Tebar abu Liu Xiaobo di laut, China sengaja menghapus jejaknya
Merdeka.com - Mendiang pegiat hak asasi manusia China, Liu Xiaobo, yang meninggal karena kanker dan saat masih sebagai tahanan pemerintah komunis China, dimakamkan. Namun, sikap rezim Tiongkok dengan menebar abu mendiang di laut membikin istrinya, Liu Xia, keluarga, kerabat, dan rekan-rekan pegiat naik pitam.
Dilansir dari laman The Guardian, Minggu, (16/7), rekan-rekan mendiang Liu menyatakan kegeramannya karena ulah pemerintah yang tanpa persetujuan langsung menebar abu Liu di laut. Seniman China, Ai Weiwei, meyakini kalau hal itu dilakukan supaya abu Liu tidak dikuburkan dan menghindari makamnya dikunjungi para pendukungnya buat memberikan penghormatan.
"Mereka terlalu jahat. Mereka adalah sekumpulan gangster," kata seorang penulis merupakan kawan dekat Liu, Liao Yiwu, yang kini tinggal dalam pengasingan.
-
Siapa yang menolak kebijakan pengeboman kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Siapa yang mendukung orang tua? 'Psikososial berupa bantuan yang sifatnya memberikan perhatian, motivasi, informasi, dan interaksi yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita. Kalau kita saling mendukung memberikan rasa positif satu sama lain, itu juga satu hal yang sifatnya psikososial,' kata Fransiska.
-
Siapa yang menolak dinasti politik? Abu Bakar pun turut menolak secara tegas konsep dinasti politik. Hal ini terlihat dari ungkapan Abu Bakar menjelang wafatnya.
-
Siapa Lilik? Lilik Sugiawati, lansia asal Kota Madiun, Jawa Timur sangat akrab dengan rumah sakit. Sudah puluhan tahun ia membaktikan dirinya menjadi penunggu pasien di rumah sakit.
-
Kenapa polisi menduga LS dibunuh? Polisi menduga LS merupakan korban pembunuhan. Sebab, kondisi kepala dan tubuhnya berlumuran darah.
Seorang kawan mendiang dan juga pegiat, Mo Zhixu, menganggap rezim komunis Tiongkok sudah kehilangan akal sehat sehingga mampu melakukan hal-hal di luar batas.
Proses kremasi jasad Liu yang mendapat penghargaan Nobel pada 2010 ternyata dilakukan pada Sabtu sore kemarin, dan abunya langsung dibawa ke laut. Liu tutup usia pada umur 61 tahun. Pemerintah China dianggap sengaja tidak memberikan izin supaya Liu bisa berobat di luar negeri, dengan alasan hal itu adalah urusan dalam negeri mereka.
Juru Bicara Pemerintah China yang menggelar jumpa pers di Kota Shenyang, menampik sengaja membuang abu Liu ke laut. Menurut mereka hal itu justru permintaan keluarga mendiang, terutama saudara kandungnya, Liu Xiaoguang, yang hadir dalam konferensi pers.
"Atas nama keluarga saya menyampaikan banyak terima kasih kepada pemerintah dan Partai Komunis China, karena apa yang mereka lakukan bagi keluarga kami memperlihatkan kemanusiaan dan kepedulian," kata lelaki berusia 68 tahun itu.
Dalam jumpa pers, Xiaoguang menyatakan memang keluarga meminta abu Liu ditebar di laut, salah satunya karena alasan pelestarian lingkungan. Namun, sejumlah kawan dekat dan para pegiat tidak yakin hal itu adalah kemauan keluarga. Mereka curiga kalau Xiaoguang ditekan pemerintah supaya berbicara seperti dimau dan bertentangan dengan hatinya.
Dalam jumpa pers itu justru Liu Xia tidak terlihat. Xiaoguang beralasan Xia tidak sanggup hadir karena kondisinya tidak memungkinkan. Namun, pemerintah Shenyang buru-buru menyebar foto memperlihatkan Xia hadir dalam acara persemayaman mendiang suaminya hingga menebar abu di laut. Padahal Xia selama ini diisolasi karena dikenai status tahanan rumah sejak 2010.
Sejak kematian sang suami, Xia dikabarkan tetap sulit ditemui. Kuasa hukum dan teman-teman dekatnya tetap sulit menghubunginya. Meski kemarin juru bicara pemerintah, Zhang Qingyang, menyatakan kini Xia tidak lagi menjadi tahanan rumah dan memberi alasan kemungkinan perempuan itu sedang berkabung dan memilih menutup diri.
"Saya enggak yakin dengan klaim pemerintah China menyatakan Xia berkabung. Itu sangat konyol. Klien saya (Xia) menjadi tahanan rumah selama tujuh tahun tanpa disidang, dan hingga suaminya meninggal pemerintah China sepertinya tidak punya niat baik," kata kuasa hukum Xia, Jared Genser. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga korban pun mengajukan gugatan terhadap klinik dan meminta ganti rugi atas kejadian yang menimpa mereka.
Baca SelengkapnyaDia Kaisar pertama Tiongkok yang berhasil mempersatukan seluruh kerajaan dengan kejam.
Baca SelengkapnyaIstri yang menyewa rumah tersebut menderita kanker stadium akhir.
Baca SelengkapnyaPembuatan baju pemakaman ini membutuhkan waktu sampai 10 tahun.
Baca SelengkapnyaGiok sangat lekat dengan kebudayaan China dan telah berlangsung sejak tahun 6.000 SM.
Baca SelengkapnyaPerempuan Ini Terjebak di Rumah Sakit Selama 10 Tahun Meski Sudah Dinyatakan Sembuh, Penyebabnya Ternyata Bikin Miris
Baca SelengkapnyaSimak kisah cinta sepasang kekasih ini, yang membuat netizen mengharu biru.
Baca SelengkapnyaLee Hsien Loong dituduh menyalahgunakan pengaruhnya di pemerintahan untuk kepentingan agenda pribadinya.
Baca SelengkapnyaPasangan kekasih asal Malaysia ini mengalami kecelakaan dan meninggal sebelum pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaUntuk melarikan diri dari polisi, buronan ini menyamar jadi pemulung bisu dan tuli. Begini ceritanya.
Baca SelengkapnyaBukan hanya di Cina, rumah paku ternyata juga ada di Indonesia lho!
Baca SelengkapnyaDi negeri asalnya, Peh Cun yang dirayakan setiap bulan kelima tanggal kelima dalam penanggalan Tiongkok, punya sejarah panjang dan makna filosofis yang dalam.
Baca Selengkapnya