Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PM mendadak mundur, kondisi internal Libanon bergejolak

PM mendadak mundur, kondisi internal Libanon bergejolak Libanon. ©2015 AFP PHOTO/JOSEPH EID

Merdeka.com - Kondisi dalam negeri Libanon dikabarkan kini sedang bergejolak, selepas Perdana Menteri Saad al-Hariri mendadak mengundurkan diri Sabtu pekan lalu. Presiden Libanon, Michel Aoun, khawatir negara itu bakal terseret kembali ke dalam situasi perang saudara seperti di masa lampau.

Dilansir dari laman Reuters, Senin (6/11), Saad akhir pekan lalu menyatakan dia memilih mengundurkan diri karena khawatir dengan nyawanya. Dia menuding Iran dan sekutunya di Libanon, Hizbullah, sedang berusaha meluaskan pengaruh dan berupaya menyingkirkan dia dengan cara menghabisinya.

Pernyataan dan tudingan Saad seketika memantik perselisihan di antara faksi politik pemerintahan di Libanon. Apalagi sistem pemerintahan koalisi di Libanon sangat ringkih akibat konflik terjadi di antara mereka di masa lalu. Hal itu juga membikin ketegangan baru antara kelompok Syiah dan Sunni, masing-masing berkelindan dengan kekuatan asing seperti Iran dan Arab Saudi.

Sehari setelah Saad menyatakan mengundurkan diri, Aoun menggelar rapat kabinet di Istana Baabda membahas keamanan negara. Aoun lantas meminta pimpinan partai-partai politik menenangkan pengikut mereka dan tidak terpancing hasutan.

"Presiden mengatakan saat ini keamanan, ekonomi, keuangan, dan stabilitas politik dalam titik bahaya," kata Menteri Hukum Libanon, Salim Jreissati, usai rapat.

Saad menyampaikan pengunduran dirinya di Arab Saudi, dan hingga saat ini masih berada di sana. Dia juga menyempatkan diri bertemu dengan Raja Arab Saudi, Raja Salman.

Nampaknya Saad berkaca dari sang ayah sekaligus mendiang mantan PM Libanon, Rafik Hariri. Rafik dibunuh dalam ledakan bom mobil pada 2005 setelah menyatakan Iran dan sekutunya, Hizbullah, hendak menguasai Libanon. Diduga Hizbullah ada di balik insiden itu. Rafik adalah pengusaha berbisnis di Arab Saudi. Sedangkan Saad lahir di Ibu Kota Riyadh.

Menurut Saad, beberapa tahun belakangan Hizbullah tidak segan menggunakan kekerasan dan senjata demi mencapai tujuan.

Menteri Urusan Kawasan Teluk Kerajaan Arab Saudi, Thamer al-Sabhan, mengklaim kalau dia yang mengungkap adanya rencana pembunuhan kepada Saad. Dia mengatakan Saad saat ini dalam keadaan aman di Riyadh.

Iran justru menanggapi miring keputusan Saad mengundurkan diri dari jabatannya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi, menilai hal itu justru bakal menimbulkan polemik baru di kawasan teluk.

"Pengunduran diri itu adalah skenario baru buat memantik ketegangan di Libanon dan kawasan itu. Hal ini adalah indikasi dia berada dalam permainan buat merusak kawasan teluk," kata Qassemi.

Hizbullah adalah organisasi politik perlawanan Syiah didukung Iran dalam perang sipil pada 1975 sampai 1990. Mereka adalah satu-satunya partai politik di Libanon yang sampai saat ini masih memelihara sayap militer. Jumlah dan jenis persenjataan mereka miliki juga terus bertambah, bahkan menyalip militer Libanon.

Hizbullah beralasan sengaja menyimpan persenjataan buat menghadapi Israel. Mereka membantu rezim Presiden Basyar al-Assad dengan menerjunkan bantuan persenjataan dan tenaga dalam melawan kelompok oposisi serta Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di Suriah. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Khawatir Perang Pecah, Ribuan Warga Asing Bondong-Bondong Tinggalkan Lebanon
FOTO: Khawatir Perang Pecah, Ribuan Warga Asing Bondong-Bondong Tinggalkan Lebanon

Warga negara asing yang meninggalkan Lebanon di tengah ketegangan regional semakin meningkat jumlahnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi Kutuk Serangan Israel ke UNIFIL: Pasukan Perdamaian Kok Diserang
Jokowi Kutuk Serangan Israel ke UNIFIL: Pasukan Perdamaian Kok Diserang

Jokowi menegaskan bahwa pasukan perdamaian tak boleh diserang.

