Parlemen Uni Eropa cecar Mark Zuckerberg soal Cambridge Analytica & hoaks

Merdeka.com - Pendiri Facebook Mark Zuckerberg bertemu dengan pemimpin parlemen Eropa di Brusells, Belgia. Dia langsung dicecar soal berbagai isu soal pencurian data pengguna media sosial tersebut yang dikenal dengan skandal Cambridge Analytica.
Zuckerberg memulai statmen dengan menjabarkan beberapa terobosan yang telah dilakukan oleh Facebook. Seperti menambahkan fitur cek keselamatan jika terjadi serangan teror.
Menurutnya Facebook juga membuat para pengungsi bisa berhubungan dengan saudaranya di negara asal mereka. Platform ini juga membantu pengusaha kecil untuk berkembang di dunia online.
"Tapi juga jelas bahwa kami tak bisa menjaga platform ini agar tak disalahgunakan dan itu adalah sebuah kesalahan. Saya meminta maaf untuk itu," kata dia, Selasa (22/5). Demikian dikutip dari Guardian.
Mengenai skandal Cambridge Analytica, Zuckerberg mengaku pihaknya telah menginvestigasi kasus tersebut. Facebook juga mengecek semua aplikasi atau game yang berpotensi menyalahgunakan data pengguna media sosial.
"Kami mengecek ribuan, dan menutup sedikitnya 200 apps," kata dia.
Namun pernyataan Bos Facebook itu rupanya tak membuat puas peserta sidang. Anggota Parlemen Uni Eropa dari Jerman Manfred Weber langsung bertanya pada Zuckerberg soal kasus tersebut. Apakah kasus semacam Cambridge Analytica hanya sekali terjadi?
"Lalu apakah anda bisa menjamin kasus seperti ini tak terulang lagi?" cecar Weber.
Anggota Parlemen Uni Eropa dari negara yang sama, Gabriele Zimmer, juga mencecar Zuckerberg soal Facebook yang kini dipenuhi berita hoaks.
"Platform ini sudah berubah jauh. Kini isinya penuh dengan berita palsu daripada merekatkan komunitas," kata Zimmer.
Zimmer menyebut di Jerman, hal ini 'hanya' berujung perdebatan. Tapi di belahan dunia lain, informasi palsu bisa menyebabkan pertumpahan darah.
"Kami sudah mendengar ada pertumpahan darah yang disebabkan Facebook. Maka pertanyaannya, dapatkan platform ini kembali ke asalnya, untuk merekatkan orang-orang kembali?" kritik Zimmer.
Menjawab soal penyebaran berita hoaks, Bos Facebook tersebut mengaku telah membekukan jutaan akun penyebar berita palsu. Dia juga menggandeng pihak ketiga untuk melakukan cek fakta.
"Jika setelah dicek ternyata kabar itu tidak benar, maka kami akan mengurangi penyebarannya dan mencoba menunjukkan itu salah," kata dia.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya