Seberapa Mematikan Virus Corona? Ini Perbandingannya dengan Wabah SARS dan MERS
Merdeka.com - Wabah Virus Corona di Wuhan telah memicu kekhawatiran secara global, karena virus ini telah menyebar ke seluruh Asia dan dunia.
Bagi mereka yang berada di China dan Hong Kong, wabah virus corona ini sangat mengingatkan kembali peristiwa wabah sindrom pernapasan akut (SARS) yang terjadi pada tahun 2003. Wabah SARS kala itu menewaskan hingga 774 orang dan lebih dari 280 di antaranya terjadi di Hong Kong.
Dikutip dari laman CNN, Rabu (29/1), peristiwa virus corona memiliki lebih banyak kasus yang dikonfirmasi dibandingkan pada saat terjadi wabah SARS, dalam waktu singkat virus corona menunjukkan penyebarannya yang lebih cepat. Hal ini menunjukkan virus corona lebih menular dibandingkan wabah SARS yang terjadi di China pada tahun 2003 lalu.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana flu menyebar? Flu merupakan infeksi virus pada saluran pernapasan yang menyebar terutama melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), virus ini menyebar melalui tetesan kecil yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Tetesan ini dapat terhirup oleh orang lain atau menempel pada permukaan seperti gagang pintu atau meja. Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata mereka, kemungkinan besar mereka akan tertular flu.
-
Bagaimana virus West Nile menyebar? Virus ini menular ke hewan lain dan manusia melalui gigitan nyamuk.
-
Di mana penyakit akibat pemanasan global menyebar? Di daerah tropis, seperti Indonesia, perubahan iklim ini sangat berpengaruh pada siklus hidup dan penyebaran vektor penyakit ini.
-
Kenapa muncul wabah misterius ini? Para pejabat China dengan cepat memberikan penjelasan, menekankan masyarakat tidak perlu panik. Para pejabat mengaitkan peningkatan kasus penyakit mirip pneumonia ini dengan kombinasi patogen umum selama musim dingin pertama tanpa pembatasan Covid-19 yang ketat.
Dibandingkan dengan virus SARS, atau sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) pada 2012, bisa dikatakan bahwa virus corona tidak lebih mematikan dibandingkan SARS atau MERS. Ini dibuktikan dengan tingkat kematian virus corona yang hanya sekitar 2,2 persen. Sementara tingkat kematian SARS sekitar 10 persen dan 34 persen untuk MERS.
Sebaliknya, virus corona tampak sama mematikannya dengan influenza musiman, yang dapat merenggut nyawa ribuan orang tiap tahunnya.
Pada 2019 para ilmuwan China menunjukkan bahwa influenza di China memiliki angka kematian 1,6 persen hingga 2,6 persen.
Meski Begitu, angka kematian untuk virus corona dapat terus berubah karena semakin banyak kasus dan kemungkinan kematian bertambah.
Reporter Magang : Roy Ridho
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaWHO mengemumkan penyebaran cacar monyet atau mongkeypox sebagai keadaan darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca Selengkapnya