Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Polisi Iran tembak 2 demonstran, internet diputus

Polisi Iran tembak 2 demonstran, internet diputus demo di Iran. ©ncr-iran.org

Merdeka.com - Gelombang protes dipicu oleh ketidakpuasan rakyat Iran atas kenaikan harga dan dugaan korupsi, serta kekhawatiran akan keterlibatan Iran dalam konflik di Suriah dan Irak hingga kini masih terjadi.

Di hari ketiga, bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan di beberapa kota di Iran, termasuk Teheran dan Kermanshah semakin menjadi-jadi. Bahkan, berdasarkan laporan terbaru, polisi anti huru hara menembak mati dua demonstran.

Sebuah cuplikan diunggah ke media sosial menunjukkan dua pemuda yang tergeletak tak berdaya di tanah dan dipenuhi darah di kota Dorud, bagian barat Iran. Suara massa di sekeliling pemuda tersebut mengklaim bahwa polisi telah menembaki pengunjuk rasa tersebut.

Pada cuplikan lain, terdapat orang berteriak, "Saya akan membunuh siapa pun yang membunuh saudaraku." Seperti dilansir dari laman Independent, Minggu (31/12).

Otoritas Iran juga memutus penyebaran informasi melalui internet. Mereka mengurangi akses internet ke telepon genggam karena demonstrasi antipemerintah tersebut tak menunjukkan akan berakhir.

Protes terkait masalah politik memang jarang terjadi di Iran. Terakhir, kerusuhan besar terjadi pada 2009, saat Mahmoud Ahmadinejad kembali terpilih sebagai Presiden. Saat itu demonstrasi terjadi selama delapan bulan. Kubu pro-reformasi mengatakan pemilu itu dicurangi.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP