Pelajar nekat mencontek saat Ujian Nasional di Mesir siap-siap dibui
Merdeka.com - Permasalahan kebocoran soal dan kunci jawaban hingga mencontek saat ujian nasional sekolah menengah umum (SMU) bukan cuma menerpa Indonesia saban tahun. Di Mesir hal sama juga terjadi dan membikin pemerintah setempat geram hingga membuat aturan para pelakunya bisa dibui supaya jera.
Aturan baru hukuman buat mencontek dan membocorkan soal ujian nasional serta kunci jawaban disampaikan oleh Kementerian Pendidikan Mesir. Keputusan memberi ganjaran keras diambil lantaran hal itu selalu terulang saban tahun.
"Peraturan baru itu ditandatangani Presiden Abdul Fattah Al-Sisi pekan lalu, bertujuan untuk memerangi pelanggaran dalam ujian nasional, dan mengawasi proses itu di seluruh sekolah di Mesir," demikian ditulis Kementerian Pendidikan Mesir dalam keterangannya.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Siapa yang mendapat hukuman atas insiden ini? “Kami sangat menyayangkan insiden itu. Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Rudy dari Komite Wasit dan berharap ada evaluasi juga termasuk sanksi berat kepada pemain,“
-
Siapa yang memberikan hukuman pada anak pembully? Orangtua di Amerika Serikat ini memilih cara keras dalam menghukum anaknya yang menjadi perundung di sekolah.
-
Apa dampaknya jika anak dipaksa sekolah sebelum siap? Saat memaksakan anak untuk belajar dan menitipkan sekolah sebelum cukup umurnya, akan memiliki dampak pada psikologis anak.
-
Siapa saja korban dari guru SD? “Korbanya dua orang, yakni, kelas satu dan kelas tiga,“ katanya dihubungi merdeka.com.
-
Apa saja bentuk sanksi hukum? Saknsi yang dilakukan dari norma hukum bersifat tegas serta nyata, bisa berupa denda dengan nominal tertentu hingga penjara dalam waktu tertentu pula.
Dilansir dari laman ahramonline, Rabu (21/6), dalam aturan itu disebutkan barangsiapa yang mencetak, menerbitkan, membagikan soal dan kunci jawaban ujian bisa dipenjara selama dua hingga tujuh tahun. Pelakunya juga bisa dipidana denda sebesar EGP 100 ribu hingga EGP 200 ribu (setara Rp 73 juta hingga Rp 146 juta).
Saban tahun, ada sekitar 500 ribu pelajar SMU mengikuti ujian di Mesir. Hasilnya bakal dipakai buat menentukan jurusan bakal mereka ambil saat hendak kuliah dan kampus yang tepat. Pemerintah setempat sudah mencoba berbagai cara buat mencegah hal itu, tetapi tetap terjadi. Mulai dari mencetak soal ujian dilakukan dan dikawal oleh tentara, hingga mencoba menggunakan pengacak sinyal ponsel di setiap sekolah. Namun tak ada yang berhasil seratus persen.
Tahun lalu, soal dan kunci jawaban ujian beredar di jejaring sosial Facebook. Alhasil, sejumlah sekolah sempat menunda ujian dan menunggu penyelidikan selesai. Masyarakat geram dan menuding birokrasi pemerintah tidak efisien karena hal itu selalu terulang.
Mereka yang mencontek dalam ujian, meski baru berniat, baik melakukannya di saat atau di luar ujian bisa dijerat dengan aturan itu. Aturan ini lebih keras ketimbang sebelumnya yang cuma melarang mereka yang mencontek mengikuti ujian pada satu mata pelajaran saja.
"Pelajar yang mencontek atau berniat mencontek akan dilarang mengikuti seluruh ujian," kata Kepala Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan Mesir, Reda Hegazy.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asniati (60), pensiunan PNS guru TK Negeri 3 Sungai Bertam, Muaro Jambi, Jambi, terkejut karena diharuskan mengembalikan Rp75 juta ke negara.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaUsahanya membuka peluang lapangan pekerjaan baru bagi teman-teman ataupun lingkungan sekitar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penahanan JP menyusul dua rekannya yang pada awal Mei 2024 ditetapkan tersangka.
Baca SelengkapnyaSejak lulus SMK, ia merantau ke kota besar agar bisa menabung dari penghasilannya
Baca SelengkapnyaSempat melapor ke polisi, namun keluarga korban diarahkan ke Denpom I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaPengeluaran terbesar kelas menengah umumnya berasal dari sektor makanan, diikuti oleh perumahan, kesehatan, pendidikan, dan hiburan.
Baca SelengkapnyaKurikulumnya meliputi pencopetan, penjambretan di tempat ramai, menghindari polisi, dan menahan pukulan.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca Selengkapnya