Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Omicron Sudah Lebih Dulu Menyebar Sebelum Diketahui Ilmuwan

Omicron Sudah Lebih Dulu Menyebar Sebelum Diketahui Ilmuwan Sydney mulai menghentikan program karantina. ©2021 REUTERS/Jaimi Joy

Merdeka.com - Virus corona varian Omicron sudah ada di Eropa beberapa hari sebelum diketahui ilmuwan, kata pejabat kesehatan Eropa kemarin. Varian itu kini sudah ditemukan sedikitnya di 20 negara. Kondisi ini membuat dunia bertanya-tanya, apakah pandemi akan kembali melonjak.

Institut Nasional Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan di Belanda mengatakan dari sampel yang diambil pada 19 November dan 23 November, sebelum diumumkannya kemunculan varian Omicron pada 24 November, sampel itu sudah dites positif mengandung varian baru tersebut. Pejabat kesehatan sudah mengetahui dua orang yang tertular Omicron itu dan kini sedang menelusuri kontak keduanya untuk mencegah penyebaran lebih luas.

Mutasi varian Omicron diduga kuat lebih menular dari berbagai varian virus corona yang sudah ada sebelumnya, kata ilmuwan, seperti dilansir laman the New York Times, Rabu (1/12).

Sehari setelah mengingatkan dunia tentang risiko besar yang bisa ditimbulkan Omicron, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan warga lansia di atas 60 tahun yang sedang sakit atau mempunyai catatan penyakit sebelumnya sebaiknya tidak bepergian. Di Yunani, pemerintah mengumumkan vaksin menjadi wajib bagi warga berusia 60 tahun dan lebih tua dan mereka yang belum mau mengikuti vaksin pertama hingga 16 Januari akan dikenai denda.

Di Afrika Selatan, lokasi pertama diumumkannya kemunculan varian Omicron, virus ini sudah menyebar luas dan dalam sehari kasus positif melonjak dari sekitar 300 pada pertengahan November hingga ke angka 3.000 per hari. Ini adalah peningkatan kasus tercepat di dunia. Dalam dua penerbangan dari Afrika Selatan ke Belanda pada Jumat lalu, 61 penumpang dites positif Covid-19 dan 14 di antaranya adalah varian Omicron.

Ilmuwan hingga kini masih belum bisa memberikan jawaban dari pertanyaan: Apakah vaksin menjadi kurang efektif melawan Omicron? Bagaimana cara penanganannya? Apakah Omicron menyebabkan sakit lebih parah?

Ilmuwan di Institut Belanda itu juga mengatakan, tidak hanya 14 penumpang dari Afrika Selatan itu membawa varian Omicron, tapi di antaranya mereka juga ada sejumlah versi berbeda dari Omicron.

"Ini artinya mereka sangat mungkin saling menulari, dari sumber yang berbeda, dari lokasi yang berbeda."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya
Wabah Mpox Melanda Afrika, Penyakit Menular Mematikan Ini Sudah Merenggut 1.456 Jiwa, Catat Gejalanya
Wabah Mpox Melanda Afrika, Penyakit Menular Mematikan Ini Sudah Merenggut 1.456 Jiwa, Catat Gejalanya

Penyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.

Baca Selengkapnya
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika
Negara Eropa Ini Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet dari Varian yang Lebih Menular di Luar Afrika

WHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.

Baca Selengkapnya
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa
FOTO: Lonjakan Varian Baru Mpox atau Cacar Monyet Meluas, Penyebaran Virus Sudah ke Asia dan Eropa

Selain dilaporkan dari Republik Demokratik Kongo, Kenya, Rwanda, dan Uganda, juga terdeteksi di Asia dan Eropa.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Ada Wabah Baru Sampai WHO Tetapkan Darurat Internasional, Anak-anak Paling Parah Jika Kena
Ada Wabah Baru Sampai WHO Tetapkan Darurat Internasional, Anak-anak Paling Parah Jika Kena

WHO tetapkan mpox sebagai wabah internasional yang perlu untuk diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan
Menkes Ungkap Alasan WHO Naikkan Status Mpox Jadi Darurat Kesehatan

WHO menaikkan status Mpox menjadi darurat kesehatan pada 14 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI
Menkes Ungkap Asal Usul Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di RI

Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
WHO Umumkan Status Kewaspadaan Tertinggi Terhadap Penyebaran Mpox, Mungkinkah Jadi Pandemi Berikutnya?
WHO Umumkan Status Kewaspadaan Tertinggi Terhadap Penyebaran Mpox, Mungkinkah Jadi Pandemi Berikutnya?

Peningkatan status mpox membuatnya menjadi maslah kesehatan yang perlu mendapat perhatian lebih.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya