Pengguna media sosial Libanon buat tantangan bakar bendera ISIS
Merdeka.com - Dalam variasi terbaru dari Tantangan Ember Es (Ice Bucket Challenge), para pengguna media sosial di Libanon baru-baru ini telah meluncurkan sebuah gerakan di mana mereka membakar bendera yang berhubungan dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Tantangan dengan tanda pagar #BurnISISFlagChallenge (Tantangan bakar bendera ISIS) itu muncul setelah adanya laporan pemenggalan seorang tentara Libanon dilakukan kelompok militan ISIS, yang saat ini menguasai sebagian besar wilayah di Irak utara dan Suriah, seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya, Ahad (7/9).
Seperti aksi Tantangan Ember Es yang dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit Sklerosis lateral amiotrofik (ALS), tantangan #BurnISISFlagChallenge ini memperlihatkan orang-orang mengunggah foto dan video sedang membakar bendera ISIS.
-
Apa yang dialami tentara Israel? 'Saya menyebutnya penolakan dan pemberontakan,' kata Inbal, ibu dari salah satu prajurit dalam peleton tersebut.'Mereka kembali ke bangunan yang sama yang sudah diamankan. Mereka sudah tiga kali ke kawasan Al-Zaytoun. Mereka paham itu sia-sia dan tidak ada gunanya.'
-
Kenapa Israel menyerang di Lebanon? Dua sumber keamanan mengatakan serangan itu menargetkan pertemuan antara pejabat Hamas dan faksi Islam Sunni Jama'a Islamiya di Lebanon.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Kenapa tentara Israel melakukan hal tersebut? Militer Israel dalam sebuah pernyataan mengatakan pasukan Israel ditembaki dan saling baku tembak, melukai seorang tersangka dan menangkapnya.
-
Bagaimana tentara Israel menentukan 'teroris'? 'Mereka bertanya berapa banyak, dan saya memberikan angka berdasarkan apa yang kami lihat dan pahami di lapangan, dan kami terus melanjutkan. Bukan berarti kami menambah-nambahkan, tetapi tidak ada yang bisa menentukan dengan pasti siapa yang teroris dan siapa yang tertembak setelah memasuki zona tempur pasukan Israel,' tambahnya.
Seorang pengguna Twitter mengunggah kicauan mendukung tanda pagar itu dengan menulis, "Libanon, kau mengagumkan".
"Kami membakar bendera (ISIS) dalam kemarahan untuk memprotes orang-orang yang menggorok leher buat bersenang-senang," tulis pengguna lainnya, yang menyebut dirinya sebagai Warga Libanon Marah, menjelaskan tentang aksi itu.
Namun, beberapa orang telah menyatakan keprihatinan mereka mengingat kalimat syahadat, atau pernyataan keimanan kaum muslim, ada di bagian bendera ISIS.
Atas alasan itu, fenomena media sosial ini telah menjadi kontroversi di Libanon, di mana menteri kehakiman negara itu menyatakan bahwa mereka yang membakar bendera itu akan diproses secara hukum.
"Pagi ini, beberapa orang membakar bendera ISIS dengan simbol berbunyi, 'Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasul Allah' yang merupakan hal terpenting dalam Islam di Alun-Alun Sassine," ujar Menteri Kehakiman Libanon Ashraf Rifi, yang dikutip surat kabar the Daily Star.
"Simbol itu tidak ada hubungannya dengan ISIS dan pendekatan teroris mereka," jelas Rifi.
Insiden pertama dilaporkan terjadi di Alun-Alun Sassine di Ibu Kota Beirut, menyusul dugaan pembunuhan terhadap seorang tentara Libanon Ali al-Sayyed oleh militan ISIS.
Para pegiat Libanon terus mengunggah video pembakaran bendera ISIS, tapi sebuah kelompok mengubah kegiatan itu untuk mengurangi kontroversi yang mengelilinginya.
Dalam video yang diunggah di situs YouTube pada 1 September lalu, sekelompok pemrotes Libanon membakar sebuah bendera bertuliskan: "Terorisme tidak memiliki Tuhan", menggantikan kalimat syahadat yang digunakan dalam spanduk asli ISIS.
Rifi mengatakan bahwa dengan mengadili orang-orang yang membakar bendera tersebut, maka hukum Libanon akan melindungi simbol-simbol agama dan persatuan nasional. Akibatnya, insiden di Alun-Alun Sassine sekarang sedang diselidiki, seperti dilaporkan the Daily Star.
Berikut salah satu video tantangan bakar bendera ISIS
(mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan seorang pria menendang bendera Palestina dan langsung terkena karma.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaTentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaTentara Israel ini melakukan pelecehan terhadap kitab suci umat Islam dengan tindakan tak pantas.
Baca SelengkapnyaNetizen Indonesia ramai-ramai mencari akun media sosial para tentara Israel. Mereka menyerbu mereka dengan hujatan di kolom komentar.
Baca SelengkapnyaJulid Fi Sabilillah, Perang Netizen Indonesia Melawan Israel di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaPara tentara penjajah ini menulis ulasan dengan kalimat-kalimat ejekan.
Baca SelengkapnyaDalam video beredar terjadi ledakan diklaim akibat bom yang dijatuhkan Israel.
Baca SelengkapnyaPemuda Palestina memberikan dukungan ke Lebanon meski mengalami kesulitan di Gaza.
Baca SelengkapnyaDalam video yang diunggah lewat akun Tiktok @green_force90 dan @heritnm, terekam detik-detik beberapa prajurit yang berpisah dengan keluarga di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaLedakan pager juga terjadi di Suriah dan Israel diduga berada di balik serangan sistematis ini.
Baca Selengkapnya