Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemberontak Huthi di Yaman tembakkan rudal, tetapi dicegat Arab Saudi

Pemberontak Huthi di Yaman tembakkan rudal, tetapi dicegat Arab Saudi Ilustrasi rudal. ©REUTERS/KCNA

Merdeka.com - Pemberontak Huthi di Yaman dikabarkan berhasil menembakkan rudal balistik ke Arab Saudi pada Sabtu kemarin. Namun, roket itu berhasil ditembak dan serpihannya jatuh di dekat Bandara Internasional Raja Khalid.

Dilansir dari laman AFP, Minggu (5/11), penduduk di Ibu Kota Riyadh mengaku mendengar suara dentuman keras dekat dengan Bandara Raja Khalid, terletak di sebelah utara. Dikabarkan rudal itu berhasil dijatuhkan dan tidak menimbulkan korban jiwa.'

"Sebuah rudal ditembakkan dari Yaman ke arah Kerajaan Arab Saudi. Rudal itu diluncurkan dengan target melukai penduduk sipil dan wilayah pemukiman. Serpihan rudal jatuh di tanah kosong dekat bandara," kata Juru Bicara Pasukan Koalisi, Turki al-Maliki.

Menurut penjelasan disampaikan melalui stasiun televisi Al-Masirah, pemberontak Huthi memang menembakkan rudal dari Yaman berjarak 1,200 kilometer dari Riyadh. Mereka menyatakan memang sengaja mengarahkan roket itu ke bandara.

Angkatan Udara Saudi menembakkan rudal Patriot buatan Amerika Serikat dan berhasil mencegat roket dari Yaman. Insiden ini bukan yang pertama kali. Juli lalu sebuah rudal dari Yaman juga ditembak jatuh dekat Mekah, sebulan sebelum musim haji dimulai.

Insiden itu menunjukkan pemberontak Huthi semakin kuat. Arab Saudi dan koalisi negara-negara Arab lain kini nampaknya bakal kesulitan menundukkan perlawanan pemberontak Huthi. Apalagi upaya mereka mendukung Presiden Yaman, Abedrabbo Mansour Hadi, yang kabur ke luar negeri belum membuahkan hasil. Sebab, pemberontak Huthi hingga saat ini masih menguasai Ibu Kota Sanaa.

Wilayah sebelah selatan perbatasan Arab Saudi juga kerap diserang oleh pemberontak Huthi, menggunakan mortir dan roket. Alhasil, mereka harus mengungsikan penduduk.

Upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa menghentikan konflik di Yaman juga belum membuahkan hasil. Hingga saat ini tercatat sekitar 8,600 orang tewas dalam perang itu. Ditambah lagi merebaknya wabah Kolera di Yaman sejak April lalu merenggut nyawa 2,100 orang. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP