Seruan "Balas Dendam Segera Datang" di Upacara Pemakaman Qassim Sulaimani & Muhandis

Merdeka.com - Puluhan ribu pejuang pro Iran beriring-iringan di kota Baghdad, Irak, saat upacara pemakaman dua pemimpin militer Iran dan Irak yang tewas dalam serangan pesawat tanpa awak (drone) Amerika Serikat pada Jumat (3/1). Puluhan ribu pejuang ini beriring-iringan sembari melambaikan bendera dan meneriakkan "balas dendam segera datang" untuk AS.
Kematian Panglima Garda Revolusi Iran, Qassim Sulaimani dan komandan militer Irak, Abu Mahdi Al Muhandis, terancam akan menyebabkan eskalasi yang semakin meningkat di Timur Tengah. Keduanya tewas atas perintah Presiden Donald Trump. Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, bersumpah untuk balas dendam atas kematian Sulaimani.
Dilansir dari The New York Times, Minggu (5/1), upacara pemakaman dilatarbelakangi ketegangan regional yang semakin memanas ketika Iran dan Amerika Serikat mengisyaratkan kemungkinan perang yang berpotensi menimbulkan bencana. Sejak pembunuhan Jenderal Suleimani dan Al Muhandis, belum ada langkah apapun dari kedua negara - kendati keduanya telah mengeluarkan ancaman.
Dalam upacara pemakaman bersama tersebut, banyak dari pelayat merupakan anggota Pasukan Mobilisasi Populer Irak, pasukan yang ikut berjuang melawan ISIS dan sekarang lebih dikenal sebagai pasukan keamanan Irak.
Milisi yang paling kuat itu berafiliasi dengan Iran. Dalam upacara tersebut mereka menggunakan pakaian serba hitam dan berwajah muram.
Mereka juga membawa bendera sembari meneriakkan: Darah Abu Mahdi Al Mohandis tidak akan tumpah sia-sia. Balas dendam segera datang."
Bagi pejuang Irak, kematian Muhandis adalah kehilangan besar. Mereka memandangnya tidak hanya sebagai pimpinan yang dekat dengan Iran, tapi juga sosok yang membantu menggalang kelompok-kelompok bersenjata ketika mereka pertama kali terbentuk pada 2014 untuk memerangi ISIS. Saat itu ISIS mengancam akan menguasai Baghdad, ibukota Irak.
Milisi sejak itu telah dibawa di bawah payung pasukan keamanan Irak, dan Mohandis adalah wakil pimpinan mereka.
"Anggota kami tidak takut Amerika; setiap orang mati pada waktunya. Suaramu, Abu Mahdi, tetap yang paling keras," teriak mereka.
Jenazah Sulaimani akan dibawa ke Najaf, Irak, tempat pemakaman Syiah terkemuka, kemudian diterbangkan ke Mashhad, Iran pada Minggu untuk upacara persemayaman. Upacara negara diperkirakan berlangsung di Teheran pada Senin, dan Sulaimani diperkirakan akan dimakamkan di kota asalnya, Kerman, pada Selasa, kantor berita Iran Tasnim melaporkan.Setelah pemakaman Muhandis pada Sabtu, beberapa pelayat mencoba kembali memasuki Zona Hijau, yang merupakan lokasi kantor pemerintah Irak dan kedutaan besar Amerika Serikat dan negara-negara lain. Tetapi mereka didorong mundur.Di Iran, siaran media dan halaman depan surat kabar dipenuhi dengan liputan kematian Jenderal Suleimani, dan bahkan kantor berita yang dianggap lebih moderat menyerukan balas dendam.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya