Polisi Tembak Kerumunan Demonstran Tolak UU Kewarganegaraan di India, Dua Orang Tewas
Merdeka.com - Polisi menembak ke kerumunan pengunjuk rasa di timur laut India pada Kamis (12/11) saat berlangsung unjuk rasa menolak UU kewarganegaraan baru. Akibatnya dua orang tewas dalam insiden tersebut. Demikian disampaikan pihak medis.
Kedua korban ini berada di antara sejumlah korban terluka yang ditangani setelah polisi menembak ke arah kerumunan. Demikian disampaikan dokter di Guwahati Medical College, Ramen Talukdar kepada AFP.
"Beberapa orang yang dibawa luka karena peluru. Dua dari 21 orang itu meninggal," ujarnya, dilansir dari Alaraby, Jumat (13/12).
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Saat itu, warga yang sedang menikmati hiburan khas tersebut tiba-tiba ricuh dan membuat kondisi menjadi tidak kondusif.
Ratusan pengunjuk rasa melanggar jam malam di Gauhati, ibu kota negara bagian Assam, dan membakar ban sebelum polisi membubarkan mereka. Mereka kemudian berkumpul kembali dan menyalakan api unggun dan memblokir jalan-jalan.
RUU Amandemen Kewarganegaraan disahkan anggota parlemen pada hari Rabu, yang menjadi dasar pemberian kewarganegaraan bagi imigran non Muslim dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan. UU tersebut menunggu tanda tangan presiden sebelum resmi diberlakukan sebagai UU.
Para pengunjuk rasa mencabut tiang-tiang telepon, membakar beberapa bus dan kendaraan lain dan juga menyerang rumah-rumah para pejabat dari partai nasionalis Hindu yang berkuasa dan kelompok regional Assam Gana Parishad, kata kantor berita Press Trust.
RUU Amendemen Kewarganegaraan berupaya memberikan kewarganegaraan India kepada umat Buddha, Kristen, Hindu, Jain, Parsis, dan Sikh yang melarikan diri dari Pakistan, Afghanistan, dan Bangladesh karena persekusi agama sebelum 2015.
Namun, UU itu tidak termasuk bagi pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penyiksaan di Myanmar.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaKekerasan meletus setelah pawai keagamaan kelompok Hindu melewati wilayah Nuh yang didominasi kelompok Muslim. Simak foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKuil Hindu di kota Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh diresmikan PM Narendra Modi pekan lalu.
Baca SelengkapnyaReaksi polisi kabur diskak advokat karena debat keras soal halangi bantuan hukum untuk para demonstran yang ditangkap.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia diminta proaktif mengingatkan India karena bisa mengganggu perdamaian dunia.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaPolisi di India viral di media sosial usai aksinya saat menendang jamaah Muslim yang sedang sholat Jumat.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca Selengkapnya