Minum anggur beras di pemakaman, 15 orang tewas keracunan
Merdeka.com - Sedikitnya 15 orang dilaporkan tewas sementara 78 lainnya dirawat di rumah sakit akibat keracunan anggur beras. Para korban keracunan meminum anggur beras dalam serangkaian acara pemakaman di Kamboja.
"Kematian pertama terjadi pada 3 November. Disusul kematian berikutnya karena penduduk desa terus mengonsumsi anggur beras yang sama di pemakaman berbeda," kata Direktur Rumah Sakit, Sorin Tiravuthy, yang menangani para korban, seperti dilansir dari laman Reuters, Jumat (9/12).
Ritual minum anggur memang biasa dilakukan masyarakat Kamboja di acara pernikahan dan pemakaman. Namun, dalam lima pekan terakhir, jumlah korban meninggal karena keracunan terus meningkat.
-
Apa yang menyebabkan keracunan massal? Keracunan sendiri ditengarai akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Apa yang bisa menyebabkan kematian jika dikonsumsi berlebihan? Konsumsi sesuatu secara berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan bahkan hingga mematikan. Hal ini juga termasuk pada konsumsi cokelat.
-
Kenapa bansos beras dihentikan? 'Dihentikan sementara untuk menghormati Pemilu dan pemutakhiran data. 'Tanggal 8-9 Februari 2024 hari libur, tanggal 10 Feb 2024 terakhir kampanye, 11-13 Feb 2024 merupakan hari tenang dan 14 Februari 2024 hari pencoblosan,' sambung Arief.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Bansos beras apa yang dihentikan? Pemerintah akan menghentikan sementara penyaluran bantuan sosial (bansos) beras kemasan 10 kilogram (kg) mulai 8-14 Februari 2024.
Tiravuthy menyebutkan kehilangan beberapa pasien yang dirawat di rumah sakit setelah minum anggur beras berkualitas buruk tersebut.
"Mereka terus berdatangan (ke rumah sakit). Saya tidak tahu sudah berapa banyak sekarang (korban meninggal)," sambungnya.
Setelah diteliti, rupanya anggur tersebut mengandung metanol yang sangat beracun. Kini penjualan anggur beras itu telah dilarang di Provinsi Kompong Chhnang, sekitar 90 km dari ibukota Phnom Penh, Kamboja.
Menteri Kesehatan Kamboja, Mam Bunheng, juga mendesak orang-orang untuk berhenti mengonsumsi dan membuat anggur beras.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para korban itu didiagnosa overdosis atau mengonsumsi alkohol lebih dari kadar.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaMinuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban.
Baca SelengkapnyaTiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaUsai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaKorban keracunan meninggal dalam perjalanan menuju Rumah Sakit setelah hasil pemeriksaan diharuskan dirujuk.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu belakangan, kecubung tengah banyak dibahas karena efek memabukkan yang dimilikinya.
Baca SelengkapnyaSaat ada hewan ternak mati mendadak, masyarakat iuran untuk membeli hewan ternak tersebut. Kemudian hewan ternak itu disembelih dan dagingnya dibagikan.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca Selengkapnya