Pengakuan Polisi Hong Kong yang Tembak Demonstran dengan Peluru Tajam

Merdeka.com - Polisi Hong Kong yang melepaskan tembakan ke seorang demonstran mahasiswa mengaku dia melakukan itu karena nyawanya terancam.
Dua hari lalu demonstrasi besar-besaran di Hong Kong termasuk yang terparah di saat China merayakan Hari Nasional ke-70 Partai Komunis China dengan parade militer.
Sejumlah bentrokan tersebar di beberapa titik di Hong Kong. Demonstran melempar batu dan bom molotov ke arah aparat keamanan. Polisi membalas dengan tembakan gas air mata, peluru karet, dan meriam air.
Di distrik Tsuen Wan seorang polisi melepaskan tembakan dalam jarak dekat ke dada Tsang Chi-kin, 18 tahun, ketika timnya diserang demonstran bersenjata pentungan besi dan payung.
Polisi mengatakan petugas itu takut nyawanya terancam seperti juga rekannya yang melepaskan lima tembakan peringatan dari pistol mereka untuk menghadapi demonstran yang kian beringas.
"Dalam waktu yang singkat itu dia mengambil keputusan dan menembak si demonstran," kata kepala polisi Stephen Lo, seperti dilansir laman Channel News Asia, Selasa (2/10).
Namun kelompok pengunjuk rasa itu menyerang balik dengan mengatakan si petugas sudah melanggar batas karena menarik pistol dan melepaskan tembakan. Mereka juga mengecam tindakan aparat yang melepaskan tembakan peluru tajam.
"Hong Kong sudah jatuh menjadi negara polisi," ujar aktivis pro-demokrasi Joshua Wong dalam kicauannya di Twitter. "Pasukan paramiliter sudah mengambil alih kota ini sepenuhnya."
Peristiwa dua hari lalu itu adalah pertama kalinya seorang demonstran ditembak dengan peluru tajam setelah unjuk rasa berlangsung sejak empat bulan lalu.
Penembakan itu terekam lewat video dan langsung viral di media sosial.
Sekelompok besar demonstran, termasuk pegawai kantoran berkerumun di sebuah taman dan mulai berjalan menuju kawasan komersial sambil menyerukan slogan anti-polisi dan anti-pemerintah.
Ratusan siswa juga menggelar unjuk rasa di sekolahnya Tsang, demonstran yang ditembak polisi.
"Tidak ada perusuh, yang ada hanya tirani," teriak mereka.
Tsang yang terekam ingin menghantam si polisi dengan pentungan ketika dia ditembak akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat dalam kondisi kritis. Tapi aparat kemudian mengatakan kondisinya kini sudah berangsur membaik.
"Menurut informasi terbaru dari pihak rumah sakit, kondisi demonstran itu sudah stabil," kata pernyataan pemerintah Hong Kong.
Pertama Kalinya Demonstran Ditembak dengan Peluru Tajam
Peristiwa dua hari lalu itu adalah pertama kalinya seorang demonstran ditembak dengan peluru tajam setelah unjuk rasa berlangsung sejak empat bulan lalu.
Penembakan itu terekam lewat video dan langsung viral di media sosial.
Sekelompok besar demonstran, termasuk pegawai kantoran berkerumun di sebuah taman dan mulai berjalan menuju kawasan komersial sambil menyerukan slogan anti-polisi dan anti-pemerintah.
Ratusan siswa juga menggelar unjuk rasa di sekolahnya Tsang, demonstran yang ditembak polisi.
"Tidak ada perusuh, yang ada hanya tirani," teriak mereka.
Tsang yang terekam ingin menghantam si polisi dengan pentungan ketika dia ditembak akhirnya dilarikan ke rumah sakit terdekat dalam kondisi kritis. Tapi aparat kemudian mengatakan kondisinya kini sudah berangsur membaik.
"Menurut informasi terbaru dari pihak rumah sakit, kondisi demonstran itu sudah stabil," kata pernyataan pemerintah Hong Kong.
229 orang Ditangkap
Di tengah berbagai kecaman terhadap aparat, polisi menggelar jumpa pers kemarin.
"Dia hanya punya satu pilihan yaitu menembak segera untuk menghindari bahaya," kata Wakil Komisioner polisi Tang Ping-keung kepada wartawan.
Polisi menuturkan 30 aparat terluka dalam bentrokan di Hari Nasional dua hari lalu, termasuk mereka yang mengalami luka bakar akibat cairan kimia yang dilempar ke mereka oleh demonstran. Cairan itu juga melukai jurnalis.
Petugas rumah sakit mengatakan lebih dari 70 orang dilarikan ke rumah sakit di hari itu.
Polisi juga mengungkapkan mereka menangkap 229 orang berusia 12 sampai 71 tahun, yang terbanyak sejak demo ini dimulai.
Tak hanya itu aparat juga mengatakan dalam bentrokan dua hari lalu itu mereka melepaskan 1.400 gas air mata, 900 peluru karet, 230 peluru spons, dan lima peluru tajam sebagai tembakan peringatan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya