Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muhammadiyah Ungkap Sederet Kejanggalan di Xinjiang

Muhammadiyah Ungkap Sederet Kejanggalan di Xinjiang bendera china di depan masjid di urumqi xinjiang. ©Reuters

Merdeka.com - Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah buka suara soal berita Wall Street Journal (WSJ) yang menyebut pihak mereka bungkam soal derita muslim Uighur di Xinjiang, China. WSJ menuding ada perubahan sikap ormas Islam Indonesia setelah diajak jalan-jalan pemerintah China ke Xinjiang.

Muhammadiyah pun membantah sikap mereka berubah. Muhammadiyah membantah implikasi bahwa mereka mendapat uang dari pemerintah China. Uang akomodasi kopi pun dianggap lebih kecil ketimbang uang yang Muhammadiyah habiskan di Xinjiang.

"Dana yang kami habiskan lebih banyak ketimbang dana yang diberikan untuk minum kopi di airport," ujar Ketua Biro Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional PP Muhammadiyah KH Muhyiddin Junaidi di Jakarta, Senin (16/12).

Orang lain juga bertanya?

"Sekali lagi kami tegaskan, no money, no corruption, nothing," ucapnya.

Muhyiddin ikut rombongan pemerintah China untuk mengecek kondisi ke Xinjiang pada Februari lalu. Ia pun menyebut melihat ada sejumlah keanehan yang terjadi di daerah tersebut, mulai dari hotel hingga kamp.

Namun, mereka mengaku memilih menyampaikan langsung ke pemerintah karena khawatir muncul pro dan kontra di masyarakat.

Apa saja kejanggalan yang ditemukan rombongan Muhyiddin? Berikut 5 keanehan di Xinjiang menurut Muhammadiyah.

1. Tidak Bisa Salat Subuh di Masjid

Ketika baru tiba di ibu kota Xinjiang, Muhyiddin meminta kepada wakil China Islamic Association (CIA) untuk diantar salat subuh di masjid. Tak disangka, permintaan itu ditolak.

"Dikatakan di sini masjidnya agak jauh dan kami susah membawa ke sana karena suhu udara yang sangat dingin, minus seventeen," ucap Muhyiddin. Penolakan itu langsung membangkitkan kecurigaan.

"Tapi kalau itu permintaan dari tamu kepada shohibul bait (tuan rumah) biasanya apapun dituruti. Nah mulai saat itu kami mulai curiga," ujarnya.

2. Keanehan di Hotel

Kejanggalan lainnya adalah fasilitas hotel yang seperti baru direnovasi. Muhyiddin melihat arah kiblat sepertinya baru saja dipasang.

"Masuk kami ke hotel memang sudah ada direction kiblat di kamarnya. Tapi tampak jelas mana yang asli dan baru dibikin. Itu berbeda," ujarnya.

3. Wartawan Dilarang Beli Rokok

Gerak-gerik wartawan yang datang ke Xinjiang sangatlah dibatasi. Sekadar membeli rokok pun dilarang oleh penjaga.

"Ternyata di depan dihadang: Where are you going?" cerita Muhyiddin.

Penjaga pun memberikan rokok kepada wartawan itu. Selanjutnya, wartawan itu juga berkata ingin membeli minum dan korek, namun tetap saja tak diizinkan keluar dan semuanya diberikan oleh penjaga.

4. Dilarang Salat

Muhyiddin menyebut konstitusi di China tidaklah ramah terhadap agama apapun. Penghuni kamp pendidikan di Xinjiang pun rata-rata dibawa karena menjalani agamanya.

"Setelah kami berkunjung ke re-education, penghuninya adalah orang-orang Uighur yang melaksanakan agamanya secara terbuka," ucap Muhyiddin.

"Jadi selama di re-education satu tahun tak boleh salat dan tak boleh puasa," ia menambahkan.

Para peserta pendidikan di kamp itu diajarkan konstitusi China dan Bahasa Mandarin. Mereka juga diajari kemampuan-kemampuan vokasi, namun organisasi HAM dunia menyebut kondisi kamp itu sangat otoriter.

5. Label Halal Dilarang

Bahasa asli Uighur sebetulnya masih mendapat pengaruh dari tulisan Arab. Namun, tulisan arab dilarang pemerintah China karena dianggap memuat tindakan agama.

Pemerintah China melarang agama ditunaikan di tempat umum, dan label halal termasuk kategori agama sehingga tak boleh ditampilkan di restoran sekalipun.

"Kami jarang menemukan ada restoran itu halal. Tidak ada. Karena Halal itu bahasa agama. Agama tak boleh berada di ruang umum," ujar Muhyiddin.

Reporter: Tommy Kurnia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Din Syamsuddin Beri Sejumlah Catatan Khusus Ormas Dapat Izin Tambang dari Jokowi
Din Syamsuddin Beri Sejumlah Catatan Khusus Ormas Dapat Izin Tambang dari Jokowi

Din Syamsuddin memberikan catatan khusus terkait kebijakan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk organisasi masyarakat (ormas) keagamaan dari Jokowi.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Umumkan Terima Izin Tambang dari Pemerintah
Muhammadiyah Umumkan Terima Izin Tambang dari Pemerintah

Muhammadiyah memutuskan menerima izin tambang dari Presiden Jokowi usai menggelar konsolidasi nasional.

Baca Selengkapnya
Senator Bali Arya Wedakarna Viral Diduga Menista Agama, Ini Reaksi Keras Muhammadiyah
Senator Bali Arya Wedakarna Viral Diduga Menista Agama, Ini Reaksi Keras Muhammadiyah

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Provinsi Bali bereaksi keras terkait pernyataan anggota DPD RI, Arya Wedakarna atau AWK yang viral diduga menista agama.

Baca Selengkapnya
Terima Penghargaan Zayed Award 2024, Muhammadiyah Berkomitmen Jalankan Peran Kemanusiaan
Terima Penghargaan Zayed Award 2024, Muhammadiyah Berkomitmen Jalankan Peran Kemanusiaan

Zayed Award yang diberikan kepada Muhammadiyah dan NU menjadi berkah bagi 2 Ormas islam terbesar di Indonesia

Baca Selengkapnya
Heboh Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, OJK: Tidak Ada Isu Perlu Dikhawatirkan
Heboh Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, OJK: Tidak Ada Isu Perlu Dikhawatirkan

Terkait hubungan antara BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tugas manajemen dan pemegang saham pengendali.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Gelar Konsolidasi Bahas 'Jatah' Konsesi Tambang, Warga Demo Ingatkan soal Kewarasan
Muhammadiyah Gelar Konsolidasi Bahas 'Jatah' Konsesi Tambang, Warga Demo Ingatkan soal Kewarasan

Masduki menilai lebih banyak mudharat yang akan didapat Muhammadiyah

Baca Selengkapnya
PP Muhammadiyah Imbau Umat Muslim Salat Ghaib untuk Korban Perang Israel-Palestina
PP Muhammadiyah Imbau Umat Muslim Salat Ghaib untuk Korban Perang Israel-Palestina

PP Muhammadiyah mengajak umat Islam Indonesia menggelar salat ghaib untuk korban tewas akibat perang

Baca Selengkapnya
Ini Kata Muhammadiyah Soal Ormas Keagamaan Boleh Kelola Tambang
Ini Kata Muhammadiyah Soal Ormas Keagamaan Boleh Kelola Tambang

Mu'ti menyebut ada persyaratan jika ormas keagamaan akan mengelola tambang.

Baca Selengkapnya
Sejarah Majalah Al-Munir, Media Massa Islam Pertama di Indonesia Beraksara Jawi yang Terbit di Padang
Sejarah Majalah Al-Munir, Media Massa Islam Pertama di Indonesia Beraksara Jawi yang Terbit di Padang

Majalah ini juga memiliki 31 agen yang tersebar di Jawa, Sumatra, hingga Semenanjung Malaya.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Tiba-Tiba Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini
Muhammadiyah Tiba-Tiba Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini

Segmen UMKM merupakan salah satu fokus utama BSI di dalam pengembangan ekosistem halal.

Baca Selengkapnya
4 Langkah Muhammadiyah Usai Terima Tawaran Pemerintah Kelola Izin Tambang
4 Langkah Muhammadiyah Usai Terima Tawaran Pemerintah Kelola Izin Tambang

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyebut akan melakukan 4 langkah usai menerima izin mengelola tambang

Baca Selengkapnya
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget
Ormas Kelola Tambang Dikritik Publik, Bahlil: Lebay Banget

Bahkan perusahaan pengelola tambang pun disebut Bahlil awalnya tidak mampu mengelola tambang.

Baca Selengkapnya