Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengumuman Trump soal status Yerusalem tuai kecaman dunia di pengujung 2017

Pengumuman Trump soal status Yerusalem tuai kecaman dunia di pengujung 2017 Peringatan 30 tahun Hamas. ©2017 REUTERS/Mohammed Salem

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sudah menjadi sosok penuh kontroversial di tahun ini kembali membuat dunia gempar pada 7 Desember lalu. Dalam pidatonya di Gedung Putih, Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Dengan diumumkannya pengakuan itu, Trump langsung memerintahkan Kementerian Luar Negeri AS untuk memulai proses pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Pengakuan itu sontak mengundang kemarahan dari berbagai pihak. Negara Liga Arab, Prancis, Australia, Inggris, Rusia, Malaysia, dan tak terkecuali Indonesia ikut mengecam pengakuan Trump tersebut. Gelombang protes pecah di berbagai penjuru dunia untuk menolak keputusan Trump itu.

Sebelum pengumuman itu padahal sejumlah tokoh dunia sudah memperingatkan Trump untuk tidak menyatakan niatnya. Dari mulai Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz hingga Paus Fransiskus.

Raja Salman menegaskan Arab Saudi mendukung hak bersejarah rakyat Palestina. Selanjutnya Raja Salman meyakinkan Trump bahwa setiap deklarasi Yerusalem sebelum ada kesepakatan akan membahayakan perundingan damai Palestina-Israel yang sedang berlangsung.

Senada dengan Saudi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan rencana Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel menjadi 'garis merah' bagi umat Islam.

Paus menyerukan status quo Yerusalem tetap dihormati demi mencegah konflik lebih jauh. Paus mengatakan Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama, Kristen, Yahudi, dan muslim, dan seharusnya dijaga perdamaiannya.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut keputusan Trump hanya membuat situasi yang memang sudah kompleks di Timur Tengah, menjadi semakin kacau. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menggelar pertemuan luar biasa untuk merespons keputusan Trump dan menyatakan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji keputusan Trump yang mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Netanyahu menyebut pengumuman itu sebagai 'hari bersejarah' dan 'langkah maju dalam proses perdamaian'.

Netanyahu mengatakan negaranya 'sangat bersyukur' atas pengakuan ini dan akan melanjutkan kerja sama dengan Trump buat mewujudkan perdamaian.

Uni Eropa melalui dubesnya di Indonesia, Vincent Guerend memastikan negara Benua Biru satu suara mengecam keputusan Trump itu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP