Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penelitian Sebut Virus Corona Baru Lebih Menular Dibanding SARS atau MERS

Penelitian Sebut Virus Corona Baru Lebih Menular Dibanding SARS atau MERS Virus Corona. ©2020 Merdeka.com/who.int

Merdeka.com - Para ahli di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) melakukan penelitian terkait virus corona baru (Covid-19) dan hasilnya diterbitkan di Jurnal Epidemiologi China pada Senin. Sejauh ini, penelitian ini merupakan penelitian terbesar dan paling komprehensif terkait Covid-19.

Hasil temuan para pakar yaitu virus corona baru lebih menular dibandingkan virus sejenisnya yang menyebabkan SARS dan MERS. Sementara penyakit akibat virus ini tidak sefatal berdasarkan kasus per kasus, penyebarannya yang lebih besar telah menyebabkan lebih banyak kematian daripada virus corona terkait.

Penelitian baru ini menguji data dari 72.314 pasien, 44.672 di antaranya dikonfirmasi kasus virus (61,8 persen), bersama dengan 10.567 kasus yang didiagnosis secara klinis (14,6 persen) dan 16.186 kasus yang dicurigai (22,4 persen). Sementara 889 kasus tambahan yang diperiksa tidak menunjukkan gejala apa pun.

"Kasus yang didiagnosis secara klinis," adalah pasien yang menunjukkan semua gejala Covid-19 tetapi tidak dites atau diyakini memiliki hasil tes negatif. Dari 44.672 kasus yang terkonfirmasi, CDC mengatakan ada 1.023 kematian atau sekitar 2,3 persen.

Sebagai perbandingan, SARS memiliki tingkat kematian 9,6 persen selama wabah 2003, sementara MERS memiliki kasus kematian 35 persen. Influenza musiman, yang sangat menular dan berdampak pada puluhan juta orang, memiliki tingkat kematian sekitar 0,1 persen, menurut perkiraan terbaru dari Pusat Pengendalian Penyakit AS.

Para pakar internasional telah memperingatkan bahwa angka awal mungkin tidak menggambarkan keseluruhan. Kasus kematian dapat turun karena ditemukan kasus yang lebih ringan yang tidak perlu perawatan medis.

"Yang mungkin tidak dihitung adalah sejumlah besar orang yang asimptomatik atau minim gejala, sehingga penyebut persamaan Anda kemungkinan jauh lebih besar," kata Direktur Institut Nasional untuk Penyakit Alergi dan Penyakit Menular, Dr Anthony Fauci, dikutip dari CNN, Minggu (23/2).

"Jadi saya berpikir puncaknya adalah 2 persen dan kemungkinan akan turun ketika semua penghitungan dilakukan hingga 1 persen atau kurang. Itu masih besar jika Anda melihat kemungkinan bahwa Anda sedang berhadapan dengan pandemi global," tambahnya.

Karena virus Covid-19 telah menginfeksi lebih banyak orang daripada virus yang menyebabkan SARS dan MERS, jumlah orang yang telah meninggal sejauh ini telah melampaui kedua virus. Wabah SARS merenggut nyawa 774 orang, sementara MERS telah menewaskan sedikitnya 828 orang sejak 2012. Sementara flu telah menyebabkan kematian jauh lebih banyak daripada gabungan semua virus ini - membunuh puluhan ribu orang di AS setiap tahun - karena penyebarannya yang masif.

Pasien yang meninggal akibat Covid-19 kebanyakan lansia dan mereka yang memiliki penyakit sebelumnya sehingga lebih rentan terhadap penyakit serius akibat infeksi virus. Penelitian CDC menemukan di antara pasien berusia 80 tahun ke atas, angka kematian kasar adalah 14,8 persen. Mereka dengan penyakit kardiovaskular ditemukan paling berisiko, dengan tingkat kematian 10,5 persen.

Sifat menular dari virus ini juga telah menempatkan pekerja medis dalam risiko - pada 11 Februari, lebih dari 3.000 staf rumah sakit atau petugas medis lainnya dilaporkan telah terinfeksi virus, di antaranya 1.716 telah dikonfirmasi oleh tes asam nukleat. Dari kasus yang dikonfirmasi, hanya sejumlah kecil yang mengakibatkan kematian - sekitar 0,3 persen.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2, Begini Gejalanya

Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang
Gejala Covid Pirola yang Wajib Dikenali, Varian Baru Corona yang Tengah Berkembang

Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia
Didominasi Varian JN.1, Begini Situasi Covid-19 di Indonesia

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.

Baca Selengkapnya
BRIN Sebut Penularan Mpox Varian Clade Ib Lebih Cepat, Sebagian Besar Lewat Kontak Seksual
BRIN Sebut Penularan Mpox Varian Clade Ib Lebih Cepat, Sebagian Besar Lewat Kontak Seksual

Skrining ketat dilakukan menyusul ditemukannya varian Clade Ib di luar kawasan Afrika.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran
Kasus Covid-19 Melonjak, Ini Stategi Kemenkes Cegah Penyebaran

Kemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.

Baca Selengkapnya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO

WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.

Baca Selengkapnya
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19
Munculnya Mpox Bukan Terjadi Akibat Vaksin Covid-19

Munculnya kasus Mpox bukan disebabkan oleh adanya vaksinasi Covid-19 seperti sejumlah hoax yang beredar.

Baca Selengkapnya
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura
Mengenal JN.1, Varian Baru Pemicu Lonjakan Covid-19 di Singapura

Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi
Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, IDI Minta Masyarakat Pakai Masker Lagi

PB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir
Data Kasus Covid-19 di Indonesia Sepekan Terakhir

Terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya