Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tentara Korsel dan Korut Bertemu Dengan Damai di Zona Perbatasan

Tentara Korsel dan Korut Bertemu Dengan Damai di Zona Perbatasan Perbatasan Korea Utara di Sinuiju. ©AFP PHOTO/JOHANNES EISELE

Merdeka.com - Pasukan tentara Korea Utara dan Korea Selatan untuk pertama kalinya saling menyebrang ke wilayah masing-masing dengan damai. Mereka mulai memeriksa pembongkaran pos-pos penjaga di Zona Demiliterisasi (DMZ).

Sebelumnya Presiden Korsel Moon Jae in dan pemimpin Korsel Kim Jong-un setuju untuk memindahkan sejumlah pos penjaga di sepanjang perbatasan yang selama ini dijaga ketat. Mereka membentuk kesepakatan tersebut pada pertemuan puncak pada September tahun lalu di Pyongyang.

Pihak Korut menghancurkan sebanyak 10 fasilitas pada November lalu sementara pihak Korsel merobohkan 10 sisi lain menggunakan ekskavator.

"Para tentara itu mengunjungi masing-masing pos penjagaan untuk memastikan fasilitas Korut telah dibongkar dan semua senjata api dan pasukannya telah disingkirkan," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Korsel, dikutip dari Straits Times, Rabu (12/12).

"Pasukan Korut juga melakukan proses sama terhadap bunker kami pada sore harinya," tambahnya.

Dalam rekaman video beredar, terlihat tentara Korsel berjabatan tangan dengan personel Korut di garis demarkasi militer di pusat DMZ, sebelum menyebrang ke sisi lain.

Dipimpin oleh pihak Korut, personel Korsel berjalan di sepanjang jalan di mana pos penjaga Korut sebelumnya berjaga. Tentara dari kedua sisi mengambil foto dan merekam proses itu sambil berbincang.

"Ini adalah momen pertama sejak terjadi perpecahan antara prajurit Korut dan Korsel. Mereka secara damai telah melintasi garis demarkasi militer," lanjut pernyataan itu.

Korut dikenal memiliki pos penjaga yang lebih banyak dibanding Korsel. Wilayah itu mencakup struktur bangunan di atas permukaan dan juga bawah tanah. Jika dijumlah, pos penjaga Korut di DMZ mencapai sekitar 150 sementara Korsel memiliki sekitar 50.

DMZ sendiri, meski namanya ditujukan sebagai tempat gencatan senjata, namun wilayah tersebut dikategorikan sebagai tempat paling berbenteng di dunia. Wilayah DMZ penuh dengan ladang ranjau dan pagar kawat berduri.

Di bawah kesepakatan tersebut, kedua Korea sepakat untuk melucuti senjata di desa perbatasan Panmunjom hingga tersisa 35 personel tanpa senjata yang berjaga di masing-masing pihak.

(mdk/ias)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP