidul Ini Sukses Jalankan Bisnis Sablon dan Jadi Atlet Profesional

Ketidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi pasutri ini untuk produktif. Keduanya sukses berbisnis sablon dan jadi atlet profesional.

Baca Selengkapnya
10 Anak Selebritis Berkebutuhan Khusus yang Berprestasi, Ada yang Lulus S2 dari Kampus Ternama
10 Anak Selebritis Berkebutuhan Khusus yang Berprestasi, Ada yang Lulus S2 dari Kampus Ternama

Siapa saja anak selebritis berkebutuhan khusus yang berprestasi bahkan ada yang lulus S2 dari kampus ternama? Ini potret mereka

Baca Selengkapnya
Keterbatasan Fisik Tak Jadi Alasan, Sosok Siswi Sepolwan Asal Bangka Belitung Ini Curi Perhatian
Keterbatasan Fisik Tak Jadi Alasan, Sosok Siswi Sepolwan Asal Bangka Belitung Ini Curi Perhatian

Keterbatasan fisik tak jadi alasan untuk tetap jadi polwan, siswi Sepolwan asal Bangka Belitung ini curi perhatian.

Baca Selengkapnya
Fisik Tak Sempurna dan Sering Dikucilkan, Pria 26 Tahun Ini Sukses Jadi Konten Kreator untuk 25 Kafe
Fisik Tak Sempurna dan Sering Dikucilkan, Pria 26 Tahun Ini Sukses Jadi Konten Kreator untuk 25 Kafe

Berkat ketekunan Faris, dia berhasil mendapatkan banyak tawaran kerja meski dengan keterbatasan fisik.

Baca Selengkapnya
Kisah Nur Fatia Azzahra, Penyandang Disabilitas Berani Melawan Keterbatasan Demi Impian Masuk Polwan
Kisah Nur Fatia Azzahra, Penyandang Disabilitas Berani Melawan Keterbatasan Demi Impian Masuk Polwan

Nur Fatia tinggal melangkah satu tahapan lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (polwan).

Baca Selengkapnya
Dari Atas Kursi Roda, Penderita Celebral Palsy Menangkan Kompetisi Logo dan Desain dari Amerika
Dari Atas Kursi Roda, Penderita Celebral Palsy Menangkan Kompetisi Logo dan Desain dari Amerika

Sejak usia sekitar 2 tahun, Dika, sapaan akrabnya didiagnosa menderita celebral palsy (CP).

Baca Selengkapnya
Evi, Nasabah Disabilitas PNM Mekaar: Kekurangan Itu Bukan Berarti Kita Tidak Bahagia
Evi, Nasabah Disabilitas PNM Mekaar: Kekurangan Itu Bukan Berarti Kita Tidak Bahagia

Memulai perjalanan hidup yang tidak selamanya mulus, Evi tidak pantang menyerah.

Baca Selengkapnya
Idap Cerebral Palsy, Wanita Ini Buktikan Dirinya Juga Bisa Jadi Sarjana dengan IPK 3,71
Idap Cerebral Palsy, Wanita Ini Buktikan Dirinya Juga Bisa Jadi Sarjana dengan IPK 3,71

Meski tidak menjadi peraih IPK paling tinggi di wisuda kali ini, wanita bernama Januarti Mukti ini mengaku sangat senang.

Baca Selengkapnya
Kisah Muhammad Fatoni, Tuna Netra Asal Lumajang dengan Segudang Prestasi Berkat Hafal Alqur'an, Kini jadi Guru Qori
Kisah Muhammad Fatoni, Tuna Netra Asal Lumajang dengan Segudang Prestasi Berkat Hafal Alqur'an, Kini jadi Guru Qori

Kini, Fatoni disibukkan dengan kegiatan mengajar Qori' di 22 lembaga TPQ maupun Pondok Pesantren di wilayah Kecamatan Pasirian dan Candipuro.

Baca Selengkapnya