Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Permintaan Sepi, Produsen Bir Australia kini Beralih Membuat Hand Sanitizer

Permintaan Sepi, Produsen Bir Australia kini Beralih Membuat Hand Sanitizer One Drop Brewing Australia. ©onedropbrewingco.com.au

Merdeka.com - Permintaan bir dan minuman beralkohol di Australia turun drastis sejak pemerintah mengumumkan penutupan bar dan restoran pekan lalu untuk mencegah penyebaran virus corona. Para produsen bir pun mengalihkan produksinya untuk membuat alkohol yang menjadi bahan baku hand sanitizer.

Sejak wabah Covid-19 merebak, hand sanitizer merupakan produk yang paling diburu oleh warga di belahan dunia manapun. Demikian juga di Australia. Rak-rak di toko ritel kekurangan pasokan karena permintaan tinggi.

Dikutip dari Reuters, Badan Regulator Obat-obatan Australia mengubah peraturannya pada hari Senin (30/3) untuk memudahkan pembuat bir kecil dan penyuling membuat pembersih tangan setara yang digunakan di rumah sakit. Permintaan hand sanitizer melonjak drastis terutama dari fasilitas medis dan rumah sakit di pinggiran kota, termasuk dari panti-panti jompo.

Dengan perubahan aturan ini, tempat penyulingan bir tidak perlu lagi mendapatkan izin pemerintah untuk memproduksi cairan pembersih tangan. Asalkan, mereka membuat komposisi hand sanitizer berdasarkan rekomendasi WHO.

Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan, keputusan ini akan membantu menambah pasokan hand sanitizer di masyarakat. Di sisi lain, hal ini akan memberikan peluang usaha bagi kalangan bisnis Australia untuk melakukan diversifikasi di masa yang sulit seperti sekarang.

"Pabrik anggur dan petani anggur yang dipengaruhi oleh kerusakan asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan baru-baru ini, dan tempat penyulingan yang telah hilang karena kekurangan turis, beralih ke pembuatan alkohol, bahan utama dalam sanitizer," katanya dalam sebuah pernyataan.

Salah satu produsen bir yang terkenal di Australia, Microbrewery One Drop mengaku telah mematikan keran-keran tangki penyulingan bir miliknya. Kini mereka memproduksi alkohol yang menjadi bahan baku cairan pembersih tangan. Padahal, bir yang mereka produksi sedang digemari oleh warga Australia sebelum penutupan pub dan bar dilakukan pekan lalu.

"Semua momentum yang kita miliki telah hilang," kata kepala pembuat bir Nick Calder-Scholes.

"Semua tank kami kosong. Kami tidak akan menghasilkan bir lagi, itu sia-sia. Kami akan menggunakan keahlian kami untuk membantu membuat pembersih tangan," tuturnya.

Calder-Scholes mengatakan seluruh industri pembuatan bir kini saling bekerja sama untuk mengubah produksi. Dia mengatakan, pemasok buah untuk bir Peach Sour One Drop akan memasok gula untuk etanol.

"Tidak ada dari kita yang pernah melakukan ini sebelumnya, tetapi kita semua bersama-sama melakukan ini."

Karena kesulitan mendapatkan botol ukuran 500 ml, Calder-Scholes mengatakan pihaknya memproduksi hand sanitizer dalam kemasan botol 200ml yang akan dijual seharga AUS 10 atau sekitar Rp100.000.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sudah Dipasarkan 160 Tahun, Merk Bir Tertua di Australia Bangkrut
Sudah Dipasarkan 160 Tahun, Merk Bir Tertua di Australia Bangkrut

Produsen bir ini meyakini ada peran perusahaan besar yang membuat pabrik ini bangkrut.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal
Gara-Gara Pandemi, Banyak Alat Pengeboran Migas Rusak, Langka dan Mahal

SKK Migas menyebut sejumlah alat pengeboran (rig) di industri sektor hulu minyak dan gas (migas) banyak yang tidak laik pakai.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini
Dampak Rencana Penerapan Cukai 2025, Produksi Minuman Berpemanis dalam Kemasan Ajlok Bulan Ini

Hal itu dampak dari rencana Kementerian Keuangan yang akan menerapkan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK).

Baca Selengkapnya
127 Tahun Beroperasi, Produsen Bir Tertua di AS Akhirnya Gulung Tikar
127 Tahun Beroperasi, Produsen Bir Tertua di AS Akhirnya Gulung Tikar

Anchor memulai bisninya pada tahun 1896 di San Francisco, menjadi tempat pembuatan bir pertama di AS. Fritz Maytag, membeli Anchor pada tahun 1965.

Baca Selengkapnya
Bali Turunkan Pajak Diskotek dan Kelab Malam, Jakarta Kapan?
Bali Turunkan Pajak Diskotek dan Kelab Malam, Jakarta Kapan?

Pemda Bali telah menggelar rapat bersama seluruh wali kota setempat untuk menyepakati besaran tarif pajak hiburan karaoke hingga spa di bawah 40 persen.

Baca Selengkapnya
Dampak Apa yang Bisa Diperoleh dari Konsumsi Bir Non-Alkohol
Dampak Apa yang Bisa Diperoleh dari Konsumsi Bir Non-Alkohol

Konsumsi bir non-alkohol jadi salah satu alternatif dari konsumsi alkohol. Namun bisakah minuman ini membatasi konsumsi alkohol seseorang?

Baca Selengkapnya
Penumpang KRL Akhirnya Bisa 'Bernapas'
Penumpang KRL Akhirnya Bisa 'Bernapas'

Pemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker

Baca Selengkapnya
Pengaruh TikTok, Gen Z Mulai Tinggalkan Minuman Beralkohol Jadul
Pengaruh TikTok, Gen Z Mulai Tinggalkan Minuman Beralkohol Jadul

Tren perubahan minuman alkohol di anak muda dipengaruhi TikTok.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Buat Paspor Melonjak Tiga Kali Lipat
Masyarakat Buat Paspor Melonjak Tiga Kali Lipat

Tren ini berkaitan dengan perubahan gaya hidup masyarakat untuk berwisata.

Baca Selengkapnya
Tutup Tahun, Capaian Penerimaan Bea Cukai 2023 Tembus Rp286,2 Triliun
Tutup Tahun, Capaian Penerimaan Bea Cukai 2023 Tembus Rp286,2 Triliun

Bea Cukai terus menjaga optimalisasi penerimaan negara serta meningkatkan kinerja pelayanan

Baca Selengkapnya