Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Myanmar dituding membiarkan pembakaran perkampungan Rohingya berlanjut

Myanmar dituding membiarkan pembakaran perkampungan Rohingya berlanjut Pengungsi Rohingya di Bangladesh. ©REUTERS

Merdeka.com - Lembaga pegiat hak asasi manusia Human Rights Watch (HRW) bermarkas di New York, Amerika Serikat, mengklaim punya bukti kalau pasukan Angkatan Darat Myanmar masih menghancurkan perkampungan etnis Rohingya, di sebelah utara Negara Bagian Rakhine. Temuan itu menimbulkan kekhawatiran di mana etnis Rohingya bakal tinggal nantinya, padahal akhir November lalu Myanmar dan Bangladesh sudah meneken perjanjian pemulangan bertahap sekitar 630 ribu pengungsi Rohingya dari penampungan di perbatasan.

Dilansir dari laman Associated Press, Senin (18/12), menurut catatan HRW ada 40 perkampungan Rohingya di Rakhine dibakar antara Oktober hingga November. Demi menguatkan pernyataannya, lembaga itu merujuk kepada citra satelit wilayah itu paling mutakhir. Menurut mereka, aksi pembakaran terus berlanjut dalam pekan sama saat perjanjian repatriasi ditandatangani perwakilan kedua negara.

"Tindakan pasukan Angkatan Darat Myanmar yang menghancurkan perkampungan Rohingya, hanya beberapa hari setelah perjanjian repatriasi ditandatangani, memperlihatkan niat baik buat memulangkan orang Rohingya cuma kedok," kata Direktur Kawasan Asia HRW, Brad Adams.

Menurut Adams, pernyataan pemerintah Myanmar yang bakal menjamin keamanan orang Rohingya yang dipulangkan kembali berbanding terbalik dengan aksi pembakaran perkampungan yang terus berlanjut. Walau demikian, pemerintah Myanmar menyangkal klaim HRW.

"Saya belum bisa memberikan komentar karena saya belum melihat pernyataan itu, ataupun gambar dari satelit," kata Juru Bicara Pemerintah Myanmar, Zaw Htay.

Opsir polisi perbatasan di Negara Bagian Rakhine, Sann Win, juga berkeras tidak terjadi pembakaran perkampungan Rohingya pada Oktober hingga November.

Menurut catatan pemerintah Myanmar, pada September lalu ada lebih dari 6,800 rumah di Rakhine hancur akibat pertikaian. Dari jumlah itu, sekitar 200 buat milik orang Rohingya. Konflik itu pecah sejak serangan dilakukan oleh kelompok Tentara Penyelamat Rohingya Arakan (ARSA) ke sejumlah pos polisi di Rakhine. Alhasil, pemerintah Myanmar membalas dengan mengirim pasukan dengan dalih menumpas ARSA. Namun, menurut pengungsi Rohingya, serdadu Myanmar justru menargetkan penduduk sipil.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia

Mahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca Selengkapnya
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui

Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.

Baca Selengkapnya
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh
Kapolri Bakal Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya di Aceh

Menurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Potret Rumah Pemukiman Liar Warga Rohingya di Mekkah 'Attitudenya kurang dan Tidak Taat Aturan'
Potret Rumah Pemukiman Liar Warga Rohingya di Mekkah 'Attitudenya kurang dan Tidak Taat Aturan'

Pengungsi Rohingya membangun rumah di atas gunung dan dibongkar oleh pemerintah, setelahnya mereka membangun kembali rumah semi permanen.

Baca Selengkapnya
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh
FOTO: Nelayan Aceh dan Basarnas Selamatkan Puluhan Pengungsi Rohingya Nyaris Tenggelam Setelah Kapal Terbalik Akibat Cuaca Buruk di Meulaboh

Nelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan

Mahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan

Viral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan

Baca Selengkapnya
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya
Melihat Kutupalong di Bangladesh, Lahan Hutan yang Dibuka Pemerintah untuk Pengungsi Etnis Rohingya

Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.

Baca Selengkapnya
Puluhan Suku Rohingya Dibawa ke Mapolres Sukabumi, Ini Alasannya
Puluhan Suku Rohingya Dibawa ke Mapolres Sukabumi, Ini Alasannya

Kasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara
Jokowi soal Pengungsi Rohingya: Kita Tampung Sementara

"Saya sampaikan bahwa sementara, sementara kita tampung, sementara," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur
Etnis Rohingya Mengeluh Dikasih Makan Sedikit, Yenny Wahid: Enggak Bersyukur

Pemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.

Baca Selengkapnya