Polisi Tembak Kerumunan Demonstran Tolak UU Kewarganegaraan di India, Dua Orang Tewas

Merdeka.com - Polisi menembak ke kerumunan pengunjuk rasa di timur laut India pada Kamis (12/11) saat berlangsung unjuk rasa menolak UU kewarganegaraan baru. Akibatnya dua orang tewas dalam insiden tersebut. Demikian disampaikan pihak medis.
Kedua korban ini berada di antara sejumlah korban terluka yang ditangani setelah polisi menembak ke arah kerumunan. Demikian disampaikan dokter di Guwahati Medical College, Ramen Talukdar kepada AFP.
"Beberapa orang yang dibawa luka karena peluru. Dua dari 21 orang itu meninggal," ujarnya, dilansir dari Alaraby, Jumat (13/12).
Ratusan pengunjuk rasa melanggar jam malam di Gauhati, ibu kota negara bagian Assam, dan membakar ban sebelum polisi membubarkan mereka. Mereka kemudian berkumpul kembali dan menyalakan api unggun dan memblokir jalan-jalan.
RUU Amandemen Kewarganegaraan disahkan anggota parlemen pada hari Rabu, yang menjadi dasar pemberian kewarganegaraan bagi imigran non Muslim dari Afghanistan, Bangladesh, dan Pakistan. UU tersebut menunggu tanda tangan presiden sebelum resmi diberlakukan sebagai UU.
Para pengunjuk rasa mencabut tiang-tiang telepon, membakar beberapa bus dan kendaraan lain dan juga menyerang rumah-rumah para pejabat dari partai nasionalis Hindu yang berkuasa dan kelompok regional Assam Gana Parishad, kata kantor berita Press Trust.
RUU Amendemen Kewarganegaraan berupaya memberikan kewarganegaraan India kepada umat Buddha, Kristen, Hindu, Jain, Parsis, dan Sikh yang melarikan diri dari Pakistan, Afghanistan, dan Bangladesh karena persekusi agama sebelum 2015.
Namun, UU itu tidak termasuk bagi pengungsi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penyiksaan di Myanmar.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya