Tanpa Cinta, 7 Hewan Ini Bereproduksi Hanya untuk Kesenangan Saja
Hewan-hewan berikut ini bereproduksi tanpa rasa cinta.
Hewan-hewan berikut ini bereproduksi tanpa rasa cinta.
Tanpa Cinta, 7 Hewan Ini Bereproduksi Hanya untuk Kesenangan Saja
Banyak yang percaya bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk di planet ini yang bisa menikmati proses reproduksi tanpa adanya cinta. Namun, tahukah kamu bahwa beberapa hewan juga melakukan aktivitas seksual hanya untuk kesenangan? Contohnya adalah bonobo; mereka berhubungan bahkan saat hamil, menunjukkan bahwa mereka menikmati momen-momen intim tersebut.
Selain itu, ada beberapa spesies yang melakukan perkawinan dengan sesama jenis hanya untuk kesenangan, tanpa tujuan reproduksi. Oleh karena itu, simak artikel berikut tentang hewan-hewan yang melakukan aktivitas seksual tanpa cinta dan mengapa mereka berbeda dari spesies yang hanya berhubungan untuk tujuan reproduksi yang dirangkum dari berbagai sumber, pada Senin (17/06/2024).
Bonobo
Bonobo sering melakukan reproduksi dengan posisi berhadapan. Biasanya, bonobo jantan mengambil posisi dari belakang, tetapi bonobo betina tampaknya lebih suka posisi berhadap-hadapan.
-
Hewan apa yang bisa bertelur tanpa pejantan? Pada tahun 2006, para ilmuwan membuat penemuan mengejutkan tentang komodo (Varanus komodoensis) yang ternyata mampu melahirkan secara ajaib tanpa melibatkan pejantan.
-
Hewan apa yang bereproduksi dengan partenogenesis? Pada dasarnya, partenogenesis adalah ketika hewan betina menghasilkan embrio dari sel telur yang tidak dibuahi.
-
Bagaimana Komodo bereproduksi secara aseksual? Namun, dalam reproduksi aseksual, salah satu dari sel telur yang tidak terpakai ini bisa berubah menjadi sperma pengganti, yang menyumbangkan materi genetik pada sel telur yang sebenarnya.
-
Hewan apa yang bisa bereproduksi dengan cara partenogenesis? Partenogenesis sangat jarang terjadi pada burung dan mamalia, dan umumnya terjadi hanya jika tidak ada pejantan yang tersedia.
-
Mengapa serangga tongkat berkembang biak tanpa pejantan? Berbeda dengan banyak hewan, partenogenesis pada serangga tongkat tidaklah sesuatu yang langka.
-
Mengapa hewan itu dibuang ke laut? Sayangnya, kapten kapal nelayan tersebut; Kapten Akira Tanaka memilih untuk membuangnya kembali agar tidak merusak hasil tangkapan lainnya.
Hal ini disebabkan oleh klitoris betina yang membesar, membuatnya lebih nyaman dalam posisi berhadapan.
Lumba-lumba Hidung Botol
Lumba-lumba hidung botol memiliki klitoris besar yang memberikan sensasi menyenangkan saat reproduksi. Meskipun berbeda dengan manusia, bentuk vulva manusia dan lumba-lumba cenderung mirip.
Saraf di klitoris lumba-lumba sangat besar, dengan beberapa memiliki panjang lebih dari 0,019 inci. Vagina mereka berada di area yang mendapatkan rangsangan seksual.Mereka dapat melakukan hubungan tanpa batasan waktu, bahkan saat hamil. Lumba-lumba juga menggunakan sirip, moncong, dan cacing untuk menyentuh alat kelamin satu sama lain.
Singa
Para peneliti percaya singa menikmati proses reproduksi bukan hanya untuk tujuan prokreasi, tetapi juga untuk kesenangan, karena mereka berhubungan secara intens dalam periode singkat dan dapat berkembang biak sepanjang tahun.
Setelah disapih, singa betina akan segera tertarik untuk berhubungan lagi dan menggoda singa jantan tanpa ragu. Singa betina adalah ovulator terstimulasi, sehingga mereka akan kawin berkali-kali dalam beberapa hari.Selama periode kawin, mereka tidak berburu atau makan, hanya minum untuk tetap terhidrasi. Singa jantan dan betina bahkan dapat berhubungan dengan singa sesama jenis.
Kera
Para peneliti menemukan bahwa kera melakukan proses reproduksi untuk kesenangan, seiring dengan perubahan fisiologis yang mirip dengan manusia, seperti peningkatan detak jantung dan kejang vagina selama kawin.
Betina kera juga menunjukkan tanda-tanda yang mirip dengan manusia saat orgasme, seperti memandang pasangan dan meraih tangan mereka.Meskipun belum dapat dipastikan bahwa perilaku ini disebabkan oleh kesenangan, kesamaan ini antara perilaku seksual kera dan manusia menarik perhatian.
Selain itu, kera cenderung mengalami orgasme lebih sering ketika kawin dengan jantan yang memiliki status sosial tinggi, menyoroti peran hierarki sosial dalam intensitas gairah seksual.
Gorilla
Gorilla betina, seperti primata lain, kadang-kadang melakukan perilaku homoseksual saat ditolak oleh pejantan atau terangsang oleh pasangan kawin.
Para ilmuwan menekankan bahwa perilaku intim yang terlihat pada gorila betina adalah tentang sifat seksual, bukan orientasi seksual mereka.Ada juga teori bahwa perilaku ini bisa digunakan untuk menarik perhatian pejantan.
Simpanse
Simpanse betina memiliki kebebasan besar dalam memilih pasangan dan cenderung menunggu lebih lama antara kelahiran.
Strategi seksual simpanse jantan dan betina sangat beragam. Mereka sering melakukan proses reproduksi meskipun tidak mungkin untuk berkembang biak, seperti saat betina sudah hamil.Simpanse betina juga bisa berpasangan dengan beberapa simpanse jantan selama periode kesuburannya, meski dominansi pejantan tertentu bisa mencegahnya.
Berang-berang Laut Jantan
Berang-berang laut jantan menunjukkan perilaku agresif dalam proses reproduksi, sering kali menyebabkan cedera serius pada betina.
Setelah inseminasi, pejantan sering melepaskan cengkeramannya, tetapi beberapa betina mengalami cedera bahkan kematian.Beberapa pejantan bahkan melakukan hubungan dengan anak-anak mereka setelah kematian mereka, meskipun alasan di balik perilaku ini masih belum sepenuhnya dipahami oleh ilmuwan.