Putri Raja Salman Divonis 10 Bulan Penjara Atas Kasus Kekerasan
Merdeka.com - Putri Arab Saudi, Hassa binti Salman Al Saud dinyatakan bersalah karena memberi instruksi kepada pengawalnya untuk memukul dan mempermalukan seorang tukang yang berkerja untuk merenovasi apartemennya tiga tahun lalu di Paris.
Saudara Putra Mahkota Arab Saudi tersebut divonis 10 bulan penjara dengan denda 10.000 euro atau sekitar Rp154 juta oleh pengadilan Prancis pada Kamis (12/9).
Seperti dilansir dari laman CNN, saudara perempuan Pangeran Mohammad bin Salman dijatuhi hukuman 'in absentia' atau ketidakhadiran sang Putri dan dinyatakan bersalah atas kekerasan bersenjata. Juga keterlibatan untuk menahan kehendak seseorang dari kehendak mereka.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Apa hukuman yang dijatuhkan pada Hasbi Hasan? Sekretaris nonaktif Mahkamah Agung (MA) Hasbi Hasan dijatuhi hukuman pidana penjara selama enam tahun usai terbukti bersalah atas kasus menerima suap dan gratifikasi penanganan perkara di MA.
-
Siapa yang berhadapan dengan Arab Saudi? Timnas Indonesia berhadapan dengan Arab Saudi pada matchday pertama Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung pada Jumat (6/9) dini hari WIB.
-
Apa saja bentuk sanksi hukum? Saknsi yang dilakukan dari norma hukum bersifat tegas serta nyata, bisa berupa denda dengan nominal tertentu hingga penjara dalam waktu tertentu pula.
Tidak hanya Putri Arab Saudi tersebut yang dijatuhi hukuman, pengawal yang diperintahkan juga dijatuhi penjara delapan bulan dan denda sebesar 5.000 euro atau sekitar Rp77 juta.
Diketahui korban yang dipukul pengawal putri Arab Saudi tersebut adalah Ashraf Eid yang merupakan warga negara Prancis tetapi kelahiran Mesir.
Eid mengungkapkan dia diserang setelah sang Putri menuduhnya mengambil foto dan video dirinya pada September 2016.
Dia juga menduga sang pengawal memukulnya, mengikat pergelangan tangannya, menodong pistol ke kepalanya. Bahkan sang pengawal menyuruhnya untuk mencium kaki Putri Hassa tersebut.
Eid bersaksi kejadian tersebut dialaminya saat sedang bekerja di kamar mandi apartemen sang Putri di Avenue Foch, milik Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud. Kemudian ia melihat pantulan bayangan Putri Hassa di kaca dalam foto-foto furniture 'sebagai referensi' pekerjaannya.
Saat sang Putri mengetahui kejadian tersebut, dia diduga memerintahkan pengawalnya, Rani Saidi untuk mengambil telepon genggam yang digunakan Eid untuk mengambil gambar. Eid mengklaim selepas itu Saidi menganiaya dan menendang wajahnya.
Eid juga menuduh Putri Hassa kemudian menghinanya dan mengatakan, "Kamu semua sama saja, bajingan, anjing. Kamu akan melihat bagaimana kamu harus berbicara dengan seorang putri, bagaimana seseorang harus berbicara dengan keluarga kerajaan," kata Eid dalam keterangannya.
Pengawal Putri Hassa menodong pistol ke arah belakang kepala Eid dan memberinya dua pilihan, "Cium kaki sang putri atau risiko serangan lebih lanjut," kata Eid.
Pengacara Putri Hassa, Emmanuel Moyne menyatakan keberatan atas putusan pengadilan terhadap kliennya. "Dengan sangat tidak percaya dan marah kami menerima keputusan ini," kata Moyne memberi keterangan kepada CNN.
Sebagai pengacara sang Putri, Moyne mengajukan banding atas putusan pengadilan tersebut. Dia juga akan membuktikan Putri Arab Saudi tersebut ‘sama sekali tidak bersalah atas tuduhan yang telah diberikan kepadanya’.
Putri Hassa bin Salman Al Saud dikenal sebagai sosok yang giat bekerja sosial di negara Arab Saudi, seperti diperlihatkan di media pemerintah Arab Saudi.
Dikutip dari BBC, sang Putri dipuji karena kerja amalnya serta kerja advokasi untuk hak-hak perempuan di Negri Minyak tersebut.
Namun tak ada yang menyangka, Putri Arab Saudi tersebut terkena kasus penganiayaan bersama pengawalnya. Kasus hukum di Prancis yang dialami oleh anggota Kerajaan Arab Saudi bukanlah yang pertama.
Tahun 2003, otoritas Prancis memerintahkan untuk menyita aset-aset Putri Arab Saudi Maha al-Sudairi. Istri Menteri Dalam Negeri, Pangeran Nayef bin Abdul Aziz tersebut diketahui tidak membayar hotel mewah yang sempat dia datangi untuk menginap hingga hampir 6 juta euro atau sekitar Rp96 miliar.
Kejadian penganiayaan yang dilakukan Putri Hassa dan pengawalnya sempat ditangkap sebentar lalu dibebaskan, dan sang Putri langsung segera kabur dari Paris, dikutip dari The Daily Beast.
Repoter: Hugo Dimas
Sumber: liputan6.com
Repoter Magang: Ellen Riveren
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istri mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi mendapatkan remisi Hari Natal satu bulan.
Baca SelengkapnyaMajelis Hakim Pengadilan Tipikor menjatuhkan hukuman kepada mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) selama 10 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaHakim juga mengenakan SYL membayar uang pengganti Rp44.269.777.204 dan USD 30 ribu.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaTerkait suami Putri, Ferdy Sambo, Syarief belum mau bicara banyak. Dia memastikan hukuman akan berjalan sesuai dengan keputusan yang berlaku.
Baca SelengkapnyaMantan pejabat pajak kanwil Jakarta Selatan itu juga terbukti TPPU sebesar Rp14 miliar lebih
Baca Selengkapnya