Baca Selengkapnya
Israel Kembali Serang Lebanon, 492 Orang Terbunuh Termasuk Puluhan Wanita dan Anak-Anak
Israel Kembali Serang Lebanon, 492 Orang Terbunuh Termasuk Puluhan Wanita dan Anak-Anak

Setelah di Jalur Gaza, Palestina, kekejaman Israel meluas ke Lebanon.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Gejolak Timur Tengah: Eskalasi Cukup Tinggi Pengaruhi Dinamika Keuangan Global
Sri Mulyani Waspadai Gejolak Timur Tengah: Eskalasi Cukup Tinggi Pengaruhi Dinamika Keuangan Global

Ketegangan geopolitik yang meningkat pada Oktober 2024 disebabkan oleh Israel yang memperluas serangan terhadap Hamas dan Hizbullah di Lebanon.

Baca Selengkapnya
Netanyahu Akhirnya Ngaku Jadi Dalang Di balik Serangan Pager di Lebanon
Netanyahu Akhirnya Ngaku Jadi Dalang Di balik Serangan Pager di Lebanon

Setelah lebih dari sebulan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akhirnya mengakui dia mengizinkan serangan ledakan pager di Lebanon September lalu.

Baca Selengkapnya
Setelah Tembaki Pasukan Perdamaian PBB, Israel Bom Masjid dan Pasar di Lebanon
Setelah Tembaki Pasukan Perdamaian PBB, Israel Bom Masjid dan Pasar di Lebanon

Tempat ibadah dan fasilitas publik selalu menjadi sasaran kebrutalan Israel.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gelombang Warga Lebanon Bondong-Bondong Mengungsi ke Utara Imbas Bombardir Israel
FOTO: Gelombang Warga Lebanon Bondong-Bondong Mengungsi ke Utara Imbas Bombardir Israel

Warga Lebanon di selatan berbondong-bondong mengevakuasikan diri untuk menyelamatkan diri dari pemboman besar-besaran yang dilakukan Israel di Lebanon.

Baca Selengkapnya
Saling Serang Rudal, Ternyata Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat
Saling Serang Rudal, Ternyata Iran dan Israel Dulu Pernah Bersahabat

Perjalanan Iran dan Israel yang pernah bersahabat dan kini saling serang lewat jalur udara.

Baca Selengkapnya
FOTO: Sengit, Perang Israel Vs Hizbullah Lebanon Saling Gempur hingga Hancurkan Salah Satu Pusat Permukiman Kedua Negara
FOTO: Sengit, Perang Israel Vs Hizbullah Lebanon Saling Gempur hingga Hancurkan Salah Satu Pusat Permukiman Kedua Negara

Israel dan Hizbullah Lebanon saling balas serangan roket.

Baca Selengkapnya
Negara-Negara Arab Serukan Transisi Pemerintahan Damai di Suriah Setelah Dikuasai Pemberontak
Negara-Negara Arab Serukan Transisi Pemerintahan Damai di Suriah Setelah Dikuasai Pemberontak

Setelah pemberontak merebut ibu kota Damaskus, pemerintah dikuasai kelompok Hayat Tahrir al-Sham (HTS).

Baca Selengkapnya
Pemimpin Pemberontak Sebut Suriah Tidak Akan Berperang Lawan Israel, Ini Alasannya
Pemimpin Pemberontak Sebut Suriah Tidak Akan Berperang Lawan Israel, Ini Alasannya

Al-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Melawan Israel Sejak Remaja Sampai Akhir Hayatnya
Sepak Terjang Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, Melawan Israel Sejak Remaja Sampai Akhir Hayatnya

Israel membunuh Nasrallah melalui serangan udara ke Beirut pada Sabtu (28/9).

Baca Selengkapnya