Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perusahaan di Inggris Mulai Terapkan 4 Hari Kerja, 3 Hari Libur

Perusahaan di Inggris Mulai Terapkan 4 Hari Kerja, 3 Hari Libur ilustrasi kerja lembur. ©www.gettyimages.com

Merdeka.com - Sejak Juni lalu lebih dari 70 perusahaan di Inggris beserta 3.300 pekerjanya mengikuti uji coba 4 hari kerja dan 3 hari libur selama 6 bulan yang diselenggarakan oleh organisasi 4 Day Week.

Meski hanya bekerja selama 4 hari (80 persen hari kerja), namun pekerja tetap diupah sama (100 persen upah).

Organisasi 4 Day Week sendiri mengungkapkan para pekerja telah diuntungkan dari biaya perjalanan dan tempat penitipan anak yang lebih rendah saat dilakukannya 4 hari kerja.

Bahkan organisasi itu menjelaskan jika 4 hari kerja terus diterapkan, maka orang tua dengan dua anak akan menghemat USD 3,6 ribu Rp 54,08 juta per tahun atau kira-kira USD 300 atau Rp 4,5 juta per bulan.

Berbagai hasil positif telah didapatkan dalam uji coba ini.

Dalam survei yang diisi 41 dari 73 perusahaan yang mengikuti uji coba, 86 persen mengatakan mereka akan mempertahankan 4 hari kerja dan 3 hari libur setelah uji coba usai.

Sebagian perusahaan pun menganggap jika kebijakan 4 hari kerja ini berjalan lancar. Survei itu juga menunjukkan sebesar 95 persen perusahaan melihat produktivitas pekerja mereka tetap sama hingga meningkat.

Namun di tengah kesuksesan itu, masih ada beberapa perusahaan yang sulit untuk menerapkan 4 hari kerja.

“Kami belajar bahwa bagi banyak orang ini adalah transisi yang cukup mulus dan bagi sebagian orang ada beberapa rintangan yang dapat dimengerti - terutama di antara mereka yang memiliki praktik, sistem, atau budaya yang relatif tetap atau tidak fleksibel yang sudah ada sejak abad terakhir,” ujar Joe O’Connor, ketua pelaksana 4 Week Global seperti dikutip BBC, Rabu (21/9).

Sebelumnya uji coba ini dilakukan dengan kerja sama Autonomy, lembaga peneliti dari Universitas Cambridge dan Oxford.

“Seminggu empat hari tanpa kehilangan gaji dapat memainkan peran penting dalam mendukung pekerja untuk memenuhi kebutuhan selama beberapa tahun ke depan,” kata Will Stronge, direktur penelitian Autonomy.

Salah satu dari perusahaan yang ikut uji coba adalah Waterwise.

“Itu bukanlah hal yang mudah pada awalnya,” kata direktur pelaksana Waterwise, Nicci Russell.

“Beberapa pekan lebih mudah daripada yang lain dan hal-hal seperti cuti tahunan dapat membuat lebih sulit untuk menyesuaikan semuanya, tetapi kami jauh lebih tenang sekarang secara keseluruhan daripada di awal,” jelasnya.

“Kita semua tentu menyukai hari ekstra di luar kantor dan kembali segar. Ini bagus untuk kesejahteraan kita dan kita pasti sudah lebih produktif,” kata dia.

Waterwise pun cukup senang dengan mengikuti uji coba ini.

Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP