Polisi Belanda bekuk tujuh orang hendak lancarkan aksi teror besar
Merdeka.com - Polisi Belanda kemarin menangkap tujuh orang karena dicurigai sebagai teroris yang akan melakukan serangan besar. Menurut kantor Kejaksaan Belanda rencana aksi teror ini digagalkan setelah penyelidikan berbulan-bulan.
Kantor kejaksaan nasional mengatakan polisi dengan senjata lengkap menangkap beberapa pria di kota Arnhem, hampir 100 kilometer sebelah selatan Amsterdam dan Weert di Belanda dekat perbatasan Jerman dan Belgia.
Investigasi diluncurkan oleh intelijen yang menduga biang keladinya adalah pria 34 tahun asal Irak. Pria tersebut ingin melakukan serangan di tempat ramai supaya menyebabkan banyak korban. Investigasi juga dipercepat semenjak intelejen mengetahui para pelaku sudah dalam tahap 'persiapan lanjutan'.
-
Siapa yang ditangkap dan dieksekusi Belanda? Kemudian, Tunong berhasil ditangkap dan langsung dieksekusi mati di tepi pantai Lhokseumawe.
-
Siapa polisi yang menggagalkan percobaan pembunuhan? Petugas polisi melumpuhkan pelaku dengan cara melompat melewati jendela bangsal dan merebut senjata tajam tersebut. Diketahui petugas polisi itu bernama Brigadir Helmi Setiyawan.
-
Apa yang dilakukan Belanda? Pada praktiknya, tanah milik sultan itu kemudian disewakan kepada Belanda. Sementara itu, pemerintah kolonial memberikan konsesi kepada pemodal untuk mengolah hasil perkebunan tersebut. Mirisnya, rakyat yang ingin menggarap tanah harus memberikan konsesi kepada pemilik Afdeling.
-
Apa yang terjadi di penjara Belanda? Penjara-penjara yang kini kosong di negara ini telah dialihfungsikan menjadi hotel atau pusat budaya, menandakan adanya perubahan paradigma dalam penanganan kejahatan.
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
Kejaksaan mengatakan pelaku berusia sekitar 21 hingga 34 tahun. Tiga di antara pelaku, termasuk pria Irak berusia 34 tahun, sebelumnya dihukum karena berusaha melakukan perjalanan ke luar negeri untuk bergabung dengan jaringan ekstremis.
Para pelaku berusaha mendapatkan senapan serbu AK47, pistol, rompi bom, granat dan bahan pembuat bom serta mencari kesempatan untuk berlatih dengan senjata tersebut.
Menteri Kehakiman dan Keamanan Ferd Grapperhaus mengatakan di stasiun televisi nasional Belanda NOS bahwa polisi bertindak tepat waktu mencegah serangan.
"Kabar baiknya adalah sel untuk teroris yang merencanakan serangan sudah dilumpuhkan," ungkap Grapperhaus, seperti dilansir laman NBC News, Jumat (28/9).
"Mereka tidak terlalu jauh dari lingkungan sehingga berbahaya bagi masyarakat, dan hampir saja kita terlambat. Untungnya, mereka kurang cukup dalam persiapan."
Kantor koordinator antiteror mengungkapkan dalam unggahannya di Twitter kemarin, bahwa rencana serangan yang digagalkan ini sesuai dengan sosok pelaku yang sedang mengancam Belanda saat ini. Serangan itu dikatakan berada pada tingkat bahaya empat dari skala lima.
Pihak kepolisian tidak menaikkan status bahaya setelah penangkapan ini.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi membongkar awal mula menemukan puluhan anak yang hendak tawuran di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaDari tangan ketujuh remaja itu, petugas berhasil menyita berbagai barang bukti
Baca SelengkapnyaTujuh mayat remaja laki-laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi dipastikan pelaku tawuran.
Baca SelengkapnyaTim Presisi Polres Metro Bekasi Kota melakukan patroli untuk mencegah tawuran ke gubuk warung di Jalan Cipendawa yang menjadi tempat kumpul para remaja tersebut
Baca SelengkapnyaEmpat dari enam kawanan pencuri spesialis minimarket di wilayah Jabodetabek diringkus polisi. Dua lainnya masih diburu polisi..
Baca Selengkapnya”Tujuh tersangka kami tangkap. Barang bukti senjata api jenis AK-56," kata polisi.
Baca SelengkapnyaBeberapa remaja yang berencana tawuran berkumpul di daerah Margajaya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengamankan 15 orang, tiga di antaranya jadi tersangka karena membawa senjata tajam
Baca SelengkapnyaKorban terluka akibat terkena sabetan senjata tajam yang diayunkan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaDugaan sementara terjadi tawuran sebelum ketujuh mayat itu menceburkan diri ke kali
Baca SelengkapnyaAniaya Anggota TNI di Lapangan Futsal, 6 Tersangka Ditahan
Baca Selengkapnya