Myanmar tegaskan ke AS tak ada kerja sama militer dengan Korut
Merdeka.com - Pemerintah Myanmar menegaskan pihaknya tidak memiliki kerja sama militer dengan Korea Utara. Pernyataan ini dilontarkan menyusul kedatangan seorang diplomat Amerika Serikat ke negaranya.
Diplomat AS tersebut, menurut Sekretaris Tetap Kementerian Luar Negeri Myanmar Kyaw Zeya, datang untuk memastikan 'kedekatan' Myanmar dengan negara pimpinan Kim Jong-un tersebut.
"Hubungan kami hanya biasa saja. Sejauh yang saya pahami, tak ada hubungan militer antara Myanmar dengan Korea Utara," ucap Zeya, seperti dilansir dari The Star, Senin (17/7).
-
Siapa yang akan mewakili Myanmar di KTT? 'Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya,' kata Sidharta.
-
Kenapa Amerika Serikat dan Korea Selatan latihan militer bersama? Usai uji coba Hwasong-18, Amerika Serikat dan Korea Selatan mengerahkan angkatan udara mereka untuk menggelar latihan militer bersama.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
-
Kenapa petugas imigrasi dan WN Korea bertengkar? Korban diduga tewas setelah terlibat cecok dengan pelaku Warga Negara asal Korea Dal Joong Kim (DJK).
-
Kenapa konflik Myanmar harus segera selesai? ‘Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit,’ ujar Presiden.
-
Apa fakta trending tentang Korea Utara? Terbaru, di tahun 2024 ini, Korea Utara jadi sorotan usai mengirim ribuan balon berisi sampah ke Korea Selatan.
Zeya menambahkan negaranya terus patuh pada resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Korea Utara.
Utusan AS, Duta Besar Joseph Yun, tiba di Naypyidaw Senin pagi. Dari keterangan Kedutaan AS di Yangoon, Yun dijadwalkan bertemu dengan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi serta komanda militer Myanmar.
Pertemuan ini dilakukan untuk mendapat jaminan dari pemerintah Myanmar bahwa negara itu tidak memiliki kedekatan militer dengan Korea Utara. Pasalnya, saat masih dikuasai junta militer, Myanmar memiliki hubungan erat dengan Korut.
Bahkan, Pyongyang pernah mengirimkan ahli dan material pembuatan rudal ke Myanmar. Meski demikian, Myanmar menegaskan, kesepakatan senjata dan hubungan militer dengan Korut sudah berhenti sejak 2011 lalu.
Zeya menuturkan, AS tidak menjelaskan secara rinci mengenai bahasan yang akan didiskusikan dalam pertemuan dengan pemimpin Myanmar ini.
"Mereka (AS) tidak terlalu spesifik menjelaskan maksud kedatangan utusannya itu, namun kami mengetahui diplomat AS itu merupakan utusan khusus AS seputar isu Korut," lanjutnya.
Sebelum ke Myanmar, Yun sempatkan diri hadir ke sebuah konferensi di Singapura yang berfokus pada isu di Semenanjung Korea. Ambisi nuklir dan rudal Korut juga dibahas dalam forum tersebut.
Sementara itu, lawatannya ke Myanmar diumumkan tak lama setelah Pyongyang meluncurkan uji coba rudal antarbenua yang diklaim bisa capai daratan AS pada 4 Juli lalu. (mdk/che)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.
Baca SelengkapnyaTerkait masalah Laut China Selatan, pihak pemerintah China membantah pernyataan Kemenhan AS.
Baca SelengkapnyaMenurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka
Baca SelengkapnyaJenderal Amerika Serikat menyebut bahwap erang dengan China bisa terjadi 2025.
Baca SelengkapnyaSeorang tentara Amerika Serikat bernama Travis King masuk ke Korea Utara dengan sengaja dan tanpa izin.
Baca SelengkapnyaDPR RI mengusulkan Asean Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) membentuk satuan tugas untuk membantu demokratisasi di Myanmar
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Prabowo dalam sambutannya di acara Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (2/11).
Baca SelengkapnyaNATO meminta agar pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dihentikan, setelah terungkap bahwa 10.000 tentara Korut terlibat dalam konflik di Ukraina.
Baca SelengkapnyaSatelit mata-mata pertama dari Korea Utara diklaim telah memotret Gedung Putih, Pentagon, dan kapal induk Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKim Jong-un dengan tegas menyerukan pasukan militernya untuk bersiap menghadapi segala bentuk provokasi dan ancaman dari musuh.
Baca SelengkapnyaSebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Baca Selengkapnya"Pada prinsipnya ASEAN tidak ingin ikut campur di dalam masalah negara lain, tapi kita ingin gunakan pengaruhnya," kata Prabowo.
Baca Selengkapnya