Pemerintah baru Kolombia akan tinjau ulang pengakuan atas Palestina
Merdeka.com - Pemerintah baru Kolombia mengatakan akan mengkaji ulang pengakuan atas Palestina, yang diberikan oleh Presiden Manual Santos.
Langkah itu diumumkan setelah pada Rabu terungkap ada keputusan belum disiarkan soal pengakuan atas negara Palestina.
Presiden Ivan Duque mulai menjalankan jabatannya pada Selasa dan diberitahu beberapa hari lalu soal keputusan Santos tersebut.
-
Siapa yang mendukung pengakuan Palestina? Secara global, 143 dari 193 negara anggota PBB mengakui Palestina. Di Eropa, tujuh negara anggota Uni Eropa, seperti Bulgaria, Hungaria, Polandia, Rumania, Slovakia, Swedia, dan Siprus telah mengakui Palestina.
-
Kapan kemerdekaan Palestina terjadi di masa lalu? Jika dirunut kembali ke masa lalu, kemerdekaan daerah yang berjuluk Palestina itu ternyata pernah berlangsung beberapa kali.
-
Kapan pengakuan Palestina terjadi? Dilansir Aljazeera, Kamis (23/5), secara global, 143 dari 193 negara anggota PBB mengakui Palestina.
-
Apa dampak pengakuan Palestina bagi Israel? Pengamat melihat ini sebagai indikasi semakin terisolasinya Israel di panggung dunia.
-
Siapa yang memberi klarifikasi soal Palestina? Mengomentari hal ini, Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Eva Chairunisa mengungkapkan, belum munculnya negara Palestina pada aplikasi Whoosh, hal itu terjadi beberapa waktu lalu aplikasi belum terupdate versi terbaru.
-
Kenapa kata-kata untuk Palestina dibutuhkan? Dengan kondisi yang semakin memprihatinkan, dibutuhkan dukungan masyarakat bagi rakyat Palestina. Selain doa dan donasi, dukungan juga bisa Anda berikan melalui kata-kata positif. Meski sederhana, kata-kata untuk Palestina singkat berikut bisa menunjukkan wujud kepedulian sekaligus upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang konflik yang sedang terjadi.
Rincian keputusan Santos itu ditulis dalam surat tertanggal 3 Agustus, yang ditujukan kepada perwakilan Palestina di Kolombia, kata kementerian luar negeri Kolombia.
"Karena kemungkinan ada kelalaian soal cara keputusan itu diambil oleh presiden sebelumnya, pemerintah akan secara berhati-hati mengkaji dampaknya dan akan melakukan tindakan sesuai dengan hukum internasional," kata Menteri Luar Negeri Carlos Holmes dalam pernyataan.
Santos memutuskan mengakui Palestina sebagai sebuah "negara merdeka, independen dan berdaulat," menurut surat tersebut, yang diedarkan kepada para wartawan oleh kementerian luar negeri, dikutip Antara.
"Seperti rakyat Palestina yang memiliki hak untuk membentuk sebuah negara independen, Israel juga memiliki hak untuk hidup dalam perdamaian bersama tetangga-tetangganya," kata surat tersebut.
Kedutaan Besar Israel di Bogota mengatakan terkejut dan kecewa.
"Kami meminta pemerintah Kolombia untuk menarik keputusan yang diambil oleh pemerintahan sebelumnya pada hari-hari terakhirnya, yang bertentangan dengan (prinsip) hubungan dekat, kerja sama luas pada unsur utama dan kepentingan kedua negara," kata kedutaan dalam pernyataan, yang dipasang di Twitter-nya.
Keputusan itu muncul dalam kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-bangsa, Nikki Haley, di Kolombia.
Haley menghadiri pelantikan Duque pada Selasa dan, keesokan harinya, ia menemui para pendatang asal Venezuela di kota perbatasan di utara, Cucuta.
Amerika Serikat, yang merupakan sekutu dekat Israel, sedang mengumpulkan lebih banyak informasi soal perkembangan itu dan belum akan berkomentar, kata kantor misi AS untuk PBB.
Palestina diakui sebagai negara berdaulat oleh Majelis Umum PBB, Mahkamah Kejahatan Internasional serta setidak-tidaknya 136 negara.
Palestina berupaya membentuk negara di Gaza, Tepi Barat serta Yerusalem Timur, wilayah-wilayah yang dicaplok Israel dalam perang 1967.
Kolombia menyatakan abstain pada Desember dalam pemungutan suara menyangkut resolusi yang meminta Amerika Serikat menarik pengakuannya atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pemungutan suara itu diikuti oleh 193 negara anggota Majelis Umum PBB.
Presiden AS Donald Trump mengancam menghentikan bantuan keuangan kepada negara pendukung resolusi tersebut.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Kolombia, Gustavo Petro mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza.
Baca SelengkapnyaLangkah tiga negara Eropa ini membuat penjajah Israel geram dan tidak terima.
Baca SelengkapnyaDengan lantang dan berani, Petro menyatakan sikapnya menolak Israel atas pembantaian yang dilakukan terhadap warga sipil di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIni Dampak yang Akan Terjadi Jika Palestina Diakui Sebagai Negara
Baca SelengkapnyaMenteri Luar Negeri RI, Sugiono, menegaskan bahwa dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina merupakan hal yang tidak dapat ditawar lagi.
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaBerikut rekam jejak Presiden Kolombia Gustavo Petro yang keras membela Palestina.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Luar Negeri Anis Matta kemarin menghadiri KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaNorwegia bersama Irlandia dan Spanyol resmi mengakui kedaulatan negara Palestina pada 28 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaMenlu berharap Indonesia terus mendampingi perjuangan bangsa Palestina.
Baca SelengkapnyaLangkah tiga negara Eropa ini membuat Israel naik pitam.
Baca SelengkapnyaPresiden Abbas sangat terharu mendengar penyataan tegas Prabowo dalam KTT tersebut.
Baca Selengkapnya